29.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Cek Pembuatan Hunian Sementara

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini beredar di medsos foto-foto yang menggambarkan hunian sementara menggunakan terpal. Padahal, saat ini hunian tersebut sedang dibuat dari bahan-bahan kayu tripleks lengkap dengan pintu beserta atapnya. Jika memungkinkan, bakal muat ditinggali satu keluarga.

Ukuran hunian tersebut sekitar 3,6 x 3,6 meter. Cukup layak untuk digunakan tempat tidur 4 sampai 6 orang. Kerangka hunian menggunakan bahan galvalum, kemudian dinding dan pintunya terbuat dari tripleks. Berikutnya, atap hunian itu menggunakan beberapa asbes yang tersusun rapi.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Lumajang Endah Mardiana mengatakan, pembuatan hunian ini menyesuaikan kebutuhan warga. Secara umum, hunian ini diperuntukkan warga yang mengalami rumah rusak berat atau rumah yang roboh. Lebih tepatnya untuk orang yang tidak memiliki tempat tinggal.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kalau jumlahnya kami masih data riil. Karena kami tidak mengetahui detail rumah warga yang rusak, yang sudah tidak bisa ditempati sama sekali. Minimal, mereka sudah tidak merasa panas ketika siang hari atau basah ketika turun hujan. Ini sementara sambil menunggu bantuan rekonstruksi untuk bangun rumah,” jelasnya.

Menurutnya, hunian ini dipastikan cukup dan layak. Sebab, tempat itu bisa digunakan untuk tidur maupun istirahat selama beberapa waktu. Sedangkan untuk kamar mandi, bisa ditempatkan di belakang hunian. Bergantung pada keinginan warga menempatkan toilet ketika hunian itu berdiri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo Leksana mengatakan, untuk jumlah rumah yang rusak berat masih dilakukan uji publik. Artinya, hasil verifikasi lapangan masih ditempel di dinding pengumuman kantor desa untuk memastikan warga sudah benar tercatat.

Jika tidak ada perubahan, minggu depan semua hasil verifikasi itu diberikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengajukan bantuan rekonstruksi. “Kemungkinan akan bertambah, tetapi semoga cepat selesai. Karena pengajuan itu diminta segera,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini beredar di medsos foto-foto yang menggambarkan hunian sementara menggunakan terpal. Padahal, saat ini hunian tersebut sedang dibuat dari bahan-bahan kayu tripleks lengkap dengan pintu beserta atapnya. Jika memungkinkan, bakal muat ditinggali satu keluarga.

Ukuran hunian tersebut sekitar 3,6 x 3,6 meter. Cukup layak untuk digunakan tempat tidur 4 sampai 6 orang. Kerangka hunian menggunakan bahan galvalum, kemudian dinding dan pintunya terbuat dari tripleks. Berikutnya, atap hunian itu menggunakan beberapa asbes yang tersusun rapi.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Lumajang Endah Mardiana mengatakan, pembuatan hunian ini menyesuaikan kebutuhan warga. Secara umum, hunian ini diperuntukkan warga yang mengalami rumah rusak berat atau rumah yang roboh. Lebih tepatnya untuk orang yang tidak memiliki tempat tinggal.

“Kalau jumlahnya kami masih data riil. Karena kami tidak mengetahui detail rumah warga yang rusak, yang sudah tidak bisa ditempati sama sekali. Minimal, mereka sudah tidak merasa panas ketika siang hari atau basah ketika turun hujan. Ini sementara sambil menunggu bantuan rekonstruksi untuk bangun rumah,” jelasnya.

Menurutnya, hunian ini dipastikan cukup dan layak. Sebab, tempat itu bisa digunakan untuk tidur maupun istirahat selama beberapa waktu. Sedangkan untuk kamar mandi, bisa ditempatkan di belakang hunian. Bergantung pada keinginan warga menempatkan toilet ketika hunian itu berdiri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo Leksana mengatakan, untuk jumlah rumah yang rusak berat masih dilakukan uji publik. Artinya, hasil verifikasi lapangan masih ditempel di dinding pengumuman kantor desa untuk memastikan warga sudah benar tercatat.

Jika tidak ada perubahan, minggu depan semua hasil verifikasi itu diberikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengajukan bantuan rekonstruksi. “Kemungkinan akan bertambah, tetapi semoga cepat selesai. Karena pengajuan itu diminta segera,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belakangan ini beredar di medsos foto-foto yang menggambarkan hunian sementara menggunakan terpal. Padahal, saat ini hunian tersebut sedang dibuat dari bahan-bahan kayu tripleks lengkap dengan pintu beserta atapnya. Jika memungkinkan, bakal muat ditinggali satu keluarga.

Ukuran hunian tersebut sekitar 3,6 x 3,6 meter. Cukup layak untuk digunakan tempat tidur 4 sampai 6 orang. Kerangka hunian menggunakan bahan galvalum, kemudian dinding dan pintunya terbuat dari tripleks. Berikutnya, atap hunian itu menggunakan beberapa asbes yang tersusun rapi.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Lumajang Endah Mardiana mengatakan, pembuatan hunian ini menyesuaikan kebutuhan warga. Secara umum, hunian ini diperuntukkan warga yang mengalami rumah rusak berat atau rumah yang roboh. Lebih tepatnya untuk orang yang tidak memiliki tempat tinggal.

“Kalau jumlahnya kami masih data riil. Karena kami tidak mengetahui detail rumah warga yang rusak, yang sudah tidak bisa ditempati sama sekali. Minimal, mereka sudah tidak merasa panas ketika siang hari atau basah ketika turun hujan. Ini sementara sambil menunggu bantuan rekonstruksi untuk bangun rumah,” jelasnya.

Menurutnya, hunian ini dipastikan cukup dan layak. Sebab, tempat itu bisa digunakan untuk tidur maupun istirahat selama beberapa waktu. Sedangkan untuk kamar mandi, bisa ditempatkan di belakang hunian. Bergantung pada keinginan warga menempatkan toilet ketika hunian itu berdiri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo Leksana mengatakan, untuk jumlah rumah yang rusak berat masih dilakukan uji publik. Artinya, hasil verifikasi lapangan masih ditempel di dinding pengumuman kantor desa untuk memastikan warga sudah benar tercatat.

Jika tidak ada perubahan, minggu depan semua hasil verifikasi itu diberikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengajukan bantuan rekonstruksi. “Kemungkinan akan bertambah, tetapi semoga cepat selesai. Karena pengajuan itu diminta segera,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Airnya Jernih Masih Alami

Sehat Cukup Keliling Satu Jam

Investasi Penanaman Modal Meningkat

Wajib Dibaca