LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Mudik atau pulang kampung adalah tradisi masyarakat menjelang Lebaran. Hal ini sebagai sarana melepas rasa rindu. Baik ke keluarga, teman, ataupun lingkungan. Di tahun kedua korona, banyak masyarakat yang merantau terancam tidak dapat merasakan Lebaran di kampung halaman. Banyak dari mereka yang mencurahkan perasaannya di media sosial. Seperti unggahan Abi Azzam.
“Adakah sahabat yang tidak mudik tahun ini? Kalau ada, posisi saat ini di mana dan sudah berapa tahun di perantauan? Kalau saya saat ini posisi di Lampung dan sudah 3 tahun belum bisa mudik” tulisnya. Unggahannya tersebut dikomentari banyak akun lain. Mereka saling membagikan perasaan bertahun-tahun di perantauan.
Ada yang baru setahun, dua tahun, hingga puluhan tahun di perantauan. Mulai di luar kota hingga mereka yang luar negeri ikut berkomentar. Yudi Prasetyo, misalnya. Dia sudah 21 tahun tidak mudik ke Lumajang. “Saya sudah 21 tahun di Sulteng belum pernah mudik di Hari Raya Lebaran. Mohon maaf lahir dan batin saudaraku yang ada di perantauan semua,” tulisnya.
Sementara itu, Dhudo Kesandung Tresno mengatakan, dia berada di Malaysia. “Kalau posisi saya di Malaysia, bos. Sudah 12 tahun belum mudik sama sekali,” komentarnya. Hal itu dibalas Abi Azzam. “Wah, betah amat di Malaysia, Bos. Jangan-jangan sudah menjadi warga Upin-Ipin,” balasnya. Dhudo memang hendak berencana mudik tahun ini. Akan tetapi, kondisi pandemi korona memaksanya untuk tetap di Malaysia. “Rencananya mau mudik tahun ini. Tetapi karena korona, takut kena pasal,” ungkapnya.
Meski tidak mudik atau tidak pulang kampung, tetap semangat di perantauan ya, Pak, Bu. Kan lebih efisien. Hehe.
Jurnalis: mg2
Editor: Hafid Asnan
