23.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Pemkab Belum Berfikir Memberlakukan PSBB

Mobile_AP_Rectangle 1

DITOTRUNAN.RADARJEMBER.ID – Melonjaknya angka penyebaran virus korona tampaknya belum membuat Pemkab Lumajang memutuskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal jumlah orang yang dinyatakan positif tertular setiap hari terus meningkat. Paling akhir tadi malam, pasien positif korona bertambah 4 orang.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama jajarannya kembali mengumumkan perkembangan orang yang terjangkit. Total orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 322 orang, orang dalam pengawasan (PDP) berjumlah 43 orang. Terakhir angka yang dinyatakan positif korona mencapi 17 orang.

Cak Thoriq sapaan akrabnya menjelaskan, tracking dan pendeteksian orang terdekat telah dilakukan. Beberapa orang yang kontak langsung dengan orang positif langsung dilakukan pemeriksaan dan pengambilan swab. “Ada empat orang yang hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan positif,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pertama, orang dengan inisial GF, anak laki-laki berumur 11 tahun dari Kecamatan Sukodono. Sejak 13 April 2020 pernah menjalani rawat inap di RSUD dr Haryoto. Rapid test positif dan ditetapkan ODP kemudian meningkat menjadi positif berdasar swab. GF merupakan anak TLE yang sudah teridentifikasi korona dari klaster peserta pendamping haji di Sukolilo, Surabaya. Saat ini tengah menjalani proses isolasi di rumah sakit.

Kedua, yakni orang berinisial BH, laki-laki berumur 54 tahun dari Kecamatan Randuagung. Pada 16 April 2020 yang bersangkutan telah meninggal dunia ketika ditetapkan sebagai PDP. Namun, BH sempat menjalani perawatan dan pemeriksaan di RSUD dr Haryoto. Bahkan juga dilakukan pengambilan swab setelah hasil rapid test positif.

Ketiga, perempuan berinisial NS, umurnya sekitar 24 tahun dari Kecamatan Klakah. NS merupakan orang yang kontak erat dengan orang yang sebelumnya dinyatakan positif korona. Pada 3 April dilakukan rapid test, hasilnya positif. Kemudian langsung dilakukan pengambilan swab.

Keempat, berinisial MR, laki-laki berumur 31 tahun ini berasal dari Kecamatan Klakah. Orang ini juga merupakan kontak erat yang terjangkit virus korona. Pada 16 April dilakukan pengambilan swab hasilnya adalah positif. Saat ini MR dalam keadaan sehat tanpa keluhan dan menjalani isolasi mandiri sesuai dengan protokol penanganan virus korona.

Penanganan bakal dilakukan lebih teliti, bahkan seluruh perkembangan pasien dipantau tenaga kesehatan. “Saya belum berfikir untuk pengajuan PSBB, karena prinsipnya keadaan yang ada masih dalam kontrol. Penanganannya serta tahapnya masih bisa dilakukan dengan protokol penangann virus korona,” pungkasnya. (kl)

- Advertisement -

DITOTRUNAN.RADARJEMBER.ID – Melonjaknya angka penyebaran virus korona tampaknya belum membuat Pemkab Lumajang memutuskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal jumlah orang yang dinyatakan positif tertular setiap hari terus meningkat. Paling akhir tadi malam, pasien positif korona bertambah 4 orang.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama jajarannya kembali mengumumkan perkembangan orang yang terjangkit. Total orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 322 orang, orang dalam pengawasan (PDP) berjumlah 43 orang. Terakhir angka yang dinyatakan positif korona mencapi 17 orang.

Cak Thoriq sapaan akrabnya menjelaskan, tracking dan pendeteksian orang terdekat telah dilakukan. Beberapa orang yang kontak langsung dengan orang positif langsung dilakukan pemeriksaan dan pengambilan swab. “Ada empat orang yang hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan positif,” ujarnya.

Pertama, orang dengan inisial GF, anak laki-laki berumur 11 tahun dari Kecamatan Sukodono. Sejak 13 April 2020 pernah menjalani rawat inap di RSUD dr Haryoto. Rapid test positif dan ditetapkan ODP kemudian meningkat menjadi positif berdasar swab. GF merupakan anak TLE yang sudah teridentifikasi korona dari klaster peserta pendamping haji di Sukolilo, Surabaya. Saat ini tengah menjalani proses isolasi di rumah sakit.

