26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Apresiasi Keterbukaan Panitia PAW

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Selama proses pembentukan panitia PAW Desa Selok Besuki, Kecamatan Sukodono, dan penyusunan tahapan penyelenggaraannya, BPD setempat ternyata terus melakukan koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Bahkan, keterbukaan dan semangatnya diapresiasi.
Sebelum itu, Cak Thoriq menjelaskan kesinambungan pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga desa. Sebab, seluruh anggaran yang digunakan tersebut saling berkaitan. Tidak hanya masalah anggaran, aturan juga perlu disusun secara runtut, baik secara umum maupun secara teknis.
“Soal kepanitiaan PAW, kalau ada yang berpendapat, ini kan dananya desa, dana desa sendiri, tidak bisa begitu. Karena keberlangsungan pemerintah ini berkesinambungan antara pemerintah pusat, provinsi, daerah, hingga pemerintah desa. Ada mekanisme yang harus kami atur secara teknis. Pemerintah desa tidak bisa desa berdiri sendiri,” paparnya.
Selain itu, mengenai alasan dirinya mengeluarkan perbup terbaru tersebut juga diuraikan. Menurutnya, perbup baru itu menyempurnakan peraturan sebelumnya. Sebab, ada salah satu pasal yang perlu dijelaskan secara detail. Seperti definisi tokoh masyarakat dan siapa-siapa yang masuk kategori itu.
Jika tokoh masyarakat tersebut tidak diterjemahkan lebih terperinci oleh Pemkab Lumajang, tentu pelaksanaan PAW bakal lebih alot ketika musdes. “Makanya kami atur, tokoh masyarakat itu antara lain tokoh agama atau pimpinan umat, kepala sekolah, kepala madrasah dan tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan sebagainya,” tambahnya.
Harapannya, pelaksanaan pilkades seluruhnya bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Termasuk perbup terbaru dapat menjawab kebutuhan masyarakat. “Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih pada teman-teman panitia PAW Desa Selok Besuki yang proaktif dan selalu konfirmasi pada Pemkab Lumajang. Termasuk acara Blak-Blakan Jawa Pos Radar Semeru TV,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Selama proses pembentukan panitia PAW Desa Selok Besuki, Kecamatan Sukodono, dan penyusunan tahapan penyelenggaraannya, BPD setempat ternyata terus melakukan koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Bahkan, keterbukaan dan semangatnya diapresiasi.
Sebelum itu, Cak Thoriq menjelaskan kesinambungan pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga desa. Sebab, seluruh anggaran yang digunakan tersebut saling berkaitan. Tidak hanya masalah anggaran, aturan juga perlu disusun secara runtut, baik secara umum maupun secara teknis.
“Soal kepanitiaan PAW, kalau ada yang berpendapat, ini kan dananya desa, dana desa sendiri, tidak bisa begitu. Karena keberlangsungan pemerintah ini berkesinambungan antara pemerintah pusat, provinsi, daerah, hingga pemerintah desa. Ada mekanisme yang harus kami atur secara teknis. Pemerintah desa tidak bisa desa berdiri sendiri,” paparnya.
Selain itu, mengenai alasan dirinya mengeluarkan perbup terbaru tersebut juga diuraikan. Menurutnya, perbup baru itu menyempurnakan peraturan sebelumnya. Sebab, ada salah satu pasal yang perlu dijelaskan secara detail. Seperti definisi tokoh masyarakat dan siapa-siapa yang masuk kategori itu.
Jika tokoh masyarakat tersebut tidak diterjemahkan lebih terperinci oleh Pemkab Lumajang, tentu pelaksanaan PAW bakal lebih alot ketika musdes. “Makanya kami atur, tokoh masyarakat itu antara lain tokoh agama atau pimpinan umat, kepala sekolah, kepala madrasah dan tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan sebagainya,” tambahnya.
Harapannya, pelaksanaan pilkades seluruhnya bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Termasuk perbup terbaru dapat menjawab kebutuhan masyarakat. “Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih pada teman-teman panitia PAW Desa Selok Besuki yang proaktif dan selalu konfirmasi pada Pemkab Lumajang. Termasuk acara Blak-Blakan Jawa Pos Radar Semeru TV,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Selama proses pembentukan panitia PAW Desa Selok Besuki, Kecamatan Sukodono, dan penyusunan tahapan penyelenggaraannya, BPD setempat ternyata terus melakukan koordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Bahkan, keterbukaan dan semangatnya diapresiasi.
Sebelum itu, Cak Thoriq menjelaskan kesinambungan pemerintah pusat, provinsi, daerah hingga desa. Sebab, seluruh anggaran yang digunakan tersebut saling berkaitan. Tidak hanya masalah anggaran, aturan juga perlu disusun secara runtut, baik secara umum maupun secara teknis.
“Soal kepanitiaan PAW, kalau ada yang berpendapat, ini kan dananya desa, dana desa sendiri, tidak bisa begitu. Karena keberlangsungan pemerintah ini berkesinambungan antara pemerintah pusat, provinsi, daerah, hingga pemerintah desa. Ada mekanisme yang harus kami atur secara teknis. Pemerintah desa tidak bisa desa berdiri sendiri,” paparnya.
Selain itu, mengenai alasan dirinya mengeluarkan perbup terbaru tersebut juga diuraikan. Menurutnya, perbup baru itu menyempurnakan peraturan sebelumnya. Sebab, ada salah satu pasal yang perlu dijelaskan secara detail. Seperti definisi tokoh masyarakat dan siapa-siapa yang masuk kategori itu.
Jika tokoh masyarakat tersebut tidak diterjemahkan lebih terperinci oleh Pemkab Lumajang, tentu pelaksanaan PAW bakal lebih alot ketika musdes. “Makanya kami atur, tokoh masyarakat itu antara lain tokoh agama atau pimpinan umat, kepala sekolah, kepala madrasah dan tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan sebagainya,” tambahnya.
Harapannya, pelaksanaan pilkades seluruhnya bisa berjalan dengan lancar dan tertib. Termasuk perbup terbaru dapat menjawab kebutuhan masyarakat. “Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih pada teman-teman panitia PAW Desa Selok Besuki yang proaktif dan selalu konfirmasi pada Pemkab Lumajang. Termasuk acara Blak-Blakan Jawa Pos Radar Semeru TV,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca