Mobile_AP_Rectangle 1
WONOREJO.RADARJEMBER.ID– Meski Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyerukan agar warga tidak mudik. Tapi tetap saja ada warga yang membandel. Bahkan setiap hari masih tercatat seratusan orang yang masuk ke Lumajang. Hanya saja belum diketahui, apakah mereka mudik atau memang pulang kampung.
Padahal Pemkab Lumajang sudah berkali-kali menegaskan bagi warga yang merantau dilarang mudik selama masa penanganan korona. Namun larangan tersebut dihiraukan. Bahkan dua hari hari terakhir setidaknya sudah ada 363 orang yang masuk melalui terminal Minak Koncar. Kebanyakan mereka datang dari Surabaya.
Hariyanto salah satu petugas dinas perhubungan provinsi mengatakan, jumlah penumpang kendaraan umum bus antar kota maupun provinsi memang mengalami penurunan. Biasanya mencapai 300 orang setiap harinya, sekarang turun 50 persen. “Paling banyak biasanya di hari libur,” ujarnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pada hari selasa kemarin tercatat ada 140 orang perempuan yang masuk Lumajang, sedangkan jumlah laki-laki sekitar 223 orang. Kedatangan mereka langsung disambut petugas keamanan dan petugas kesehatan untuk segera dilakukan pemeriksaan. “Tiga kali sehari juga dilakukan penyemprotan,” tambahnya.
Rifai Amin, salah satu penumpang mengaku, memang sempat khawatir jika masuk Lumajang. Sebab, dia juga mendengar bakal dilakukan penerapan karantina. Namun, karena dia mengetahui hanya dilakukan pendataan dan pemeriksaan, dirinya memilih tetap untuk pulang.
“Saya juga dengar akan ada karantina. Tapi di Surabaya sudah tidak enak masak saya harus berlama-lama di sana. Ya mending pulang saja dulu,” katanya.
Gelombang kedatangan warga ke Lumajang terus mengalir tak ada habisnya. Baik mudik, atau pulang kampung, mereka sulit dibedakan. Langkah yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan pada setiap orang yang datang. (kl)
- Advertisement -
WONOREJO.RADARJEMBER.ID– Meski Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyerukan agar warga tidak mudik. Tapi tetap saja ada warga yang membandel. Bahkan setiap hari masih tercatat seratusan orang yang masuk ke Lumajang. Hanya saja belum diketahui, apakah mereka mudik atau memang pulang kampung.
Padahal Pemkab Lumajang sudah berkali-kali menegaskan bagi warga yang merantau dilarang mudik selama masa penanganan korona. Namun larangan tersebut dihiraukan. Bahkan dua hari hari terakhir setidaknya sudah ada 363 orang yang masuk melalui terminal Minak Koncar. Kebanyakan mereka datang dari Surabaya.
Hariyanto salah satu petugas dinas perhubungan provinsi mengatakan, jumlah penumpang kendaraan umum bus antar kota maupun provinsi memang mengalami penurunan. Biasanya mencapai 300 orang setiap harinya, sekarang turun 50 persen. “Paling banyak biasanya di hari libur,” ujarnya.
Pada hari selasa kemarin tercatat ada 140 orang perempuan yang masuk Lumajang, sedangkan jumlah laki-laki sekitar 223 orang. Kedatangan mereka langsung disambut petugas keamanan dan petugas kesehatan untuk segera dilakukan pemeriksaan. “Tiga kali sehari juga dilakukan penyemprotan,” tambahnya.
Rifai Amin, salah satu penumpang mengaku, memang sempat khawatir jika masuk Lumajang. Sebab, dia juga mendengar bakal dilakukan penerapan karantina. Namun, karena dia mengetahui hanya dilakukan pendataan dan pemeriksaan, dirinya memilih tetap untuk pulang.
“Saya juga dengar akan ada karantina. Tapi di Surabaya sudah tidak enak masak saya harus berlama-lama di sana. Ya mending pulang saja dulu,” katanya.
Gelombang kedatangan warga ke Lumajang terus mengalir tak ada habisnya. Baik mudik, atau pulang kampung, mereka sulit dibedakan. Langkah yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan pada setiap orang yang datang. (kl)
WONOREJO.RADARJEMBER.ID– Meski Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyerukan agar warga tidak mudik. Tapi tetap saja ada warga yang membandel. Bahkan setiap hari masih tercatat seratusan orang yang masuk ke Lumajang. Hanya saja belum diketahui, apakah mereka mudik atau memang pulang kampung.
Padahal Pemkab Lumajang sudah berkali-kali menegaskan bagi warga yang merantau dilarang mudik selama masa penanganan korona. Namun larangan tersebut dihiraukan. Bahkan dua hari hari terakhir setidaknya sudah ada 363 orang yang masuk melalui terminal Minak Koncar. Kebanyakan mereka datang dari Surabaya.
Hariyanto salah satu petugas dinas perhubungan provinsi mengatakan, jumlah penumpang kendaraan umum bus antar kota maupun provinsi memang mengalami penurunan. Biasanya mencapai 300 orang setiap harinya, sekarang turun 50 persen. “Paling banyak biasanya di hari libur,” ujarnya.
Pada hari selasa kemarin tercatat ada 140 orang perempuan yang masuk Lumajang, sedangkan jumlah laki-laki sekitar 223 orang. Kedatangan mereka langsung disambut petugas keamanan dan petugas kesehatan untuk segera dilakukan pemeriksaan. “Tiga kali sehari juga dilakukan penyemprotan,” tambahnya.
Rifai Amin, salah satu penumpang mengaku, memang sempat khawatir jika masuk Lumajang. Sebab, dia juga mendengar bakal dilakukan penerapan karantina. Namun, karena dia mengetahui hanya dilakukan pendataan dan pemeriksaan, dirinya memilih tetap untuk pulang.
“Saya juga dengar akan ada karantina. Tapi di Surabaya sudah tidak enak masak saya harus berlama-lama di sana. Ya mending pulang saja dulu,” katanya.
Gelombang kedatangan warga ke Lumajang terus mengalir tak ada habisnya. Baik mudik, atau pulang kampung, mereka sulit dibedakan. Langkah yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan pada setiap orang yang datang. (kl)