Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pelayanan perpustakaan Kabupaten Lumajang bertambah minim. Tahun lalu, pelayanan perpustakaan keliling masih ada. Tahun ini dipastikan nihil. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Sebab, budaya baca Kabupaten Lumajang tergolong merosot tajam. Seiring dengan grafik literasi nasional yang tergolong darurat.
Pustakawan Kabupaten Lumajang Chindy Vionariska menyatakan, untuk pelayanan perpustakaan keliling menggunakan mobil ke beberapa tempat tersebut di Kabupaten Lumajang pada tahun 2021 tidak ada. Padahal layanan perpus keliling pada tahun 2020 sangat ditunggu kedatangannya oleh sejumlah pesantren di Lumajang. “Meski pada 2021 perpus keliling tidak begitu sibuk, kita sering ke pondok-pondok karena pondok adalah tempat yang aman dari virus,” ucapnya.
Menurutnya, sekarang ini orientasi perpustakaan mulai bergeser. Hal tersebut karena adanya e-book yang merajai dunia digital. Namun, antusiasme tetap terjaga ketika perpus keliling datang ke lingkungan pesantren di Lumajang.
Mobile_AP_Rectangle 2
Para santri dan santriwati sangat gembira dalam menyambut adanya perpus keliling. “Mereka sangat senang, sehingga kami yang datang juga ikut senang untuk lebih banyak memberi arahan,” ucapnya.
Tidak adanya perpus keliling pada tahun ini tentu sangat disayangkan. Selain diminimalisasi operasional perpustakaan karena kondisi pandemi yang cukup mengkhawatirkan, pihak perpustakaan juga mulai fokus untuk perbaikan bangunan. “Untuk kegiatan sosial seperti perpus keliling tersebut kemungkinan kecil akan ada, tapi belum pasti, bisa akhir tahun,” ucapnya.
Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pelayanan perpustakaan Kabupaten Lumajang bertambah minim. Tahun lalu, pelayanan perpustakaan keliling masih ada. Tahun ini dipastikan nihil. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Sebab, budaya baca Kabupaten Lumajang tergolong merosot tajam. Seiring dengan grafik literasi nasional yang tergolong darurat.
Pustakawan Kabupaten Lumajang Chindy Vionariska menyatakan, untuk pelayanan perpustakaan keliling menggunakan mobil ke beberapa tempat tersebut di Kabupaten Lumajang pada tahun 2021 tidak ada. Padahal layanan perpus keliling pada tahun 2020 sangat ditunggu kedatangannya oleh sejumlah pesantren di Lumajang. “Meski pada 2021 perpus keliling tidak begitu sibuk, kita sering ke pondok-pondok karena pondok adalah tempat yang aman dari virus,” ucapnya.
Menurutnya, sekarang ini orientasi perpustakaan mulai bergeser. Hal tersebut karena adanya e-book yang merajai dunia digital. Namun, antusiasme tetap terjaga ketika perpus keliling datang ke lingkungan pesantren di Lumajang.
Para santri dan santriwati sangat gembira dalam menyambut adanya perpus keliling. “Mereka sangat senang, sehingga kami yang datang juga ikut senang untuk lebih banyak memberi arahan,” ucapnya.
Tidak adanya perpus keliling pada tahun ini tentu sangat disayangkan. Selain diminimalisasi operasional perpustakaan karena kondisi pandemi yang cukup mengkhawatirkan, pihak perpustakaan juga mulai fokus untuk perbaikan bangunan. “Untuk kegiatan sosial seperti perpus keliling tersebut kemungkinan kecil akan ada, tapi belum pasti, bisa akhir tahun,” ucapnya.
Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pelayanan perpustakaan Kabupaten Lumajang bertambah minim. Tahun lalu, pelayanan perpustakaan keliling masih ada. Tahun ini dipastikan nihil. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Sebab, budaya baca Kabupaten Lumajang tergolong merosot tajam. Seiring dengan grafik literasi nasional yang tergolong darurat.
Pustakawan Kabupaten Lumajang Chindy Vionariska menyatakan, untuk pelayanan perpustakaan keliling menggunakan mobil ke beberapa tempat tersebut di Kabupaten Lumajang pada tahun 2021 tidak ada. Padahal layanan perpus keliling pada tahun 2020 sangat ditunggu kedatangannya oleh sejumlah pesantren di Lumajang. “Meski pada 2021 perpus keliling tidak begitu sibuk, kita sering ke pondok-pondok karena pondok adalah tempat yang aman dari virus,” ucapnya.
Menurutnya, sekarang ini orientasi perpustakaan mulai bergeser. Hal tersebut karena adanya e-book yang merajai dunia digital. Namun, antusiasme tetap terjaga ketika perpus keliling datang ke lingkungan pesantren di Lumajang.
Para santri dan santriwati sangat gembira dalam menyambut adanya perpus keliling. “Mereka sangat senang, sehingga kami yang datang juga ikut senang untuk lebih banyak memberi arahan,” ucapnya.
Tidak adanya perpus keliling pada tahun ini tentu sangat disayangkan. Selain diminimalisasi operasional perpustakaan karena kondisi pandemi yang cukup mengkhawatirkan, pihak perpustakaan juga mulai fokus untuk perbaikan bangunan. “Untuk kegiatan sosial seperti perpus keliling tersebut kemungkinan kecil akan ada, tapi belum pasti, bisa akhir tahun,” ucapnya.
Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan