ROGOTRUNAN, RADARJEMBER.IDÂ – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Lumajang terus bertambah. Data satgas menyebutkan, per tanggal 25 Juli, ada 1.067 orang melakukan isolasi mandiri (isoman). Kondisi tersebut membuat banyak masyarakat tergerak saling membantu dan meringankan beban. Salah satunya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lumajang.
Mereka menyediakan layanan konsultasi gratis khusus masyarakat yang terpapar dan menjalani isoman. Sedangkan, untuk pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan (faskes) rujukan seperti rumah sakit, bisa langsung konsultasi ke dokter yang menangani. Sebenarnya, layanan gratis tersebut sudah dilakukan sejak awal pandemi oleh para dokter. Namun, ruang lingkupnya terbatas pada sekitar pasien dokter tertentu.
“Kami melihat banyak kamar isolasi yang sudah terisi. Bahkan, pelayanan di rumah sakit sudah kewalahan. Ada masyarakat yang memang harus menjalani perawatan di rumah sakit dan ada yang cukup di rumah. Nah, kami membuka ruang agar mereka yang isoman tidak merasa sendiri dan takut. Sehingga kami menyediakan layanan konsultasi gratis untuk mereka,” kata dr Guntur Sugiharto, Ketua IDI Lumajang.
dr Guntur, sapaan akrabnya, menjelaskan, layanan gratis tersebut bisa membantu masyarakat mencari informasi tentang Covid-19 dan penanganan selama isoman. Sehingga masyarakat tidak perlu datang ke faskes terdekat untuk konsultasi. Hal tersebut dapat mendekatkan pelayanan tenaga kesehatan (nakes) terhadap masyarakat.
“Hal ini semakin mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Harapannya, mereka juga mau jujur dan terbuka. Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat menyembunyikan dan menganggap ini sebagai aib. Padahal Covid-19 ini harus disampaikan untuk memudahkan nakes tracing dan memutus mata rantai penyebaran. Jadi, jangan malu jika terpapar. Ini bukan aib. Siapa saja juga bisa terpapar,” jelasnya.
Dokter umum yang bertugas di RSUD dr Haryoto tersebut menuturkan, sejak awal pandemi, dia sudah membuka konsultasi tersebut. Bahkan, tidak hanya melalui pesan, masyarakat yang kesulitan bisa menghubungi melalui sambungan telepon dengan kesepakatan kedua belah pihak. Menurutnya, hal tersebut lebih mudah mendeteksi keluhan dan langkah penanganan. “Saya pribadi sering menerima konsultasi dengan telepon. Karena dengan cara itu, seolah-olah saya berhadapan dan bisa melihat kondisi pasien secara langsung,” tambahnya.
Mereka yang menjalani isoman bisa konsultasi dengan jadwal yang sudah ditentukan IDI Lumajang. Namun, jika dalam kondisi genting dan ada persetujuan, mereka tetap melayani konsultasi. “Konsultasi diterima oleh dokter umum. Jika mereka yang isoman mengeluhkan beberapa hal yang spesifik dan mengarah ke spesialis, kami menjadi perantara ke dokter spesialis. Misalnya ada riwayat sakit jantung, kami sampaikan ke spesialis. Jawaban mereka kami terima dan diteruskan ke pasien langsung,” pungkasnya.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan