LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sejak pagi kemarin, salah satu penambang di kawasan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, tetap melakukan aktivitas pertambangan. Bahkan, berdasar pantauan Jawa Pos Radar Semeru, ada puluhan truk armada pasir yang masih melintasi Dusun Jatian, Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro. Padahal, asosiasi sudah memutuskan untuk menutup tambang serentak, sejak kemarin (25/6).
Sampai pukul 13.48, ada sekitar 60 SKAB yang didapat BPRD Lumajang dari sopir armada truk yang mengangkut pasir. Surat tersebut semua berasal dari penambang CV Duta Pasir Semeru (DPS). Setelah ditelusuri, pemilik penambang tersebut memang tidak tergabung dalam APRI Lumajang hingga saat ini.
Ahmad Afandi pemilik izin tambang lainnya menuturkan, keputusan penutupan itu memang cukup merugikan. Namun, dia memilih tidak beraktivitas sebagai bentuk solidaritas supaya harga pasir mengalami peningkatan. Tujuannya, supaya keluhan paguyuban sopir truk beberapa waktu lalu bisa terlunasi dengan baik.
BACA JUGA :Â Covid-19 Meningkat, Polisi Ingatkan Masyarakat
“Kalau misalkan harga pasir di stockpile sudah sesuai kesepakatan bersama, keputusan lockdown ini bisa segera dicabut. Kan semua sudah saling menguntungkan. Sopir armada pasir bisa dapat penghasilan yang sesuai dengan harapan mereka. Kami sebagai penambang juga tidak mengalami kerugian,” jelasnya.
Namun, beberapa menit berikutnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Lumajang Drs Basuni terlihat melewati pos penjagaan di Jatian. Informasinya, dia bersama Kepala BPRD Lumajang Hari Susiati mendatangi kawasan pertambangan CV DPS untuk menemui pemilik tambang.
“Pertama, kami ingin bersilaturahmi pada pemilik. Kedua, kami mendapat informasi dari lapangan kalau pertambangannya masih beroperasi. Makanya, kami datang untuk memberikan pemahaman serta pemberitahuan bahwa kawasan pertambangan pasir sementara waktu ditutup,” pungkasnya
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan