21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

60 Titik Lumajang Kesulitan Air Bersih, BPBD Dropping Air Setiap Hari

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pasca erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (04/12), ribuan bangunan rusak. Tak terkecuali jaringan pipa air bersih dan tempat penyimpanan air. Baik di rumah warga maupun fasilitas umum.

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, sebanyak 60 titik kesulitan air bersih. Tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo. Namun, jaringan pipa air bersih di Desa Supiturang dan Desa Oro-Oro Ombo mengalami kerusakan cukup parah. Karenanya, BPBD memberikan bantuan air bersih setiap hari untuk 60 titik tersebut.

“Sejak terjadi erupsi, persediaan dan jaringan air bersih yang dimiliki warga banyak rusak. Ada yang rusak pipanya, penampungnya pecah, atau tertutup abu dan rusak. Semuanya murni karena erupsi. Sehingga, bagi rumah atau fasilitas umum seperti masjid dan musala yang tidak rusak parah, tetapi memerlukan air bersih, kami dropping air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dropping air bersih ini sudah dilakukan hampir satu bulan. Sebelum BPBD memberikan bantuan, BPBD luar Lumajang, relawan, dan lembaga juga turut memberikan bantuan air bersih. Sementara, air bersih tersebut diambil dari sumber mata air di desa setempat. Tepatnya di sisi selatan Lapangan Desa Oro-Oro Ombo.

Patria menjelaskan, dua armada tangki air bersih diterjunkan setiap hari. Satu kendaraan bisa memuat dua hingga tiga kali pengiriman. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan 60 titik air bersih. Sementara, petugas dibagi menjadi dua sif dengan rentang tugas satu pekan dan bergantian.

“Pekan ini akan dievaluasi akhir. Selama sebulan ini apakah jaringan air bersih sudah diperbaiki dan bisa digunakan atau belum. Ini yang akan kami evaluasi. Sebab, rata-rata rusaknya karena erupsi itu. Tetapi, di awal memang warga yang menggunakan pompa tidak bisa dimanfaatkan, karena jaringan listrik mati. Sedangkan, sekarang sudah bisa,” jelasnya.

Pihaknya belum bisa memastikan bantuan akan diberikan hingga kapan. Yang pasti, selama masyarakat masih membutuhkan, pihaknya akan siap memberikan bantuan.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pasca erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (04/12), ribuan bangunan rusak. Tak terkecuali jaringan pipa air bersih dan tempat penyimpanan air. Baik di rumah warga maupun fasilitas umum.

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, sebanyak 60 titik kesulitan air bersih. Tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo. Namun, jaringan pipa air bersih di Desa Supiturang dan Desa Oro-Oro Ombo mengalami kerusakan cukup parah. Karenanya, BPBD memberikan bantuan air bersih setiap hari untuk 60 titik tersebut.

“Sejak terjadi erupsi, persediaan dan jaringan air bersih yang dimiliki warga banyak rusak. Ada yang rusak pipanya, penampungnya pecah, atau tertutup abu dan rusak. Semuanya murni karena erupsi. Sehingga, bagi rumah atau fasilitas umum seperti masjid dan musala yang tidak rusak parah, tetapi memerlukan air bersih, kami dropping air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Dropping air bersih ini sudah dilakukan hampir satu bulan. Sebelum BPBD memberikan bantuan, BPBD luar Lumajang, relawan, dan lembaga juga turut memberikan bantuan air bersih. Sementara, air bersih tersebut diambil dari sumber mata air di desa setempat. Tepatnya di sisi selatan Lapangan Desa Oro-Oro Ombo.

Patria menjelaskan, dua armada tangki air bersih diterjunkan setiap hari. Satu kendaraan bisa memuat dua hingga tiga kali pengiriman. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan 60 titik air bersih. Sementara, petugas dibagi menjadi dua sif dengan rentang tugas satu pekan dan bergantian.

“Pekan ini akan dievaluasi akhir. Selama sebulan ini apakah jaringan air bersih sudah diperbaiki dan bisa digunakan atau belum. Ini yang akan kami evaluasi. Sebab, rata-rata rusaknya karena erupsi itu. Tetapi, di awal memang warga yang menggunakan pompa tidak bisa dimanfaatkan, karena jaringan listrik mati. Sedangkan, sekarang sudah bisa,” jelasnya.

Pihaknya belum bisa memastikan bantuan akan diberikan hingga kapan. Yang pasti, selama masyarakat masih membutuhkan, pihaknya akan siap memberikan bantuan.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pasca erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (04/12), ribuan bangunan rusak. Tak terkecuali jaringan pipa air bersih dan tempat penyimpanan air. Baik di rumah warga maupun fasilitas umum.

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, sebanyak 60 titik kesulitan air bersih. Tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo. Namun, jaringan pipa air bersih di Desa Supiturang dan Desa Oro-Oro Ombo mengalami kerusakan cukup parah. Karenanya, BPBD memberikan bantuan air bersih setiap hari untuk 60 titik tersebut.

“Sejak terjadi erupsi, persediaan dan jaringan air bersih yang dimiliki warga banyak rusak. Ada yang rusak pipanya, penampungnya pecah, atau tertutup abu dan rusak. Semuanya murni karena erupsi. Sehingga, bagi rumah atau fasilitas umum seperti masjid dan musala yang tidak rusak parah, tetapi memerlukan air bersih, kami dropping air bersih,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Dropping air bersih ini sudah dilakukan hampir satu bulan. Sebelum BPBD memberikan bantuan, BPBD luar Lumajang, relawan, dan lembaga juga turut memberikan bantuan air bersih. Sementara, air bersih tersebut diambil dari sumber mata air di desa setempat. Tepatnya di sisi selatan Lapangan Desa Oro-Oro Ombo.

Patria menjelaskan, dua armada tangki air bersih diterjunkan setiap hari. Satu kendaraan bisa memuat dua hingga tiga kali pengiriman. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan 60 titik air bersih. Sementara, petugas dibagi menjadi dua sif dengan rentang tugas satu pekan dan bergantian.

“Pekan ini akan dievaluasi akhir. Selama sebulan ini apakah jaringan air bersih sudah diperbaiki dan bisa digunakan atau belum. Ini yang akan kami evaluasi. Sebab, rata-rata rusaknya karena erupsi itu. Tetapi, di awal memang warga yang menggunakan pompa tidak bisa dimanfaatkan, karena jaringan listrik mati. Sedangkan, sekarang sudah bisa,” jelasnya.

Pihaknya belum bisa memastikan bantuan akan diberikan hingga kapan. Yang pasti, selama masyarakat masih membutuhkan, pihaknya akan siap memberikan bantuan.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca