Mobile_AP_Rectangle 1
TOMPOKERSAN, Radar Semeru – Memasuki hari ketiga puasa, banyak harga barang dapur yang naik. Bahkan kenaikan itu sudah terjadi sebelum Ramadan. Salah satunya cabai rawit.
BACA JUGA :Â Polisi Sita Ratusan Botol Miras
Di Lumajang, harga cabai rawit makin melejit naik. Harganya tembus Rp 100 ribu per kilogram. “Harganya terlalu mahal. Jadi, jumlah pembeli berkurang,” ujar Ani, pedagang di Pasar Kecamatan Sukodono.
Mobile_AP_Rectangle 2
Harga mahal itu juga terjadi di Pasar Baru Lumajang, Kelurahan Tompokersan. Pedagang bahan dapur seperti cabai rawit merah jenis sret mulai mengeluh. Sebab, kenaikannya langsung Rp 20 ribu.
“Sebenarnya naik sudah hampir dua pekan ini. Sebelum puasa, harganya bertahan di Rp 80 ribu per kilogram selama beberapa hari. Tapi, saat hari pertama puasa, langsung naik jadi Rp 100 ribu,” terang Riana, pedagang di Pasar Baru Lumajang.
- Advertisement -
TOMPOKERSAN, Radar Semeru – Memasuki hari ketiga puasa, banyak harga barang dapur yang naik. Bahkan kenaikan itu sudah terjadi sebelum Ramadan. Salah satunya cabai rawit.
BACA JUGA :Â Polisi Sita Ratusan Botol Miras
Di Lumajang, harga cabai rawit makin melejit naik. Harganya tembus Rp 100 ribu per kilogram. “Harganya terlalu mahal. Jadi, jumlah pembeli berkurang,” ujar Ani, pedagang di Pasar Kecamatan Sukodono.
Harga mahal itu juga terjadi di Pasar Baru Lumajang, Kelurahan Tompokersan. Pedagang bahan dapur seperti cabai rawit merah jenis sret mulai mengeluh. Sebab, kenaikannya langsung Rp 20 ribu.
“Sebenarnya naik sudah hampir dua pekan ini. Sebelum puasa, harganya bertahan di Rp 80 ribu per kilogram selama beberapa hari. Tapi, saat hari pertama puasa, langsung naik jadi Rp 100 ribu,” terang Riana, pedagang di Pasar Baru Lumajang.
TOMPOKERSAN, Radar Semeru – Memasuki hari ketiga puasa, banyak harga barang dapur yang naik. Bahkan kenaikan itu sudah terjadi sebelum Ramadan. Salah satunya cabai rawit.
BACA JUGA :Â Polisi Sita Ratusan Botol Miras
Di Lumajang, harga cabai rawit makin melejit naik. Harganya tembus Rp 100 ribu per kilogram. “Harganya terlalu mahal. Jadi, jumlah pembeli berkurang,” ujar Ani, pedagang di Pasar Kecamatan Sukodono.
Harga mahal itu juga terjadi di Pasar Baru Lumajang, Kelurahan Tompokersan. Pedagang bahan dapur seperti cabai rawit merah jenis sret mulai mengeluh. Sebab, kenaikannya langsung Rp 20 ribu.
“Sebenarnya naik sudah hampir dua pekan ini. Sebelum puasa, harganya bertahan di Rp 80 ribu per kilogram selama beberapa hari. Tapi, saat hari pertama puasa, langsung naik jadi Rp 100 ribu,” terang Riana, pedagang di Pasar Baru Lumajang.