Kedua, yakni orang berinisial BH, laki-laki berumur 54 tahun dari Kecamatan Randuagung. Pada 16 April 2020 yang bersangkutan telah meninggal dunia ketika ditetapkan sebagai PDP. Namun, BH sempat menjalani perawatan dan pemeriksaan di RSUD dr Haryoto. Bahkan juga dilakukan pengambilan swab setelah hasil rapid test positif.

Ketiga, perempuan berinisial NS, umurnya sekitar 24 tahun dari Kecamatan Klakah. NS merupakan orang yang kontak erat dengan orang yang sebelumnya dinyatakan positif korona. Pada 3 April dilakukan rapid test, hasilnya positif. Kemudian langsung dilakukan pengambilan swab.

Keempat, berinisial MR, laki-laki berumur 31 tahun ini berasal dari Kecamatan Klakah. Orang ini juga merupakan kontak erat yang terjangkit virus korona. Pada 16 April dilakukan pengambilan swab hasilnya adalah positif. Saat ini MR dalam keadaan sehat tanpa keluhan dan menjalani isolasi mandiri sesuai dengan protokol penanganan virus korona.

Penanganan bakal dilakukan lebih teliti, bahkan seluruh perkembangan pasien dipantau tenaga kesehatan. “Saya belum berfikir untuk pengajuan PSBB, karena prinsipnya keadaan yang ada masih dalam kontrol. Penanganannya serta tahapnya masih bisa dilakukan dengan protokol penangann virus korona,” pungkasnya. (kl)

DITOTRUNAN.RADARJEMBER.ID – Melonjaknya angka penyebaran virus korona tampaknya belum membuat Pemkab Lumajang memutuskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Padahal jumlah orang yang dinyatakan positif tertular setiap hari terus meningkat. Paling akhir tadi malam, pasien positif korona bertambah 4 orang.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama jajarannya kembali mengumumkan perkembangan orang yang terjangkit. Total orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 322 orang, orang dalam pengawasan (PDP) berjumlah 43 orang. Terakhir angka yang dinyatakan positif korona mencapi 17 orang.

Cak Thoriq sapaan akrabnya menjelaskan, tracking dan pendeteksian orang terdekat telah dilakukan. Beberapa orang yang kontak langsung dengan orang positif langsung dilakukan pemeriksaan dan pengambilan swab. “Ada empat orang yang hasilnya keluar hari ini dan dinyatakan positif,” ujarnya.

Pertama, orang dengan inisial GF, anak laki-laki berumur 11 tahun dari Kecamatan Sukodono. Sejak 13 April 2020 pernah menjalani rawat inap di RSUD dr Haryoto. Rapid test positif dan ditetapkan ODP kemudian meningkat menjadi positif berdasar swab. GF merupakan anak TLE yang sudah teridentifikasi korona dari klaster peserta pendamping haji di Sukolilo, Surabaya. Saat ini tengah menjalani proses isolasi di rumah sakit.

Kedua, yakni orang berinisial BH, laki-laki berumur 54 tahun dari Kecamatan Randuagung. Pada 16 April 2020 yang bersangkutan telah meninggal dunia ketika ditetapkan sebagai PDP. Namun, BH sempat menjalani perawatan dan pemeriksaan di RSUD dr Haryoto. Bahkan juga dilakukan pengambilan swab setelah hasil rapid test positif.

Ketiga, perempuan berinisial NS, umurnya sekitar 24 tahun dari Kecamatan Klakah. NS merupakan orang yang kontak erat dengan orang yang sebelumnya dinyatakan positif korona. Pada 3 April dilakukan rapid test, hasilnya positif. Kemudian langsung dilakukan pengambilan swab.

Keempat, berinisial MR, laki-laki berumur 31 tahun ini berasal dari Kecamatan Klakah. Orang ini juga merupakan kontak erat yang terjangkit virus korona. Pada 16 April dilakukan pengambilan swab hasilnya adalah positif. Saat ini MR dalam keadaan sehat tanpa keluhan dan menjalani isolasi mandiri sesuai dengan protokol penanganan virus korona.

Penanganan bakal dilakukan lebih teliti, bahkan seluruh perkembangan pasien dipantau tenaga kesehatan. “Saya belum berfikir untuk pengajuan PSBB, karena prinsipnya keadaan yang ada masih dalam kontrol. Penanganannya serta tahapnya masih bisa dilakukan dengan protokol penangann virus korona,” pungkasnya. (kl)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca