27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Harga Tembakau Terancam Turun, Ini Alasannya

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sebagian besar petani tembakau di Lumajang tampaknya harus mengelus dada lebih dalam. Bagaimana tidak, Selain jumlah permintaan tembakau tahun ini berkurang, harga tembakau di petani Lumajang juga terancam menurun. Hal itu diakibatkan musim hujan yang datang lebih cepat.

Memasuki musim panen raya tembakau, bukannya bisa meraup untung, justru banyak petani yang buntung. Kini, di tengah wacana kenaikan cukai rokok, batin mereka menjerit. Mereka meminta perhatian pemerintah supaya dapat membantu menekan kerugian hasil panen tahun ini.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, saat ini hanya ada satu perusahaan yang bermitra dengan petani tembakau di Lumajang. Karenanya, tidak sedikit petani yang tahun kemarin menanam tembakau, sekarang beralih menanam palawija.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Belum lagi sekarang memasuki musim hujan. Bahkan ada wacana menaikkan harga cukai rokok. Tentu ini membuat petani tembakau kesulitan. Harga sudah menurun karena grade-nya menurun, sekarang harga harus terancam turun karena kebijakan. Padahal biaya produksinya juga lumayan banyak,” jelasnya.

Menurutdia, setelah dilakukan perhitungan kasar, harga sewa biaya produksi dan hasil penjualan nanti bakal selisih cukup jauh. Oleh karena itu, harapannya Pemkab Lumajang bisa memberikan bantuan kepada petani tembakau untuk mengurangi jumlah kerugian yang didapat hasil panen tahun ini.

“Petani berharap subsidi harga tembakau yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 Tahun 2020 dapat terealisasi. Karena dapat membantu kami untuk tetap bergairah menanam tembakau dan menstabilkan keadaan. Cukai rokok ini kan dampaknya ke pemasukan daerah juga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sebagian besar petani tembakau di Lumajang tampaknya harus mengelus dada lebih dalam. Bagaimana tidak, Selain jumlah permintaan tembakau tahun ini berkurang, harga tembakau di petani Lumajang juga terancam menurun. Hal itu diakibatkan musim hujan yang datang lebih cepat.

Memasuki musim panen raya tembakau, bukannya bisa meraup untung, justru banyak petani yang buntung. Kini, di tengah wacana kenaikan cukai rokok, batin mereka menjerit. Mereka meminta perhatian pemerintah supaya dapat membantu menekan kerugian hasil panen tahun ini.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, saat ini hanya ada satu perusahaan yang bermitra dengan petani tembakau di Lumajang. Karenanya, tidak sedikit petani yang tahun kemarin menanam tembakau, sekarang beralih menanam palawija.

“Belum lagi sekarang memasuki musim hujan. Bahkan ada wacana menaikkan harga cukai rokok. Tentu ini membuat petani tembakau kesulitan. Harga sudah menurun karena grade-nya menurun, sekarang harga harus terancam turun karena kebijakan. Padahal biaya produksinya juga lumayan banyak,” jelasnya.

Menurutdia, setelah dilakukan perhitungan kasar, harga sewa biaya produksi dan hasil penjualan nanti bakal selisih cukup jauh. Oleh karena itu, harapannya Pemkab Lumajang bisa memberikan bantuan kepada petani tembakau untuk mengurangi jumlah kerugian yang didapat hasil panen tahun ini.

“Petani berharap subsidi harga tembakau yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 Tahun 2020 dapat terealisasi. Karena dapat membantu kami untuk tetap bergairah menanam tembakau dan menstabilkan keadaan. Cukai rokok ini kan dampaknya ke pemasukan daerah juga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sebagian besar petani tembakau di Lumajang tampaknya harus mengelus dada lebih dalam. Bagaimana tidak, Selain jumlah permintaan tembakau tahun ini berkurang, harga tembakau di petani Lumajang juga terancam menurun. Hal itu diakibatkan musim hujan yang datang lebih cepat.

Memasuki musim panen raya tembakau, bukannya bisa meraup untung, justru banyak petani yang buntung. Kini, di tengah wacana kenaikan cukai rokok, batin mereka menjerit. Mereka meminta perhatian pemerintah supaya dapat membantu menekan kerugian hasil panen tahun ini.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, saat ini hanya ada satu perusahaan yang bermitra dengan petani tembakau di Lumajang. Karenanya, tidak sedikit petani yang tahun kemarin menanam tembakau, sekarang beralih menanam palawija.

“Belum lagi sekarang memasuki musim hujan. Bahkan ada wacana menaikkan harga cukai rokok. Tentu ini membuat petani tembakau kesulitan. Harga sudah menurun karena grade-nya menurun, sekarang harga harus terancam turun karena kebijakan. Padahal biaya produksinya juga lumayan banyak,” jelasnya.

Menurutdia, setelah dilakukan perhitungan kasar, harga sewa biaya produksi dan hasil penjualan nanti bakal selisih cukup jauh. Oleh karena itu, harapannya Pemkab Lumajang bisa memberikan bantuan kepada petani tembakau untuk mengurangi jumlah kerugian yang didapat hasil panen tahun ini.

“Petani berharap subsidi harga tembakau yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 Tahun 2020 dapat terealisasi. Karena dapat membantu kami untuk tetap bergairah menanam tembakau dan menstabilkan keadaan. Cukai rokok ini kan dampaknya ke pemasukan daerah juga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca