30.4 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Disnaker Dampingi Pendaftar Kartu Prakerja

Mobile_AP_Rectangle 1

KEPUHARJO.RADARJEMBER.ID- Pemerintah menggulirkan program Kartu Prakerja yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kerja bagi sasaran penerima. Program yang memberi bantuan biaya pelatihan tersebut menyasar warga berusia 18 tahun ke atas dan sedang tidak menempuh pendidikan formal.

Pasca digulirkannya awal April ini, sambutan masyarakat cukup antusias. Bahkan melampaui dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Meski begitu, tak semua pendaftar dinyatakan lolos. Dari ribuan pendaftar yang ada di Lumajang, hanya belasan saja yang diterima pada gelombang kedua. Sehingga membuat Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi Lumajang turun tangan. Mereka membantu para pendaftar yang secara teknis kesulitan mengakses pendaftaran tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lumajang Suharwoko menyatakan, fungsi dari dinas hanya melakukan pendampingan terhadap para pelamar yang mengalami kesulitan mendaftar. “Semuanya dialihkan ke pusat. Dan sistem penerimaan dari para calon pelatihan kerja tersebut diacak secara nasional,” tuturnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia juga mengatakan, secara nasional pada gelombang pertama, berkisar 200 ribu pendaftar kartu prakerja yang diterima. Namun dalam proses pendaftaran tersebut, bagi setiap daerah tidak ada jatah khusus. Semua pendaftar kartu prakerja diseleksi secara acak.

Menurutnya, disnaker tidak memiliki jumlah keseluruhan pendaftar yang berasal dari Lumajang. Karena sistem yang beroperasi adalah pusat. Dari pihak daerah hanya mengakomodir yang sifatnya membantu para pelamar. “Namun dianjurkan bagi pelamar untuk mendaftar secara mandiri karena dalan prosesnya nanti akan disuruh membuat dua akun. Dan lebih cepat melalui handphone masing-masing,” tuturnya.

Pandemi virus korona memang berdampak terhadap banyak aspek sosial dan ekonomi. Sehingga program kartu prakerja yang berinsentif Rp 600 ribu selama tiga bulan ini diburu banyak orang karena dinilai sangat membantu meringankan hidup mereka. Salah satu pendaftar itu adalah Hamedi, warga Desa/Kecamatan Ranuyoso.

Dia mengaku sudah mendaftar kartu prakerja melalui daring. “Awalnya hanya diajak dan mendaftarkan diri,” ucapnya. Setelah melakukan pendaftaran, dirinya langsung dimasukkan grup Whatsapp yang isinya ratusan orang.

Setelah itu, Hamedi dimasukkan lagi dalam grup lain yang hanya berjumlah belasan orang. “Satu grup isinya 250 orang dan semuanya pendaftar calon kartu prakerja. Namun saat dilakukan pengumuman pertama, yang dari Lumajang hanya beberapa saja yang diterima. Gelombang pertama hanya sekitar 5 orang yang diterima,” ungkapnya. (kl)

- Advertisement -

KEPUHARJO.RADARJEMBER.ID- Pemerintah menggulirkan program Kartu Prakerja yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kerja bagi sasaran penerima. Program yang memberi bantuan biaya pelatihan tersebut menyasar warga berusia 18 tahun ke atas dan sedang tidak menempuh pendidikan formal.

Pasca digulirkannya awal April ini, sambutan masyarakat cukup antusias. Bahkan melampaui dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Meski begitu, tak semua pendaftar dinyatakan lolos. Dari ribuan pendaftar yang ada di Lumajang, hanya belasan saja yang diterima pada gelombang kedua. Sehingga membuat Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi Lumajang turun tangan. Mereka membantu para pendaftar yang secara teknis kesulitan mengakses pendaftaran tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lumajang Suharwoko menyatakan, fungsi dari dinas hanya melakukan pendampingan terhadap para pelamar yang mengalami kesulitan mendaftar. “Semuanya dialihkan ke pusat. Dan sistem penerimaan dari para calon pelatihan kerja tersebut diacak secara nasional,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, secara nasional pada gelombang pertama, berkisar 200 ribu pendaftar kartu prakerja yang diterima. Namun dalam proses pendaftaran tersebut, bagi setiap daerah tidak ada jatah khusus. Semua pendaftar kartu prakerja diseleksi secara acak.

