Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERWULUH, Radar Semeru – Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Korban Erupsi Semeru (Anker) mendatangi Kantor Pemkab Lumajang, siang kemarin. Mereka mendesak Bupati Lumajang untuk mengusut kelalaian dua pertambangan di daerah aliran sungai (DAS) Semeru. Sebab, mereka meyakini aktivitas penambangan tersebut menyebabkan dua dusun di Desa Sumberwuluh, Candipuro, tenggelam erupsi Semeru.
BACA JUGA : Menjaga Kebugaran Sebelum Laga Porprov, Pesilat Jember Diistirahatkan
Korlap Anker, Tosan, menyebut, ada empat poin yang disampaikan. Pertama, masyarakat mendesak pemkab menghentikan penambangan sekaligus mencabut izin usaha CV Duta Pasir Semeru (DPS) dan PT Lumajang Jaya Sejahtera (LJS). Menurutnya, keduanya sudah merusak lingkungan dan merugikan banyak pihak. Selanjutnya, pihaknya mendesak Polres Lumajang segera melakukan proses hukum terhadap keduanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Ketiga, Pemkab Lumajang segera membangun kembali bendungan utama yang menghubungkan Desa Bago dan Bades. Bendungan ini jebol karena PT LJS menambang tidak sesuai aturan. Lokasi penambangan terlalu dekat dengan bendungan, sehingga bendungan rusak,” katanya.
- Advertisement -
SUMBERWULUH, Radar Semeru – Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Korban Erupsi Semeru (Anker) mendatangi Kantor Pemkab Lumajang, siang kemarin. Mereka mendesak Bupati Lumajang untuk mengusut kelalaian dua pertambangan di daerah aliran sungai (DAS) Semeru. Sebab, mereka meyakini aktivitas penambangan tersebut menyebabkan dua dusun di Desa Sumberwuluh, Candipuro, tenggelam erupsi Semeru.
BACA JUGA : Menjaga Kebugaran Sebelum Laga Porprov, Pesilat Jember Diistirahatkan
Korlap Anker, Tosan, menyebut, ada empat poin yang disampaikan. Pertama, masyarakat mendesak pemkab menghentikan penambangan sekaligus mencabut izin usaha CV Duta Pasir Semeru (DPS) dan PT Lumajang Jaya Sejahtera (LJS). Menurutnya, keduanya sudah merusak lingkungan dan merugikan banyak pihak. Selanjutnya, pihaknya mendesak Polres Lumajang segera melakukan proses hukum terhadap keduanya.
“Ketiga, Pemkab Lumajang segera membangun kembali bendungan utama yang menghubungkan Desa Bago dan Bades. Bendungan ini jebol karena PT LJS menambang tidak sesuai aturan. Lokasi penambangan terlalu dekat dengan bendungan, sehingga bendungan rusak,” katanya.
SUMBERWULUH, Radar Semeru – Puluhan warga mengatasnamakan Aliansi Korban Erupsi Semeru (Anker) mendatangi Kantor Pemkab Lumajang, siang kemarin. Mereka mendesak Bupati Lumajang untuk mengusut kelalaian dua pertambangan di daerah aliran sungai (DAS) Semeru. Sebab, mereka meyakini aktivitas penambangan tersebut menyebabkan dua dusun di Desa Sumberwuluh, Candipuro, tenggelam erupsi Semeru.
BACA JUGA : Menjaga Kebugaran Sebelum Laga Porprov, Pesilat Jember Diistirahatkan
Korlap Anker, Tosan, menyebut, ada empat poin yang disampaikan. Pertama, masyarakat mendesak pemkab menghentikan penambangan sekaligus mencabut izin usaha CV Duta Pasir Semeru (DPS) dan PT Lumajang Jaya Sejahtera (LJS). Menurutnya, keduanya sudah merusak lingkungan dan merugikan banyak pihak. Selanjutnya, pihaknya mendesak Polres Lumajang segera melakukan proses hukum terhadap keduanya.
“Ketiga, Pemkab Lumajang segera membangun kembali bendungan utama yang menghubungkan Desa Bago dan Bades. Bendungan ini jebol karena PT LJS menambang tidak sesuai aturan. Lokasi penambangan terlalu dekat dengan bendungan, sehingga bendungan rusak,” katanya.