LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Suara gemuruh tembakan yang terdengar dari Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, selama tiga hari berturut-turut bukan sedang perang sungguhan. Namun, TNI AU menggelar latihan Angkasa Yudha 2021 untuk menguji profesionalisme dan akurasi tembakan.
Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo beserta sejumlah perwira tinggi TNI AU didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq melihat langsung latihan puncak TNI AU di Air Weapons Range (AWR) Pandanwangi, kemarin. Dalam puncak latihan itu disimulasikan pasukan sedang merebut wilayah musuh.
“Materi latihan tidak ada yang berbeda, tetapi bergantung pada skenario yang dibuat. Kebetulan dalam latihan ini ada hal-hal lain yang ingin kami tunjukkan. Kalau diperhatikan, kami tidak menggunakan peluru tajam. Tujuannya untuk melihat ketepatan tembakan. Hasil penembakannya sangat tepat. Saya sangat puas,” katanya.
Selama tiga hari manuver lapangan mereka melaksanakan berbagai simulasi operasi udara. Di antaranya operasi intelijen, operasi pengamatan dan pengintaian udara, operasi udara serangan strategis (OUSS), operasi udara lawan udara ofensif (OULUO), operasi udara lawan udara defensif (OULUD), operasi udara lawan darat, dan operasi mobilitas udara.
Lalu pada puncak latihan itu mereka menunjukkan ketepatan pesawat tempur jenis Super Tucano dalam melakukan penembakan. Disusul pesawat F-16, T 50i Golden Eagle, dan Sukhoi turut menembak dengan menghancurkan titik sasaran. Beberapa menit kemudian satuan tempur Paskhas TNI AU diterjunkan menggunakan pesawat Hercules.
Fadjar melanjutkan, sekalipun ketika melihat latihan puncak itu sangat puas, ada beberapa hal yang perlu direvisi. Hal itu berkaitan dengan dinamika lingkungan strategis dan kemajuan teknologi. Untuk itu, latihan ini sangat berguna untuk mengukur sejauh mana kemampuan pertanahan udara yang dimiliki Indonesia.
“Ini diikuti oleh 1.579 personel peserta, 52 pesawat udara baik tempur, angkut, maupun helikopter. Latihan ini juga untuk menguji doktrin TNI AU sekaligus mengevaluasi sejauh mana yang dapat dilaksanakan. Jadi, kami terus melakukan evaluasi doktrin, dan di sini kami bisa melihat kemampuan setiap satuan,” pungkasnya.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan