29.7 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Batu Taman Asal Bambang

Banyak Dipakai untuk Mempercantik Rumah

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi orang yang suka menghias taman, pasti tidak asing dengan batu yang dikumpulkan perempuan berusia senja ini. Benar, batu yang berasal dari Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Batu tersebut sering kali dipesan banyak orang untuk kebutuhan mempercantik halaman rumah.

Sejak pagi, puluhan warga setempat mendatangi kawasan itu untuk mencari batu pantai. Lengkap mengenakan pakaian panjang sambil membawa karung, mereka kadang bergerombol menyeberangi muara untuk menuju lokasi. Sampai di lokasi, mereka berpencar di beberapa titik pantai.

“Ada dua warna batu biasanya yang kami kumpulkan. Yaitu warna merah dan hitam. Ya kami cari batunya sesuai pesanan. Mulai ukuran kecil hingga besar. Kemudian, kadang bentuk batu juga kami harus cari dengan teliti,” kata Sarimah.

Mobile_AP_Rectangle 2

Upah mencari batu ini memang tidak seberapa. Namun, dalam sehari dirinya mampu mengumpulkan dua hingga tiga karung. Hasil itu cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. “Satu karung ini dihargai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Sampai di lokasi penjualan masih disortir lagi. Cari batu yang bagus,” jelasnya.

Sementara itu, Tris, salah satu penampung karung batu, mengatakan, paling banyak permintaan berasal dari proyek pembangunan perumahan dan villa. Bahkan, dalam satu kali pemesanan mereka meminta 100 hingga 150 karung. Urusan harga menyesuaikan dengan permintaan.

“Ada yang minta ukuran 2 sampai 3 sentimeter, ada yang 3 sampai 4 sentimeter. Ada kadang yang minta 5 sampai 7 sentimeter. Jadi, batu-batu yang dikumpulkan dari para pencari batu itu masih kami sortir. Misalnya dari 5 karung yang mereka setorkan, paling kadang hanya ada 4 karung yang sesuai permintaan,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi orang yang suka menghias taman, pasti tidak asing dengan batu yang dikumpulkan perempuan berusia senja ini. Benar, batu yang berasal dari Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Batu tersebut sering kali dipesan banyak orang untuk kebutuhan mempercantik halaman rumah.

Sejak pagi, puluhan warga setempat mendatangi kawasan itu untuk mencari batu pantai. Lengkap mengenakan pakaian panjang sambil membawa karung, mereka kadang bergerombol menyeberangi muara untuk menuju lokasi. Sampai di lokasi, mereka berpencar di beberapa titik pantai.

“Ada dua warna batu biasanya yang kami kumpulkan. Yaitu warna merah dan hitam. Ya kami cari batunya sesuai pesanan. Mulai ukuran kecil hingga besar. Kemudian, kadang bentuk batu juga kami harus cari dengan teliti,” kata Sarimah.

Upah mencari batu ini memang tidak seberapa. Namun, dalam sehari dirinya mampu mengumpulkan dua hingga tiga karung. Hasil itu cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. “Satu karung ini dihargai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Sampai di lokasi penjualan masih disortir lagi. Cari batu yang bagus,” jelasnya.

Sementara itu, Tris, salah satu penampung karung batu, mengatakan, paling banyak permintaan berasal dari proyek pembangunan perumahan dan villa. Bahkan, dalam satu kali pemesanan mereka meminta 100 hingga 150 karung. Urusan harga menyesuaikan dengan permintaan.

“Ada yang minta ukuran 2 sampai 3 sentimeter, ada yang 3 sampai 4 sentimeter. Ada kadang yang minta 5 sampai 7 sentimeter. Jadi, batu-batu yang dikumpulkan dari para pencari batu itu masih kami sortir. Misalnya dari 5 karung yang mereka setorkan, paling kadang hanya ada 4 karung yang sesuai permintaan,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi orang yang suka menghias taman, pasti tidak asing dengan batu yang dikumpulkan perempuan berusia senja ini. Benar, batu yang berasal dari Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Batu tersebut sering kali dipesan banyak orang untuk kebutuhan mempercantik halaman rumah.

Sejak pagi, puluhan warga setempat mendatangi kawasan itu untuk mencari batu pantai. Lengkap mengenakan pakaian panjang sambil membawa karung, mereka kadang bergerombol menyeberangi muara untuk menuju lokasi. Sampai di lokasi, mereka berpencar di beberapa titik pantai.

“Ada dua warna batu biasanya yang kami kumpulkan. Yaitu warna merah dan hitam. Ya kami cari batunya sesuai pesanan. Mulai ukuran kecil hingga besar. Kemudian, kadang bentuk batu juga kami harus cari dengan teliti,” kata Sarimah.

Upah mencari batu ini memang tidak seberapa. Namun, dalam sehari dirinya mampu mengumpulkan dua hingga tiga karung. Hasil itu cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. “Satu karung ini dihargai Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Sampai di lokasi penjualan masih disortir lagi. Cari batu yang bagus,” jelasnya.

Sementara itu, Tris, salah satu penampung karung batu, mengatakan, paling banyak permintaan berasal dari proyek pembangunan perumahan dan villa. Bahkan, dalam satu kali pemesanan mereka meminta 100 hingga 150 karung. Urusan harga menyesuaikan dengan permintaan.

“Ada yang minta ukuran 2 sampai 3 sentimeter, ada yang 3 sampai 4 sentimeter. Ada kadang yang minta 5 sampai 7 sentimeter. Jadi, batu-batu yang dikumpulkan dari para pencari batu itu masih kami sortir. Misalnya dari 5 karung yang mereka setorkan, paling kadang hanya ada 4 karung yang sesuai permintaan,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca