LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Belum tuntas pengusutan kasus pembunuhan guru mengaji di Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, beberapa bulan lalu, kemarin kasus dugaan pembunuhan kembali terjadi. Seorang pria yang memasuki usia lansia ditemukan meninggal mengenaskan di jalan dekat rumahnya.
Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu (21/8) sekitar pukul 19.15. Sebelum kejadian, korban sempat berteriak minta tolong. Namun, ketika tetangga sekitar mendatangi asal teriakan itu, mereka justru menemukan mayat yang sudah berlumuran darah. Ternyata, mayat itu adalah Buamin Nasur Kasim, warga Dusun Lumpang, Desa Jenggrong.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru menyebutkan, pria yang berumur 66 tahun ini mengalami dua luka sabet di punggung dan tangan. Tak hanya itu, bagian wajah korban mengalami lebam. Selain mendapat sabetan celurit, korban diduga juga sempat dipukul menggunakan benda tumpul.
Umi Kulsum, anak korban, menceritakan, sebelum kejadian, ayahnya berpamitan pergi tahlil 40 hari di rumah tetangganya. Dia tidak menduga kepergian ayahnya itu menjadi pertemuan terakhir. Sebab, selama ini ayahnya dikenal baik. Bahkan, beberapa tahun lalu juga sempat mengajar beberapa anak di musala sekitar rumah.
“Abah dari ngaji. Setiap malam kan ngaji, tahlil kan sampai 40 hari. Tidak ada masalah apa-apa, tapi ada yang bacok. Abah jalan kaki pergi, barang-barangnya juga tidak ada yang hilang. La wong kalau pergi tidak pernah bawa apa-apa. Sehari-hari yang pekerjaannya ngarit,” katanya.
Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Lumajang Ipda Sujianto mengatakan, korban mengalami empat luka di bagian tubuhnya. Saat kejadian, pelaku tidak meninggalkan jejak sedikit pun. Karena itu, saat ini masih terus dilakukan upaya penyelidikan. “Kami juga menerjunkan seekor anjing pelacak untuk mencari jejak,” pungkasnya.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan