29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Diperiksa Sepekan sebelum Tahun Ajaran Baru

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sembari menunggu pengesahan perbup PTM terbatas, Dinas Pendidikan (Dindik) Lumajang juga memeriksa kesiapan pembelajaran. Sebelum ajaran baru, persiapan final akan diperiksa lagi. Sejauh ini, jumlah guru yang sudah vaksin mencapai 92 persen. Jumlah tersebut diharapkan bertambah hingga seratus persen pada akhir Juni ini.

Yusuf Ageng, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar Dindik Lumajang, mengungkapkan, ada perbedaan jumlah vaksinasi tahap pertama dan kedua. Namun, selisih tersebut tidak banyak. “Vaksinasi tahap pertama sudah 92 persen. Sedangkan yang kedua dan masih berjalan baru 80 persen. Jumlah ini bisa bertambah. Kami terus mendorong agar bisa tuntas semua di akhir Juni,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya menyerahkan kebijakan PTM terbatas ke sekolah. Sebab, bisa jadi sekolah belum siap menjalankannya. “Sepenuhnya kami kembalikan ke masing-masing sekolah. Kami akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jika ada sekolah yang masih belum melaksanakan sesuai mekanisme di perbup, kami tidak memperkenankan untuk melakukan PTM terbatas,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihaknya telah membentuk tim pemeriksa yang akan bekerja sama dengan pengawas sekolah. “Sekolah-sekolah harus melaporkan kesiapannya ke Dindik. Sepekan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami akan periksa lagi. Kami akan bekerja sama dengan pengawas sekolah untuk memeriksa sekolah binaan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Salim, DindikDindik Lumajang, memastikan, siswa yang tidak mengikuti PTM terbatas tetap bisa mendapatkan hak pendidikan. “Kami sudah menyiapkan Gusam (Guru Sambang,Red) atau daring bagi anak-anak yang tidak mengikuti PTM terbatas. Kami pastikan mereka juga tetap mendapatkan hak pendidikan. Karena memberikan pelayanan yang baik adalah bagian dari menjaga imun dan kesehatan di masyarakat,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sembari menunggu pengesahan perbup PTM terbatas, Dinas Pendidikan (Dindik) Lumajang juga memeriksa kesiapan pembelajaran. Sebelum ajaran baru, persiapan final akan diperiksa lagi. Sejauh ini, jumlah guru yang sudah vaksin mencapai 92 persen. Jumlah tersebut diharapkan bertambah hingga seratus persen pada akhir Juni ini.

Yusuf Ageng, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar Dindik Lumajang, mengungkapkan, ada perbedaan jumlah vaksinasi tahap pertama dan kedua. Namun, selisih tersebut tidak banyak. “Vaksinasi tahap pertama sudah 92 persen. Sedangkan yang kedua dan masih berjalan baru 80 persen. Jumlah ini bisa bertambah. Kami terus mendorong agar bisa tuntas semua di akhir Juni,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya menyerahkan kebijakan PTM terbatas ke sekolah. Sebab, bisa jadi sekolah belum siap menjalankannya. “Sepenuhnya kami kembalikan ke masing-masing sekolah. Kami akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jika ada sekolah yang masih belum melaksanakan sesuai mekanisme di perbup, kami tidak memperkenankan untuk melakukan PTM terbatas,” katanya.

Pihaknya telah membentuk tim pemeriksa yang akan bekerja sama dengan pengawas sekolah. “Sekolah-sekolah harus melaporkan kesiapannya ke Dindik. Sepekan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami akan periksa lagi. Kami akan bekerja sama dengan pengawas sekolah untuk memeriksa sekolah binaan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Salim, DindikDindik Lumajang, memastikan, siswa yang tidak mengikuti PTM terbatas tetap bisa mendapatkan hak pendidikan. “Kami sudah menyiapkan Gusam (Guru Sambang,Red) atau daring bagi anak-anak yang tidak mengikuti PTM terbatas. Kami pastikan mereka juga tetap mendapatkan hak pendidikan. Karena memberikan pelayanan yang baik adalah bagian dari menjaga imun dan kesehatan di masyarakat,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sembari menunggu pengesahan perbup PTM terbatas, Dinas Pendidikan (Dindik) Lumajang juga memeriksa kesiapan pembelajaran. Sebelum ajaran baru, persiapan final akan diperiksa lagi. Sejauh ini, jumlah guru yang sudah vaksin mencapai 92 persen. Jumlah tersebut diharapkan bertambah hingga seratus persen pada akhir Juni ini.

Yusuf Ageng, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar Dindik Lumajang, mengungkapkan, ada perbedaan jumlah vaksinasi tahap pertama dan kedua. Namun, selisih tersebut tidak banyak. “Vaksinasi tahap pertama sudah 92 persen. Sedangkan yang kedua dan masih berjalan baru 80 persen. Jumlah ini bisa bertambah. Kami terus mendorong agar bisa tuntas semua di akhir Juni,” ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya menyerahkan kebijakan PTM terbatas ke sekolah. Sebab, bisa jadi sekolah belum siap menjalankannya. “Sepenuhnya kami kembalikan ke masing-masing sekolah. Kami akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Jika ada sekolah yang masih belum melaksanakan sesuai mekanisme di perbup, kami tidak memperkenankan untuk melakukan PTM terbatas,” katanya.

Pihaknya telah membentuk tim pemeriksa yang akan bekerja sama dengan pengawas sekolah. “Sekolah-sekolah harus melaporkan kesiapannya ke Dindik. Sepekan sebelum tahun ajaran baru dimulai, kami akan periksa lagi. Kami akan bekerja sama dengan pengawas sekolah untuk memeriksa sekolah binaan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Agus Salim, DindikDindik Lumajang, memastikan, siswa yang tidak mengikuti PTM terbatas tetap bisa mendapatkan hak pendidikan. “Kami sudah menyiapkan Gusam (Guru Sambang,Red) atau daring bagi anak-anak yang tidak mengikuti PTM terbatas. Kami pastikan mereka juga tetap mendapatkan hak pendidikan. Karena memberikan pelayanan yang baik adalah bagian dari menjaga imun dan kesehatan di masyarakat,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca