Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Setelah pelayanan RS Jatiroto ditutup karena ada karyawan yang tertular korona, saat ini aktivitasnya mulai normal. Bahkan okupansinya juga mulai menurun. Termasuk di sejumlah rumah sakit yang ada di Lumajang.
Direktur Rumah Sakit Jatiroto Retno Ayu Palupi mengatakan, ruangan instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakitnya telah beroperasi kembali sejak 21 September. “Sudah mulai beroperasi dan karyawan sudah sehat dan kembali beraktivitas,” ucapnya. Dia mengaku, IGD sempat ditutup selama 7 hari karena banyak karyawan yang terdampak wabah.
Kondisi pasien korona di rumah sakit juga mengalami penurunan, dari sebelumnya okupansi hampir penuh. Jumlah pasien korona saat ini berjumlah 16 orang. “Jarang ada pasien dirujuk karena korona. Jika pun ada, pasti dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Setelah pelayanan RS Jatiroto ditutup karena ada karyawan yang tertular korona, saat ini aktivitasnya mulai normal. Bahkan okupansinya juga mulai menurun. Termasuk di sejumlah rumah sakit yang ada di Lumajang.
Direktur Rumah Sakit Jatiroto Retno Ayu Palupi mengatakan, ruangan instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakitnya telah beroperasi kembali sejak 21 September. “Sudah mulai beroperasi dan karyawan sudah sehat dan kembali beraktivitas,” ucapnya. Dia mengaku, IGD sempat ditutup selama 7 hari karena banyak karyawan yang terdampak wabah.
Kondisi pasien korona di rumah sakit juga mengalami penurunan, dari sebelumnya okupansi hampir penuh. Jumlah pasien korona saat ini berjumlah 16 orang. “Jarang ada pasien dirujuk karena korona. Jika pun ada, pasti dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Setelah pelayanan RS Jatiroto ditutup karena ada karyawan yang tertular korona, saat ini aktivitasnya mulai normal. Bahkan okupansinya juga mulai menurun. Termasuk di sejumlah rumah sakit yang ada di Lumajang.
Direktur Rumah Sakit Jatiroto Retno Ayu Palupi mengatakan, ruangan instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakitnya telah beroperasi kembali sejak 21 September. “Sudah mulai beroperasi dan karyawan sudah sehat dan kembali beraktivitas,” ucapnya. Dia mengaku, IGD sempat ditutup selama 7 hari karena banyak karyawan yang terdampak wabah.
Kondisi pasien korona di rumah sakit juga mengalami penurunan, dari sebelumnya okupansi hampir penuh. Jumlah pasien korona saat ini berjumlah 16 orang. “Jarang ada pasien dirujuk karena korona. Jika pun ada, pasti dirujuk ke rumah sakit terdekat,” ujarnya.