Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.IDÂ – Sebagian besar warga Lumajang pasti mengenal eks lokalisasi Dolog yang terletak di Desa/Kecamatan Sumbersuko. Stigma-stigma negatif tentu masih melekat meskipun berubah nama menjadi Kampung Anggur. Kemarin, salah satu upaya mengikis stigma itu, lomba mural diadakan.
Sejak awal pemerintahan Thoriq-Indah, Pemkab Lumajang memang bersikukuh mengubah citra eks lokalisasi tersebut. Beragam cara inovasi serta pendampingan terus diberikan pada warga setempat. Mulai dari pemberdayaan masyarakat setempat hingga mengubah tampilan kampung dengan penuh hiasan di dinding rumah.
Camat Sumbersuko Misjoko mengatakan, mengubah image Kampung Anggur seperti kepanjangan definisi kampung yang anggun, giat, unggul, dan responsif memang perlu perjuangan ekstra. Sebab, tidak hanya mengubah dinding kampung dengan mural, tetapi juga perlu mengubah mental warga.
“Alhamdulillah lomba kali ini memang luar biasa, pesertanya antusias untuk menjadikan Kampung Anggur berubah. Bahkan pesertanya cukup banyak yang berasal dari luar kota. Ini menjadi semangat bersama dalam mewujudkan kampung sesuai definisi dan tagline-nya yang terus kami kampanyekan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, sedikit demi sedikit sentuhan banyak pihak mampu mengikis stigma masyarakat terkait kampung anggur. Pemerintah terus memperhatikan serta mencarikan jalan keluar supaya eks lokalisasi ini bisa perlahan berubah menjadi baik.
Bahkan dirinya tak segan-segan memberikan intervensi kebijakan langsung supaya warga setempat memiliki kegiatan positif lainnya. “Misalnya ada budi daya ikan di sana, saya yakin warga di sini mampu mengelola itu. Ini harus diwujudkan supaya Kampung Anggur benar-benar bisa berubah,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.IDÂ – Sebagian besar warga Lumajang pasti mengenal eks lokalisasi Dolog yang terletak di Desa/Kecamatan Sumbersuko. Stigma-stigma negatif tentu masih melekat meskipun berubah nama menjadi Kampung Anggur. Kemarin, salah satu upaya mengikis stigma itu, lomba mural diadakan.
Sejak awal pemerintahan Thoriq-Indah, Pemkab Lumajang memang bersikukuh mengubah citra eks lokalisasi tersebut. Beragam cara inovasi serta pendampingan terus diberikan pada warga setempat. Mulai dari pemberdayaan masyarakat setempat hingga mengubah tampilan kampung dengan penuh hiasan di dinding rumah.
Camat Sumbersuko Misjoko mengatakan, mengubah image Kampung Anggur seperti kepanjangan definisi kampung yang anggun, giat, unggul, dan responsif memang perlu perjuangan ekstra. Sebab, tidak hanya mengubah dinding kampung dengan mural, tetapi juga perlu mengubah mental warga.
“Alhamdulillah lomba kali ini memang luar biasa, pesertanya antusias untuk menjadikan Kampung Anggur berubah. Bahkan pesertanya cukup banyak yang berasal dari luar kota. Ini menjadi semangat bersama dalam mewujudkan kampung sesuai definisi dan tagline-nya yang terus kami kampanyekan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, sedikit demi sedikit sentuhan banyak pihak mampu mengikis stigma masyarakat terkait kampung anggur. Pemerintah terus memperhatikan serta mencarikan jalan keluar supaya eks lokalisasi ini bisa perlahan berubah menjadi baik.
Bahkan dirinya tak segan-segan memberikan intervensi kebijakan langsung supaya warga setempat memiliki kegiatan positif lainnya. “Misalnya ada budi daya ikan di sana, saya yakin warga di sini mampu mengelola itu. Ini harus diwujudkan supaya Kampung Anggur benar-benar bisa berubah,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.IDÂ – Sebagian besar warga Lumajang pasti mengenal eks lokalisasi Dolog yang terletak di Desa/Kecamatan Sumbersuko. Stigma-stigma negatif tentu masih melekat meskipun berubah nama menjadi Kampung Anggur. Kemarin, salah satu upaya mengikis stigma itu, lomba mural diadakan.
Sejak awal pemerintahan Thoriq-Indah, Pemkab Lumajang memang bersikukuh mengubah citra eks lokalisasi tersebut. Beragam cara inovasi serta pendampingan terus diberikan pada warga setempat. Mulai dari pemberdayaan masyarakat setempat hingga mengubah tampilan kampung dengan penuh hiasan di dinding rumah.
Camat Sumbersuko Misjoko mengatakan, mengubah image Kampung Anggur seperti kepanjangan definisi kampung yang anggun, giat, unggul, dan responsif memang perlu perjuangan ekstra. Sebab, tidak hanya mengubah dinding kampung dengan mural, tetapi juga perlu mengubah mental warga.
“Alhamdulillah lomba kali ini memang luar biasa, pesertanya antusias untuk menjadikan Kampung Anggur berubah. Bahkan pesertanya cukup banyak yang berasal dari luar kota. Ini menjadi semangat bersama dalam mewujudkan kampung sesuai definisi dan tagline-nya yang terus kami kampanyekan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, sedikit demi sedikit sentuhan banyak pihak mampu mengikis stigma masyarakat terkait kampung anggur. Pemerintah terus memperhatikan serta mencarikan jalan keluar supaya eks lokalisasi ini bisa perlahan berubah menjadi baik.
Bahkan dirinya tak segan-segan memberikan intervensi kebijakan langsung supaya warga setempat memiliki kegiatan positif lainnya. “Misalnya ada budi daya ikan di sana, saya yakin warga di sini mampu mengelola itu. Ini harus diwujudkan supaya Kampung Anggur benar-benar bisa berubah,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan