LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Perhatian terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah tampaknya perlu lebih ditingkatkan. Sebab, belakangan ini tidak sedikit masyarakat melaporkan kondisi sulitnya. Seperti seorang ibu yang tinggal di lorong sempit Pasar Klakah. Kondisinya memprihatinkan.
“Lapor, Pak. Jika ke Klakah, berbagilah rezeki. Kecil bagi kita, besar bagi dia. Lokasi Pasar Klakah, lorong sempit sebelah selatan,” tulis akun Goprax Goo disertai unggahan video seorang ibu tua berbaju merah dengan motif bunga-bunga.
Hal itu membuat puluhan akun ikut berkomentar. Bunda Farel misalnya. Menurut dia, itu merupakan tanggung jawab pemerintah setempat, terutama bupati. Komentarnya itu langsung ditanggapi Andy Haristyanto. “Terutama tetangga kanan, kiri, depan, belakang. Ndak usah nunggu yang jauh kalo cuma untuk hidupnya sehari-hari,” balasnya.
Akun Diah Skincare Klakah ikut berkomentar. “Dia punya anak. Kalau tidak salah di Ranuyoso apa di mana gitu. Cuma, dia tidak mau tinggal sama anaknya,” tulisnya. Cak Afi juga ikut berkomentar. “Kami Pemuda Klakah Peduli sudah melakukan negosiasi dengan Ibu Larpak. Beliau tidak mau untuk dibawa ke rumah lansia/panti jompo,” tulisnya.
Menanggapi itu, Ninis Legi, Sekretaris Dinas Sosial Lumajang, menjelaskan, untuk masuk ke panti werda ada persyaratannya. Biasanya dilakukan survei terlebih dahulu. Sedangkan persyaratannya meliputi identitas kependudukan, sehat dan mandiri, tidak mampu atau miskin, sendiri atau ada keluarga tetapi juga miskin, surat keterangan dari desa, serta surat pengantar Dinsos. “Yang bersangkutan juga mau dikirim ke panti,” tambahnya.
Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer :
Redaktur : Hafid Asnan