23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Oplos Bensin dengan Air, Pedagang Eceran BBM di Desa Kabuaran Ditangkap

Terbongkar Setelah Warga Mencurigai Gudang Penyimpanan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pemilik kendaraan seperti dibuat resah dengan maraknya pedagang eceran yang menjual BBM di pinggir jalan. Terlebih, beberapa waktu lalu, kepolisian berhasil mengungkap kasus pengoplosan BBM jenis premium dengan air. Tak tanggung-tanggung, ada 10 drum oplosan yang berhasil diamankan.

Akhir pekan lalu, ketiga warga yang berinisial DH asal Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir,  berikutnya inisial MY asal Desa Pohsangit, Kecamatan Kademangan, serta YDA (20) asal Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, yang sama-sama berasal Kota Probolinggo ditangkap di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan banyak warga terhadap salah satu gudang di sekitar permukiman. Sebab, hampir setiap hari kendaraan pikap selalu men-dropping BBM dengan jumlah yang tidak sedikit.

Mobile_AP_Rectangle 2

“BBM dari gudang itu dijual dengan harga miring. Satu jeriken ukuran 35 liter dijual Rp 280 ribu. Artinya, per 1 liter hanya dihargai Rp 8 ribu. Jadi, hati-hati beli BBM dengan harga murah. Bisa jadi itu BBM oplosan,” katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiga pelaku punya peran masing-masing. MY dan YDA yang berasal dari luar kota menjadi pemasok bahan mentah. Sedangkan DH yang merupakan warga asli bertugas menjadi pengoplos BBM dengan air dan bahan kimia yang bisa mengubah campuran itu supaya menyerupai jenis premium.

“Dalam penggerebekan itu petugas mengamankan barang bukti 10 drum minyak mentah dan 1 unit mobil pikap. Tentu perbuatan ketiga pelaku bisa merugikan para konsumen. Sebab, BBM oplosan tidak memenuhi standar mutu. Sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pemilik kendaraan seperti dibuat resah dengan maraknya pedagang eceran yang menjual BBM di pinggir jalan. Terlebih, beberapa waktu lalu, kepolisian berhasil mengungkap kasus pengoplosan BBM jenis premium dengan air. Tak tanggung-tanggung, ada 10 drum oplosan yang berhasil diamankan.

Akhir pekan lalu, ketiga warga yang berinisial DH asal Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir,  berikutnya inisial MY asal Desa Pohsangit, Kecamatan Kademangan, serta YDA (20) asal Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, yang sama-sama berasal Kota Probolinggo ditangkap di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan banyak warga terhadap salah satu gudang di sekitar permukiman. Sebab, hampir setiap hari kendaraan pikap selalu men-dropping BBM dengan jumlah yang tidak sedikit.

“BBM dari gudang itu dijual dengan harga miring. Satu jeriken ukuran 35 liter dijual Rp 280 ribu. Artinya, per 1 liter hanya dihargai Rp 8 ribu. Jadi, hati-hati beli BBM dengan harga murah. Bisa jadi itu BBM oplosan,” katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiga pelaku punya peran masing-masing. MY dan YDA yang berasal dari luar kota menjadi pemasok bahan mentah. Sedangkan DH yang merupakan warga asli bertugas menjadi pengoplos BBM dengan air dan bahan kimia yang bisa mengubah campuran itu supaya menyerupai jenis premium.

“Dalam penggerebekan itu petugas mengamankan barang bukti 10 drum minyak mentah dan 1 unit mobil pikap. Tentu perbuatan ketiga pelaku bisa merugikan para konsumen. Sebab, BBM oplosan tidak memenuhi standar mutu. Sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pemilik kendaraan seperti dibuat resah dengan maraknya pedagang eceran yang menjual BBM di pinggir jalan. Terlebih, beberapa waktu lalu, kepolisian berhasil mengungkap kasus pengoplosan BBM jenis premium dengan air. Tak tanggung-tanggung, ada 10 drum oplosan yang berhasil diamankan.

Akhir pekan lalu, ketiga warga yang berinisial DH asal Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir,  berikutnya inisial MY asal Desa Pohsangit, Kecamatan Kademangan, serta YDA (20) asal Desa Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, yang sama-sama berasal Kota Probolinggo ditangkap di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan banyak warga terhadap salah satu gudang di sekitar permukiman. Sebab, hampir setiap hari kendaraan pikap selalu men-dropping BBM dengan jumlah yang tidak sedikit.

“BBM dari gudang itu dijual dengan harga miring. Satu jeriken ukuran 35 liter dijual Rp 280 ribu. Artinya, per 1 liter hanya dihargai Rp 8 ribu. Jadi, hati-hati beli BBM dengan harga murah. Bisa jadi itu BBM oplosan,” katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiga pelaku punya peran masing-masing. MY dan YDA yang berasal dari luar kota menjadi pemasok bahan mentah. Sedangkan DH yang merupakan warga asli bertugas menjadi pengoplos BBM dengan air dan bahan kimia yang bisa mengubah campuran itu supaya menyerupai jenis premium.

“Dalam penggerebekan itu petugas mengamankan barang bukti 10 drum minyak mentah dan 1 unit mobil pikap. Tentu perbuatan ketiga pelaku bisa merugikan para konsumen. Sebab, BBM oplosan tidak memenuhi standar mutu. Sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca