29.8 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Besok! Hari Terakhir Penukaran Uang Baru, Simak Informasi Lengkapnya

Pecahan Rp 5 Ribuan Banyak Dicari

Mobile_AP_Rectangle 1

JOGOYUDAN, Radar Semeru – Animo masyarakat menyambut Lebaran tahun ini sangat terasa. Sebab, dua tahun terakhir masyarakat tidak bisa menikmati Lebaran seperti biasanya. Sehingga aktivitas berkunjung ke sanak famili kini disambut suka cita. Termasuk di dalamnya berbagi dengan uang baru.

Baca Juga : Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Belakangan ini, jasa penukaran uang ramai dipadati masyarakat. Baik jasa tukar uang perorangan di samping jalan hingga kolektif dari kantor bank di Lumajang. Memang pecahan uang mulai Rp 1.000 hingga Rp 20 ribu disediakan. Bahkan, penukaran Rp 50 ribu juga ada. Akan tetapi, pecahan Rp 5 ribu paling banyak dicari.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Sejak awal Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember menunjuk kami sebagai salah satu dari dua bank di Lumajang yang menyediakan penukaran uang baru. Semua nominal pecahan ada dengan penukaran per bundel. Paling banyak dicari masyarakat pecahan Rp 5 ribu,” kata Pemimpin Bidang Pembinaan Pelayanan KCP BNI Lumajang Sri Dhamayanti.

Yanti menjelaskan, masyarakat bisa menukar sedikitnya pecahan Rp 2 ribu dalam satu bundel berjumlah Rp 200 ribu. Sementara, paling banyak masyarakat bisa menukarnya per pecahan satu bundel. Hal ini juga bisa dilakukan secara kolektif.

Penukaran uang emisi baru sudah dimulai sejak pertengahan bulan Ramadan. Hal itu dimulai dari instansi perusahaan. Sementara, di pekan terakhir ini, penukaran uang dilakukan di kantor bank. Masyarakat bisa mendatangi kantor bank dengan membawa uang yang hendak ditukar.

Pelayanan itu akan dilakukan hingga hari Kamis (28/4). Setelah itu, penukaran uang emisi di bank ditutup. Namun, dia tidak menepis jika jasa penukaran lainnya tetap tersedia. “Kami selalu mengimbau masyarakat yang menukar uang menelitinya dengan benar. Paling mudah memang dilihat, diraba, dan diterawang. Tetapi, secara terperinci ada lima caranya,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika masyarakat tidak sempat menukar uang emisi baru, uang elektronik juga bisa. Dia menilai hal itu justru lebih aman. Sehingga uang palsu tidak lagi beredar di masyarakat.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

JOGOYUDAN, Radar Semeru – Animo masyarakat menyambut Lebaran tahun ini sangat terasa. Sebab, dua tahun terakhir masyarakat tidak bisa menikmati Lebaran seperti biasanya. Sehingga aktivitas berkunjung ke sanak famili kini disambut suka cita. Termasuk di dalamnya berbagi dengan uang baru.

Baca Juga : Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Belakangan ini, jasa penukaran uang ramai dipadati masyarakat. Baik jasa tukar uang perorangan di samping jalan hingga kolektif dari kantor bank di Lumajang. Memang pecahan uang mulai Rp 1.000 hingga Rp 20 ribu disediakan. Bahkan, penukaran Rp 50 ribu juga ada. Akan tetapi, pecahan Rp 5 ribu paling banyak dicari.

“Sejak awal Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember menunjuk kami sebagai salah satu dari dua bank di Lumajang yang menyediakan penukaran uang baru. Semua nominal pecahan ada dengan penukaran per bundel. Paling banyak dicari masyarakat pecahan Rp 5 ribu,” kata Pemimpin Bidang Pembinaan Pelayanan KCP BNI Lumajang Sri Dhamayanti.

Yanti menjelaskan, masyarakat bisa menukar sedikitnya pecahan Rp 2 ribu dalam satu bundel berjumlah Rp 200 ribu. Sementara, paling banyak masyarakat bisa menukarnya per pecahan satu bundel. Hal ini juga bisa dilakukan secara kolektif.

Penukaran uang emisi baru sudah dimulai sejak pertengahan bulan Ramadan. Hal itu dimulai dari instansi perusahaan. Sementara, di pekan terakhir ini, penukaran uang dilakukan di kantor bank. Masyarakat bisa mendatangi kantor bank dengan membawa uang yang hendak ditukar.

Pelayanan itu akan dilakukan hingga hari Kamis (28/4). Setelah itu, penukaran uang emisi di bank ditutup. Namun, dia tidak menepis jika jasa penukaran lainnya tetap tersedia. “Kami selalu mengimbau masyarakat yang menukar uang menelitinya dengan benar. Paling mudah memang dilihat, diraba, dan diterawang. Tetapi, secara terperinci ada lima caranya,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika masyarakat tidak sempat menukar uang emisi baru, uang elektronik juga bisa. Dia menilai hal itu justru lebih aman. Sehingga uang palsu tidak lagi beredar di masyarakat.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

JOGOYUDAN, Radar Semeru – Animo masyarakat menyambut Lebaran tahun ini sangat terasa. Sebab, dua tahun terakhir masyarakat tidak bisa menikmati Lebaran seperti biasanya. Sehingga aktivitas berkunjung ke sanak famili kini disambut suka cita. Termasuk di dalamnya berbagi dengan uang baru.

Baca Juga : Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Belakangan ini, jasa penukaran uang ramai dipadati masyarakat. Baik jasa tukar uang perorangan di samping jalan hingga kolektif dari kantor bank di Lumajang. Memang pecahan uang mulai Rp 1.000 hingga Rp 20 ribu disediakan. Bahkan, penukaran Rp 50 ribu juga ada. Akan tetapi, pecahan Rp 5 ribu paling banyak dicari.

“Sejak awal Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember menunjuk kami sebagai salah satu dari dua bank di Lumajang yang menyediakan penukaran uang baru. Semua nominal pecahan ada dengan penukaran per bundel. Paling banyak dicari masyarakat pecahan Rp 5 ribu,” kata Pemimpin Bidang Pembinaan Pelayanan KCP BNI Lumajang Sri Dhamayanti.

Yanti menjelaskan, masyarakat bisa menukar sedikitnya pecahan Rp 2 ribu dalam satu bundel berjumlah Rp 200 ribu. Sementara, paling banyak masyarakat bisa menukarnya per pecahan satu bundel. Hal ini juga bisa dilakukan secara kolektif.

Penukaran uang emisi baru sudah dimulai sejak pertengahan bulan Ramadan. Hal itu dimulai dari instansi perusahaan. Sementara, di pekan terakhir ini, penukaran uang dilakukan di kantor bank. Masyarakat bisa mendatangi kantor bank dengan membawa uang yang hendak ditukar.

Pelayanan itu akan dilakukan hingga hari Kamis (28/4). Setelah itu, penukaran uang emisi di bank ditutup. Namun, dia tidak menepis jika jasa penukaran lainnya tetap tersedia. “Kami selalu mengimbau masyarakat yang menukar uang menelitinya dengan benar. Paling mudah memang dilihat, diraba, dan diterawang. Tetapi, secara terperinci ada lima caranya,” jelasnya.

Dia menambahkan, jika masyarakat tidak sempat menukar uang emisi baru, uang elektronik juga bisa. Dia menilai hal itu justru lebih aman. Sehingga uang palsu tidak lagi beredar di masyarakat.

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca