24.6 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Negosiasi Deadlock, Ancam Tutup Tambang

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Aduan paguyuban sopir truk angkutan material Candipuro ke Bupati Lumajang Thoriqul bersama Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno berbuntut panjang. Semua pihak yang terkait dengan pertambangan kemarin dikumpulkan. Sayangnya, hasilnya tetap buntu. Bahkan, pertambangan saat ini bakal ditutup total.

Sekitar pukul 13.00, perwakilan paguyuban sopir, penambang manual, serta pemilik izin tambang berkumpul. Perkumpulan tersebut membahas pengelolaan tambang yang saling menguntungkan. Namun, hingga pukul 16.00, masing-masing pihak tetap bersikukuh. Hasilnya pun deadlock.

Salah satu pemilik tambang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengatakan, seluruh paguyuban sopir meminta harga surat keterangan asal barang (SKAB) diturunkan. Dari harga Rp 120 ribu menjadi Rp 50 ribu. Namun, permintaan tersebut ditolak. Sebab, pemilik izin tambang merasa dirugikan.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Saya kan punya pekerja dan butuh biaya operasional. Makanya, kalau misalkan diturunkan, ya pemilik izin tambang banyak yang tidak mau. Sehingga keputusannya buntu dan di-lockdown. Rencananya besok (hari ini, Red) kembali dibahas untuk melakukan sosialisasi penutupan seluruh tambang sampai harga naik,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Aduan paguyuban sopir truk angkutan material Candipuro ke Bupati Lumajang Thoriqul bersama Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno berbuntut panjang. Semua pihak yang terkait dengan pertambangan kemarin dikumpulkan. Sayangnya, hasilnya tetap buntu. Bahkan, pertambangan saat ini bakal ditutup total.

Sekitar pukul 13.00, perwakilan paguyuban sopir, penambang manual, serta pemilik izin tambang berkumpul. Perkumpulan tersebut membahas pengelolaan tambang yang saling menguntungkan. Namun, hingga pukul 16.00, masing-masing pihak tetap bersikukuh. Hasilnya pun deadlock.

Salah satu pemilik tambang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengatakan, seluruh paguyuban sopir meminta harga surat keterangan asal barang (SKAB) diturunkan. Dari harga Rp 120 ribu menjadi Rp 50 ribu. Namun, permintaan tersebut ditolak. Sebab, pemilik izin tambang merasa dirugikan.

“Saya kan punya pekerja dan butuh biaya operasional. Makanya, kalau misalkan diturunkan, ya pemilik izin tambang banyak yang tidak mau. Sehingga keputusannya buntu dan di-lockdown. Rencananya besok (hari ini, Red) kembali dibahas untuk melakukan sosialisasi penutupan seluruh tambang sampai harga naik,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Aduan paguyuban sopir truk angkutan material Candipuro ke Bupati Lumajang Thoriqul bersama Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno berbuntut panjang. Semua pihak yang terkait dengan pertambangan kemarin dikumpulkan. Sayangnya, hasilnya tetap buntu. Bahkan, pertambangan saat ini bakal ditutup total.

Sekitar pukul 13.00, perwakilan paguyuban sopir, penambang manual, serta pemilik izin tambang berkumpul. Perkumpulan tersebut membahas pengelolaan tambang yang saling menguntungkan. Namun, hingga pukul 16.00, masing-masing pihak tetap bersikukuh. Hasilnya pun deadlock.

Salah satu pemilik tambang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengatakan, seluruh paguyuban sopir meminta harga surat keterangan asal barang (SKAB) diturunkan. Dari harga Rp 120 ribu menjadi Rp 50 ribu. Namun, permintaan tersebut ditolak. Sebab, pemilik izin tambang merasa dirugikan.

“Saya kan punya pekerja dan butuh biaya operasional. Makanya, kalau misalkan diturunkan, ya pemilik izin tambang banyak yang tidak mau. Sehingga keputusannya buntu dan di-lockdown. Rencananya besok (hari ini, Red) kembali dibahas untuk melakukan sosialisasi penutupan seluruh tambang sampai harga naik,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca