LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Angka orang yang terkonfirmasi korona saat ini pecah telor. Kurang lebih ada seribu lima ratus orang terpapar di Lumajang. Setelah ketersediaan TT (tempat tidur) dan ruang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian penuh, kini giliran RSUD dr Haryoto mengalami kondisi serupa.
Saking penuhnya ketersediaan TT rumah sakit itu, sejak Minggu sore ada sekitar 22 pasien yang tertahan di IGD. Mereka menunggu ruang untuk perawatan serta hasil swab terlebih dahulu. Sebab, 225 TT termasuk 6 ruang Intensive Care Unit (ICU) penuh terisi pasien korona yang sedang menjalani perawatan.
Sunarto misalnya. Keluarga pasien yang berasal dari Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, ini harus menunggu selama beberapa jam di depan ruang IGD. Dia merupakan keluarga terakhir yang mengantar pasien untuk berobat.
“Kami datang (pukul, Red) setengah empat sore. Itu ibu saya ada di pojok dekat pintu, nunggu hasil pemeriksaan dari tenaga kesehatan. Untuk ruangannya masih menunggu hasil pemeriksaan. Karena katanya perawatannya nanti bergantung kebutuhan pasien. Kalau dianggap segera ya disegerakan,” katanya.
Direktur RSUD dr Haryoto Lumajang Halimi Maksum mengatakan, meskipun kondisi TT penuh, rumah sakit berusaha menerima pasien. Untuk itu, pihaknya mengatur ketersediaan oksigen. Lebih lanjut, melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang dan seluruh puskesmas yang ada di Lumajang.
“Yang tidak memiliki penyakit berat akan kami sarankan untuk isoman. Namun tetap, prokes ketat wajib terus. Sementara belum menerapkan buka tutup. Kami terima selama kami mampu sambil koordinasi dengan Dinkes,” jelasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru, tidak hanya TT yang penuh. Ketersediaan tabung oksigen juga semakin menipis. Liquid stok Probolinggo juga habis. Bahkan, rumah sakit tersebut pada Minggu malam meminjam 10 tabung oksigen ke Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK).
Sementara itu, Kepala Dinkes Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, seluruh TT yang ada di semua rumah sakit bakal dimaksimalkan. Selain rumah sakit pemerintah, juga melibatkan rumah sakit swasta. Sedangkan untuk pasien dengan gejala ringan bisa dilakukan perawatan di puskesmas atau isoman.
“Pasien dengan gejala ringan bisa dirawat di puskesmas atau isoman sambil dipantau puskesmas. Bila ada tanda-tanda memberat, bisa segera konsultasi ke rumah sakit dan dirujuk ke rumah sakit. Yang paling masalah ketersediaan oksigen yang semakin sulit didapat,” pungkasnya
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan