BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Beberapa waktu lalu, ada salah seorang warga yang terinfeksi bakteri Leptospira. Dugaan awal, bakteri itu dari tikus. Ternyata benar. Setelah petugas memasang puluhan jebakan tikus di sawah dan rumah-rumah warga RT 13 Kelurahan Tamansari, ditemukan tikus yang mengandung bakteri.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bekerja sama dengan Dinkes Jawa Timur serta Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, sudah mengeluarkan hasil laboratorium pembedahan tikus. Jebakan tikus yang dipasang di rumah warga dan sawah tersebut mendapatkan belasan ekor tikus.
Hal itu dibenarkan oleh Haris Ahmadi, Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinkes Bondowoso. “Di antara 16 tikus yang tertangkap, lima ekornya terkonfirmasi bakteri Leptospira interrogans,” ujarnya.
Lima tikus yang diambil ginjalnya dan diteliti di laboratorium BBTKLPP adalah empat tikus terperangkap di rumah warga dan satu ekor di sawah. “Kami akan koordinasikan dengan Puskesmas Kademangan agar siap selalu screening terhadap warga yang memiliki gejala-gejala penyakit leptospirosis. Dinkes Bondowoso juga sudah menyiapkan 150-an rapid diagnostic test (RDT),” beber Haris.
Lebih lanjut, Haris menambahkan, ke depan pihak Dinkes juga merencanakan tindak lanjut dengan lintas OPD bersama Dinas Pertanian (Disperta). “Untuk pengendalian hama dan sawah masyarakat. Juga melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) rumah dan lingkungan. Kalau perlu, trapping mandiri di rumah masing-masing,” lanjutnya.
Promosi kesehatan (promkes) kepada masing-masing rumah warga sangat diperlukan. Berkaitan dengan penggunaan APD ketika bersih-bersih sampah, atau hendak bekerja ke lahan sawah. “Dalam waktu dekat, untuk koordinasi dengan pihak kelurahan dilakukan kerja bakti lingkungan dengan APD lengkap,” kata Haris.
Adapun gejala yang dialami pasien tertular bakteri hewan itu ada berbagai macam. Mulai dari panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, nyeri perut selama satu minggu, dan nyeri betis.
Menurut dia, jika tak tertangani, penyakit ini bisa berakibat fatal. Sebab, mereka yang terpapar bisa mengalami gagal ginjal hingga menyebabkan kematian. Tidak hanya tikus, kata dia, bakteri ini bisa ditularkan oleh beberapa hewan. Di sejumlah daerah bahkan ditularkan lewat ternak yang terinfeksi. “Tetapi mayoritas memang hidup di tubuh tikus. Tidak semua tikus. Tetapi, tikus yang terinfeksi. Bisa tikus sawah atau tikus rumahan,” paparnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda