Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembersihan sungai sekitar Jembatan Cengkok, Jatisari, Kedungjajang sempat terhenti, kemarin. Sebab, debit air sungai mengalami peningkatan. Akibatnya, para petugas tidak dapat melanjutkan pengerjaan selama satu jam lebih.
Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan proses pembersihan jembatan dan normalisasi sungai memasuki hari keempat. Awalnya, pengerjaan berlangsung lancar. Namun, adanya peningkatan debit air membuat tim berhenti sejenak.
“Pembersihan memasuki hari keempat. Kami masih melakukan pembersihan sungai dengan fokus pelebaran aliran sungai hingga pelengsengan. Sekitar pukul dua lebih, debit air mulai naik. Kami hentikan pengerjaan sementara sampai menunggu debit mulai surut, sekitar satu jam lebih,” katanya.
Joko menjelaskan debit air tersebut membuat aliran penuh dan membawa beberapa material. Sehingga, aliran tersebut meluber hingga ke jembatan. “Aliran airnya besar. Banyak material juga yang dibawa. Sehingga air meluber ke jembatan. Bahkan, beberapa perbaikan kita rusak lagi,” jelasnya.
Setelah surut, pengerjaan dilanjutkan. Tiga lubang jembatan dapat dibuka dengan sempurna. “Plengsengan sudah terlihat semua. Akan tetapi ada penumpukan material berupa pasir akibat peningkatan debit. Dan tiga lubang jembatan sudah terbuka semua,” ujarnya.
Pengerjaan dihentikan pada pukul 15.30 WIB. Besok, para petugas akan melanjutkan kembali proses normalisasi dan perbaikan. “Kita hentikan dulu. Dan besok (hari ini,Red) akan kita lanjutkan lagi dengan semua tim yang bertugas,” pungkasnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembersihan sungai sekitar Jembatan Cengkok, Jatisari, Kedungjajang sempat terhenti, kemarin. Sebab, debit air sungai mengalami peningkatan. Akibatnya, para petugas tidak dapat melanjutkan pengerjaan selama satu jam lebih.
Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan proses pembersihan jembatan dan normalisasi sungai memasuki hari keempat. Awalnya, pengerjaan berlangsung lancar. Namun, adanya peningkatan debit air membuat tim berhenti sejenak.
“Pembersihan memasuki hari keempat. Kami masih melakukan pembersihan sungai dengan fokus pelebaran aliran sungai hingga pelengsengan. Sekitar pukul dua lebih, debit air mulai naik. Kami hentikan pengerjaan sementara sampai menunggu debit mulai surut, sekitar satu jam lebih,” katanya.
Joko menjelaskan debit air tersebut membuat aliran penuh dan membawa beberapa material. Sehingga, aliran tersebut meluber hingga ke jembatan. “Aliran airnya besar. Banyak material juga yang dibawa. Sehingga air meluber ke jembatan. Bahkan, beberapa perbaikan kita rusak lagi,” jelasnya.
Setelah surut, pengerjaan dilanjutkan. Tiga lubang jembatan dapat dibuka dengan sempurna. “Plengsengan sudah terlihat semua. Akan tetapi ada penumpukan material berupa pasir akibat peningkatan debit. Dan tiga lubang jembatan sudah terbuka semua,” ujarnya.
Pengerjaan dihentikan pada pukul 15.30 WIB. Besok, para petugas akan melanjutkan kembali proses normalisasi dan perbaikan. “Kita hentikan dulu. Dan besok (hari ini,Red) akan kita lanjutkan lagi dengan semua tim yang bertugas,” pungkasnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pembersihan sungai sekitar Jembatan Cengkok, Jatisari, Kedungjajang sempat terhenti, kemarin. Sebab, debit air sungai mengalami peningkatan. Akibatnya, para petugas tidak dapat melanjutkan pengerjaan selama satu jam lebih.
Joko Sambang, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengatakan proses pembersihan jembatan dan normalisasi sungai memasuki hari keempat. Awalnya, pengerjaan berlangsung lancar. Namun, adanya peningkatan debit air membuat tim berhenti sejenak.
“Pembersihan memasuki hari keempat. Kami masih melakukan pembersihan sungai dengan fokus pelebaran aliran sungai hingga pelengsengan. Sekitar pukul dua lebih, debit air mulai naik. Kami hentikan pengerjaan sementara sampai menunggu debit mulai surut, sekitar satu jam lebih,” katanya.
Joko menjelaskan debit air tersebut membuat aliran penuh dan membawa beberapa material. Sehingga, aliran tersebut meluber hingga ke jembatan. “Aliran airnya besar. Banyak material juga yang dibawa. Sehingga air meluber ke jembatan. Bahkan, beberapa perbaikan kita rusak lagi,” jelasnya.
Setelah surut, pengerjaan dilanjutkan. Tiga lubang jembatan dapat dibuka dengan sempurna. “Plengsengan sudah terlihat semua. Akan tetapi ada penumpukan material berupa pasir akibat peningkatan debit. Dan tiga lubang jembatan sudah terbuka semua,” ujarnya.
Pengerjaan dihentikan pada pukul 15.30 WIB. Besok, para petugas akan melanjutkan kembali proses normalisasi dan perbaikan. “Kita hentikan dulu. Dan besok (hari ini,Red) akan kita lanjutkan lagi dengan semua tim yang bertugas,” pungkasnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan