Diserbu Pencinta Tanaman Hias Luar Kota

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Selama beberapa hari ke depan, Alun-Alun Lumajang lebih sedap dipandang mata. Sebab, ribuan tanaman hias dipamerkan di sisi timur alun-alun. Tak hanya dipamerkan, tanaman hias tersebut juga dijual dengan harga yang beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Anggrek, mawar, calathea, monstera atau janda bolong, hingga kuping gajah tersaji cantik di setiap stan para petani tanaman hias. Sebanyak 34 kelompok petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Tanaman Hias Puspa Semeru menjualnya dengan harga relatif lebih murah. Tak ayal, para pencinta tanaman hias memburunya. Bahkan beragam jenis tanaman itu diserbu pencinta tanaman hias dari luar kota.

Salah satu pembeli, Ira, mengaku senang mengoleksi tanaman hias. Oleh sebab itu, pameran dan stan tanaman hias murah jadi momentum baginya menambah koleksi tanaman hias di rumahnya. Salah satunya bunga anggrek. “Harganya di sini lebih murah daripada di toko. Karena yang jual langsung petani,” ucapnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Muhamad Sofi, mengatakan, Lumajang menjadi salah satu kabupaten yang paling banyak dituju pencinta tanaman hias. Sebab, ratusan kelompok tani sudah terbentuk. Hampir setiap desa memiliki kelompok petani tanaman hias.

“Sekarang ini tanaman hias bukan hanya menjadi barang yang dikoleksi di rumah atau untuk mempercantik ruangan saja. Tetapi, sudah menjadi komoditas dan ladang usaha masyarakat. Berdasarkan pengalaman tiga kali pameran seperti ini, tidak hanya dibeli masyarakat Lumajang saja. Tetapi, dari luar kota seperti Blitar, Gresik, Surabaya, Probolinggo, hingga Banyuwangi juga banyak yang membeli,” katanya.

Tentu, hal tersebut menjadi nilai positif bagi Lumajang. Khususnya bagi para petani tanaman hias. Sebab, mereka bisa memasarkan tanaman hiasnya lebah mudah. Sehingga jangkauan pasar lebih luas. Lebih lanjut, pendapatan yang didapatkan juga bertambah besar.

Sofi berharap, event ini bisa terselenggara setiap tahun. Sehingga lambat laun masyarakat akan mengenal Kabupaten Lumajang sebagai kabupaten dengan beragam tanaman hiasnya. (kin/c2/lin)

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Selama beberapa hari ke depan, Alun-Alun Lumajang lebih sedap dipandang mata. Sebab, ribuan tanaman hias dipamerkan di sisi timur alun-alun. Tak hanya dipamerkan, tanaman hias tersebut juga dijual dengan harga yang beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Anggrek, mawar, calathea, monstera atau janda bolong, hingga kuping gajah tersaji cantik di setiap stan para petani tanaman hias. Sebanyak 34 kelompok petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Tanaman Hias Puspa Semeru menjualnya dengan harga relatif lebih murah. Tak ayal, para pencinta tanaman hias memburunya. Bahkan beragam jenis tanaman itu diserbu pencinta tanaman hias dari luar kota.

Salah satu pembeli, Ira, mengaku senang mengoleksi tanaman hias. Oleh sebab itu, pameran dan stan tanaman hias murah jadi momentum baginya menambah koleksi tanaman hias di rumahnya. Salah satunya bunga anggrek. “Harganya di sini lebih murah daripada di toko. Karena yang jual langsung petani,” ucapnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Muhamad Sofi, mengatakan, Lumajang menjadi salah satu kabupaten yang paling banyak dituju pencinta tanaman hias. Sebab, ratusan kelompok tani sudah terbentuk. Hampir setiap desa memiliki kelompok petani tanaman hias.

“Sekarang ini tanaman hias bukan hanya menjadi barang yang dikoleksi di rumah atau untuk mempercantik ruangan saja. Tetapi, sudah menjadi komoditas dan ladang usaha masyarakat. Berdasarkan pengalaman tiga kali pameran seperti ini, tidak hanya dibeli masyarakat Lumajang saja. Tetapi, dari luar kota seperti Blitar, Gresik, Surabaya, Probolinggo, hingga Banyuwangi juga banyak yang membeli,” katanya.

Tentu, hal tersebut menjadi nilai positif bagi Lumajang. Khususnya bagi para petani tanaman hias. Sebab, mereka bisa memasarkan tanaman hiasnya lebah mudah. Sehingga jangkauan pasar lebih luas. Lebih lanjut, pendapatan yang didapatkan juga bertambah besar.

Sofi berharap, event ini bisa terselenggara setiap tahun. Sehingga lambat laun masyarakat akan mengenal Kabupaten Lumajang sebagai kabupaten dengan beragam tanaman hiasnya. (kin/c2/lin)

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Selama beberapa hari ke depan, Alun-Alun Lumajang lebih sedap dipandang mata. Sebab, ribuan tanaman hias dipamerkan di sisi timur alun-alun. Tak hanya dipamerkan, tanaman hias tersebut juga dijual dengan harga yang beragam. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Anggrek, mawar, calathea, monstera atau janda bolong, hingga kuping gajah tersaji cantik di setiap stan para petani tanaman hias. Sebanyak 34 kelompok petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Tanaman Hias Puspa Semeru menjualnya dengan harga relatif lebih murah. Tak ayal, para pencinta tanaman hias memburunya. Bahkan beragam jenis tanaman itu diserbu pencinta tanaman hias dari luar kota.

Salah satu pembeli, Ira, mengaku senang mengoleksi tanaman hias. Oleh sebab itu, pameran dan stan tanaman hias murah jadi momentum baginya menambah koleksi tanaman hias di rumahnya. Salah satunya bunga anggrek. “Harganya di sini lebih murah daripada di toko. Karena yang jual langsung petani,” ucapnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Muhamad Sofi, mengatakan, Lumajang menjadi salah satu kabupaten yang paling banyak dituju pencinta tanaman hias. Sebab, ratusan kelompok tani sudah terbentuk. Hampir setiap desa memiliki kelompok petani tanaman hias.

“Sekarang ini tanaman hias bukan hanya menjadi barang yang dikoleksi di rumah atau untuk mempercantik ruangan saja. Tetapi, sudah menjadi komoditas dan ladang usaha masyarakat. Berdasarkan pengalaman tiga kali pameran seperti ini, tidak hanya dibeli masyarakat Lumajang saja. Tetapi, dari luar kota seperti Blitar, Gresik, Surabaya, Probolinggo, hingga Banyuwangi juga banyak yang membeli,” katanya.

Tentu, hal tersebut menjadi nilai positif bagi Lumajang. Khususnya bagi para petani tanaman hias. Sebab, mereka bisa memasarkan tanaman hiasnya lebah mudah. Sehingga jangkauan pasar lebih luas. Lebih lanjut, pendapatan yang didapatkan juga bertambah besar.

Sofi berharap, event ini bisa terselenggara setiap tahun. Sehingga lambat laun masyarakat akan mengenal Kabupaten Lumajang sebagai kabupaten dengan beragam tanaman hiasnya. (kin/c2/lin)