Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Potensi kekayaan alam dari sektor pertanian rupanya dinilai sering luput dari perhatian pemerintah. Baik permasalahan dari hulu hingga hilir terkesan dilupakan. Hal itu disampaikan langsung melalui pandangan akhir (PA) fraksi saat rapat paripurna, kemarin.
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua III DPRD Lumajang H. Akmat itu dihadiri langsung oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan disiarkan secara langsung. Kali ini giliran Fraksi Golkar-Hanura yang menyampaikan PA-nya. Isinya memberikan apresiasi serta memberikan masukan soal pelayanan. Terutama pelayanan pada sektor pertanian.
Ketua Fraksi Golkar-Hanura H. Suigsan mengatakan, mayoritas warga Lumajang berprofesi sebagai petani. Karena itu, program pendampingan kepada seluruh petani harapannya semakin ditingkatkan. Minimal, berkat pendampingan yang maksimal tersebut, daerah ini terkenal menjadi swasembada beras hingga sayur-sayuran.
Mobile_AP_Rectangle 2
Diakui, keberadaan gabungan kelompok tani (gapoktan) ini memang menjadi jembatan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan petani. Namun, sering kali fakta di lapangan ada beberapa gapoktan yang nekat menjual bantuan bibit dan peralatan pertanian dari pemerintah kepada para petani.
“Ini temuan kami di lapangan. Sepertinya permasalahan dari atas hingga bawah jarang menjadi perhatian yang serius. Ini kepentingan kelompok yang rentan jadi kepentingan pribadi. Seharusnya gapoktan bisa menyediakan hasil produksi pertanian di setiap desa. Malah ikut berbisnis,” jelasnya.
Selanjutnya, masalah pupuk masih menjadi masalah dasar yang belum tuntas. Hal itu menjadi kendala petani dalam produksi. “Tidak hanya ketersediaan stok. Banyak ditemukan harga eceran yang belum seragam dan masih ada pembelian dalam bentuk paket. Kami tenaga penyuluh pertanian melakukan pengawasan dan memberikan sanksi,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Potensi kekayaan alam dari sektor pertanian rupanya dinilai sering luput dari perhatian pemerintah. Baik permasalahan dari hulu hingga hilir terkesan dilupakan. Hal itu disampaikan langsung melalui pandangan akhir (PA) fraksi saat rapat paripurna, kemarin.
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua III DPRD Lumajang H. Akmat itu dihadiri langsung oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan disiarkan secara langsung. Kali ini giliran Fraksi Golkar-Hanura yang menyampaikan PA-nya. Isinya memberikan apresiasi serta memberikan masukan soal pelayanan. Terutama pelayanan pada sektor pertanian.
Ketua Fraksi Golkar-Hanura H. Suigsan mengatakan, mayoritas warga Lumajang berprofesi sebagai petani. Karena itu, program pendampingan kepada seluruh petani harapannya semakin ditingkatkan. Minimal, berkat pendampingan yang maksimal tersebut, daerah ini terkenal menjadi swasembada beras hingga sayur-sayuran.
Diakui, keberadaan gabungan kelompok tani (gapoktan) ini memang menjadi jembatan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan petani. Namun, sering kali fakta di lapangan ada beberapa gapoktan yang nekat menjual bantuan bibit dan peralatan pertanian dari pemerintah kepada para petani.
“Ini temuan kami di lapangan. Sepertinya permasalahan dari atas hingga bawah jarang menjadi perhatian yang serius. Ini kepentingan kelompok yang rentan jadi kepentingan pribadi. Seharusnya gapoktan bisa menyediakan hasil produksi pertanian di setiap desa. Malah ikut berbisnis,” jelasnya.
Selanjutnya, masalah pupuk masih menjadi masalah dasar yang belum tuntas. Hal itu menjadi kendala petani dalam produksi. “Tidak hanya ketersediaan stok. Banyak ditemukan harga eceran yang belum seragam dan masih ada pembelian dalam bentuk paket. Kami tenaga penyuluh pertanian melakukan pengawasan dan memberikan sanksi,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Potensi kekayaan alam dari sektor pertanian rupanya dinilai sering luput dari perhatian pemerintah. Baik permasalahan dari hulu hingga hilir terkesan dilupakan. Hal itu disampaikan langsung melalui pandangan akhir (PA) fraksi saat rapat paripurna, kemarin.
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua III DPRD Lumajang H. Akmat itu dihadiri langsung oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan disiarkan secara langsung. Kali ini giliran Fraksi Golkar-Hanura yang menyampaikan PA-nya. Isinya memberikan apresiasi serta memberikan masukan soal pelayanan. Terutama pelayanan pada sektor pertanian.
Ketua Fraksi Golkar-Hanura H. Suigsan mengatakan, mayoritas warga Lumajang berprofesi sebagai petani. Karena itu, program pendampingan kepada seluruh petani harapannya semakin ditingkatkan. Minimal, berkat pendampingan yang maksimal tersebut, daerah ini terkenal menjadi swasembada beras hingga sayur-sayuran.
Diakui, keberadaan gabungan kelompok tani (gapoktan) ini memang menjadi jembatan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan petani. Namun, sering kali fakta di lapangan ada beberapa gapoktan yang nekat menjual bantuan bibit dan peralatan pertanian dari pemerintah kepada para petani.
“Ini temuan kami di lapangan. Sepertinya permasalahan dari atas hingga bawah jarang menjadi perhatian yang serius. Ini kepentingan kelompok yang rentan jadi kepentingan pribadi. Seharusnya gapoktan bisa menyediakan hasil produksi pertanian di setiap desa. Malah ikut berbisnis,” jelasnya.
Selanjutnya, masalah pupuk masih menjadi masalah dasar yang belum tuntas. Hal itu menjadi kendala petani dalam produksi. “Tidak hanya ketersediaan stok. Banyak ditemukan harga eceran yang belum seragam dan masih ada pembelian dalam bentuk paket. Kami tenaga penyuluh pertanian melakukan pengawasan dan memberikan sanksi,” pungkasnya.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan