Mobile_AP_Rectangle 1
YOSOWILANGUN LOR, Radar Semeru – Armada pasir yang bandel melintasi jalanan patut ditindak tegas. Sebab, dampaknya tidak sedikit yang dirasakan masyarakat. Selain masyarakat waswas saat ada armada truk, jalanan juga terdampak. Khususnya jalan kabupaten yang mengalami kerusakan cukup parah. Seperti yang terjadi di Dusun Buluktal, Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun.
Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Penanganan sementara dilakukan masyarakat secara swadaya. Tambal sulam hanya dilakukan dengan material pasir dan batu. Namun, hal itu tidak bertahan lama. Saking geramnya, masyarakat kompak menanam pohon di jalanan.
“Sudah diperbaiki rusak lagi. Akhirnya kami tanam pohon pisang di titik jalan yang rusak. Baik di jalan yang berlubang ataupun yang retak,” ungkap Rido, salah satu warga. Dia mengatakan, penanaman dilakukan agar armada pasir tidak lagi melintas. Sebab, meski jalan diperbaiki dengan sirtu, armada kembali melintas.
Mobile_AP_Rectangle 2
Penanaman itu dilakukan beberapa waktu lalu. Sedikitnya delapan pohon pisang ditanam dan ditopang dengan kayu. Sehingga kendaraan yang bisa melintas hanya roda dua saja. Dia berharap, penanaman itu bisa membuat pemerintah segera bertindak. Sebab, jalan itu sebagai akses utama masyarakat beraktivitas sehari-hari.
Camat Yosowilangun Agni Asmara Megatrah membenarkan penanaman pohon di jalan raya tersebut. Saat ditanya penanganannya, dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang.
Pemerintah Desa Yosowilangun Lor juga diminta untuk segera melaporkan kondisi jalan terkini. “Kami mohon agar warga tetap bersabar. Mengingat, proses pengusulan perbaikan jalan ini juga memerlukan waktu,” pungkasnya. (kin/c2/fid)
- Advertisement -
YOSOWILANGUN LOR, Radar Semeru – Armada pasir yang bandel melintasi jalanan patut ditindak tegas. Sebab, dampaknya tidak sedikit yang dirasakan masyarakat. Selain masyarakat waswas saat ada armada truk, jalanan juga terdampak. Khususnya jalan kabupaten yang mengalami kerusakan cukup parah. Seperti yang terjadi di Dusun Buluktal, Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun.
Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Penanganan sementara dilakukan masyarakat secara swadaya. Tambal sulam hanya dilakukan dengan material pasir dan batu. Namun, hal itu tidak bertahan lama. Saking geramnya, masyarakat kompak menanam pohon di jalanan.
“Sudah diperbaiki rusak lagi. Akhirnya kami tanam pohon pisang di titik jalan yang rusak. Baik di jalan yang berlubang ataupun yang retak,” ungkap Rido, salah satu warga. Dia mengatakan, penanaman dilakukan agar armada pasir tidak lagi melintas. Sebab, meski jalan diperbaiki dengan sirtu, armada kembali melintas.
Penanaman itu dilakukan beberapa waktu lalu. Sedikitnya delapan pohon pisang ditanam dan ditopang dengan kayu. Sehingga kendaraan yang bisa melintas hanya roda dua saja. Dia berharap, penanaman itu bisa membuat pemerintah segera bertindak. Sebab, jalan itu sebagai akses utama masyarakat beraktivitas sehari-hari.
Camat Yosowilangun Agni Asmara Megatrah membenarkan penanaman pohon di jalan raya tersebut. Saat ditanya penanganannya, dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang.
Pemerintah Desa Yosowilangun Lor juga diminta untuk segera melaporkan kondisi jalan terkini. “Kami mohon agar warga tetap bersabar. Mengingat, proses pengusulan perbaikan jalan ini juga memerlukan waktu,” pungkasnya. (kin/c2/fid)
YOSOWILANGUN LOR, Radar Semeru – Armada pasir yang bandel melintasi jalanan patut ditindak tegas. Sebab, dampaknya tidak sedikit yang dirasakan masyarakat. Selain masyarakat waswas saat ada armada truk, jalanan juga terdampak. Khususnya jalan kabupaten yang mengalami kerusakan cukup parah. Seperti yang terjadi di Dusun Buluktal, Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun.
Kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Penanganan sementara dilakukan masyarakat secara swadaya. Tambal sulam hanya dilakukan dengan material pasir dan batu. Namun, hal itu tidak bertahan lama. Saking geramnya, masyarakat kompak menanam pohon di jalanan.
“Sudah diperbaiki rusak lagi. Akhirnya kami tanam pohon pisang di titik jalan yang rusak. Baik di jalan yang berlubang ataupun yang retak,” ungkap Rido, salah satu warga. Dia mengatakan, penanaman dilakukan agar armada pasir tidak lagi melintas. Sebab, meski jalan diperbaiki dengan sirtu, armada kembali melintas.
Penanaman itu dilakukan beberapa waktu lalu. Sedikitnya delapan pohon pisang ditanam dan ditopang dengan kayu. Sehingga kendaraan yang bisa melintas hanya roda dua saja. Dia berharap, penanaman itu bisa membuat pemerintah segera bertindak. Sebab, jalan itu sebagai akses utama masyarakat beraktivitas sehari-hari.
Camat Yosowilangun Agni Asmara Megatrah membenarkan penanaman pohon di jalan raya tersebut. Saat ditanya penanganannya, dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang.
Pemerintah Desa Yosowilangun Lor juga diminta untuk segera melaporkan kondisi jalan terkini. “Kami mohon agar warga tetap bersabar. Mengingat, proses pengusulan perbaikan jalan ini juga memerlukan waktu,” pungkasnya. (kin/c2/fid)