Menurutnya, disnaker tidak memiliki jumlah keseluruhan pendaftar yang berasal dari Lumajang. Karena sistem yang beroperasi adalah pusat. Dari pihak daerah hanya mengakomodir yang sifatnya membantu para pelamar. “Namun dianjurkan bagi pelamar untuk mendaftar secara mandiri karena dalan prosesnya nanti akan disuruh membuat dua akun. Dan lebih cepat melalui handphone masing-masing,” tuturnya.

Pandemi virus korona memang berdampak terhadap banyak aspek sosial dan ekonomi. Sehingga program kartu prakerja yang berinsentif Rp 600 ribu selama tiga bulan ini diburu banyak orang karena dinilai sangat membantu meringankan hidup mereka. Salah satu pendaftar itu adalah Hamedi, warga Desa/Kecamatan Ranuyoso.

Dia mengaku sudah mendaftar kartu prakerja melalui daring. “Awalnya hanya diajak dan mendaftarkan diri,” ucapnya. Setelah melakukan pendaftaran, dirinya langsung dimasukkan grup Whatsapp yang isinya ratusan orang.

Setelah itu, Hamedi dimasukkan lagi dalam grup lain yang hanya berjumlah belasan orang. “Satu grup isinya 250 orang dan semuanya pendaftar calon kartu prakerja. Namun saat dilakukan pengumuman pertama, yang dari Lumajang hanya beberapa saja yang diterima. Gelombang pertama hanya sekitar 5 orang yang diterima,” ungkapnya. (kl)

KEPUHARJO.RADARJEMBER.ID- Pemerintah menggulirkan program Kartu Prakerja yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kerja bagi sasaran penerima. Program yang memberi bantuan biaya pelatihan tersebut menyasar warga berusia 18 tahun ke atas dan sedang tidak menempuh pendidikan formal.

Pasca digulirkannya awal April ini, sambutan masyarakat cukup antusias. Bahkan melampaui dari target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Meski begitu, tak semua pendaftar dinyatakan lolos. Dari ribuan pendaftar yang ada di Lumajang, hanya belasan saja yang diterima pada gelombang kedua. Sehingga membuat Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi Lumajang turun tangan. Mereka membantu para pendaftar yang secara teknis kesulitan mengakses pendaftaran tersebut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lumajang Suharwoko menyatakan, fungsi dari dinas hanya melakukan pendampingan terhadap para pelamar yang mengalami kesulitan mendaftar. “Semuanya dialihkan ke pusat. Dan sistem penerimaan dari para calon pelatihan kerja tersebut diacak secara nasional,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, secara nasional pada gelombang pertama, berkisar 200 ribu pendaftar kartu prakerja yang diterima. Namun dalam proses pendaftaran tersebut, bagi setiap daerah tidak ada jatah khusus. Semua pendaftar kartu prakerja diseleksi secara acak.

Menurutnya, disnaker tidak memiliki jumlah keseluruhan pendaftar yang berasal dari Lumajang. Karena sistem yang beroperasi adalah pusat. Dari pihak daerah hanya mengakomodir yang sifatnya membantu para pelamar. “Namun dianjurkan bagi pelamar untuk mendaftar secara mandiri karena dalan prosesnya nanti akan disuruh membuat dua akun. Dan lebih cepat melalui handphone masing-masing,” tuturnya.

Pandemi virus korona memang berdampak terhadap banyak aspek sosial dan ekonomi. Sehingga program kartu prakerja yang berinsentif Rp 600 ribu selama tiga bulan ini diburu banyak orang karena dinilai sangat membantu meringankan hidup mereka. Salah satu pendaftar itu adalah Hamedi, warga Desa/Kecamatan Ranuyoso.

Dia mengaku sudah mendaftar kartu prakerja melalui daring. “Awalnya hanya diajak dan mendaftarkan diri,” ucapnya. Setelah melakukan pendaftaran, dirinya langsung dimasukkan grup Whatsapp yang isinya ratusan orang.

Setelah itu, Hamedi dimasukkan lagi dalam grup lain yang hanya berjumlah belasan orang. “Satu grup isinya 250 orang dan semuanya pendaftar calon kartu prakerja. Namun saat dilakukan pengumuman pertama, yang dari Lumajang hanya beberapa saja yang diterima. Gelombang pertama hanya sekitar 5 orang yang diterima,” ungkapnya. (kl)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca