LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lumajang mulai berdatangan. Mereka dijemput Dinas Perhubungan dari Surabaya dan diantar hingga Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT), kemarin. Meski semua PMI membawa hasil tes swab negatif, mereka tetap isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
dr Bayu, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang mengatakan, hasil test swab belum bisa menjadi jaminan terhindar dari virus korona. “Memang, semua PMI yang pulang hasilnya negatif. Tetapi, mereka harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada,” katanya.
Dia menjelaskan, prosedur penanganan prokes PMI yang datang seperti biasanya. Yakni, mereka harus isolasi selama lima hari. “Dua hari isolasi di Asrama Haji, Surabaya. Setelah itu, pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dishub dan Disnaker yang menjadi leading sector menjemputnya. Kalau sudah sampai di Lumajang, mereka tetap isolasi selama tiga hari secara mandiri di rumahnya,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya tidak lepas tangan. PMI tetap dipantau di rumah oleh satgas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. “Setiap kelurahan atau desa sudah ada satgas PPKM Mikro. Kami tetap memantau PMI selama dua pekan. Satgas kami terus memberikan laporan perkembangan selama pemantauan tersebut,” tambahnya.
Selama ini, penanganan tersebut sudah sesuai standar yang ada. Meski pernah ada PMI positif terpapar yang lolos, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi. “Kami akan tangani dengan baik. Kalau dulu ada faktor human error, semoga tidak terulang lagi. Makanya, satgas tersebut akan terus melakukan skrining dan tracing,” lanjutnya.
Sementara itu, jumlah pasien positif korona di Lumajang masih tersisa satu orang. “Beberapa hari lalu ada yang pasien asal Jarit yang positif. Tetapi sudah meninggal dunia. Sedangkan ada lagi yang baru, warga warga Lumajang sebelah utara. Jadi, masih ada satu pasien yang dirawat,” pungkasnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan