Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi yang meragukan keindahan Gunung Semeru, sepertinya harus berpikir ulang. Sebab, tidak harus mendaki, dari jarak jauh saja, jika cuacanya cerah dan mendukung, gunung tersebut sudah terlihat begitu indah. Bahkan, suasananya di perdesaan bikin perantau kangen.
Kondisi itu tergambar dalam jepretan pemilik akun Tien yang diunggah dalam grup Facebook Lumajang. Foto yang menunjukkan begitu cerahnya Gunung Semeru dengan sedikit dipayungi kabut, ditambah pemandangan desa dengan jalan yang bersih mengarah ke sisi gunung.
Postingan itu direspons menakjubkan oleh sejumlah pemilik akun lainnya. “Ya Allah, dulu sempat nyasar ke sana mau cari spot foto tengah sawah yang viral itu masih muter-muter dek situ. Tapi gak ketemu. Alhamdulillah warga Supiturang baik-baik. Jadi kangen ingin ke situ lagi,” tulis Aminchairul berkomentar. Begitu juga dengan pemilik akun bernama Yunanik Nanik. “Ya Allah cek apik’e pemandangane yoh,” komentarnya takjub.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selain kangen, ada juga yang bernostalgia dengan foto unggahan Tien tersebut. Niniek Oemi Soelasmiani mengutarakan bahwa dirinya pernah mengungsi di sana. “Prono Jiwa dulu tempat kami mengungsi th 1946,” tulisnya. Tentu seorang nenek yang masih sehat ini punya kenangan panjang dalam pengungsian di sana.
Betul kan? Semeru dilihat dari sisi Lumajang jauh lebih molek. Jauh lebih ngangenin dan bisa digunakan untuk mencuci mata yang sepet akibat ingar bingar suasana perkotaan. Kapan kira-kira terakhir kali mengeksplorasi keindahan Gunung Semeru gaes?
Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi yang meragukan keindahan Gunung Semeru, sepertinya harus berpikir ulang. Sebab, tidak harus mendaki, dari jarak jauh saja, jika cuacanya cerah dan mendukung, gunung tersebut sudah terlihat begitu indah. Bahkan, suasananya di perdesaan bikin perantau kangen.
Kondisi itu tergambar dalam jepretan pemilik akun Tien yang diunggah dalam grup Facebook Lumajang. Foto yang menunjukkan begitu cerahnya Gunung Semeru dengan sedikit dipayungi kabut, ditambah pemandangan desa dengan jalan yang bersih mengarah ke sisi gunung.
Postingan itu direspons menakjubkan oleh sejumlah pemilik akun lainnya. “Ya Allah, dulu sempat nyasar ke sana mau cari spot foto tengah sawah yang viral itu masih muter-muter dek situ. Tapi gak ketemu. Alhamdulillah warga Supiturang baik-baik. Jadi kangen ingin ke situ lagi,” tulis Aminchairul berkomentar. Begitu juga dengan pemilik akun bernama Yunanik Nanik. “Ya Allah cek apik’e pemandangane yoh,” komentarnya takjub.
Selain kangen, ada juga yang bernostalgia dengan foto unggahan Tien tersebut. Niniek Oemi Soelasmiani mengutarakan bahwa dirinya pernah mengungsi di sana. “Prono Jiwa dulu tempat kami mengungsi th 1946,” tulisnya. Tentu seorang nenek yang masih sehat ini punya kenangan panjang dalam pengungsian di sana.
Betul kan? Semeru dilihat dari sisi Lumajang jauh lebih molek. Jauh lebih ngangenin dan bisa digunakan untuk mencuci mata yang sepet akibat ingar bingar suasana perkotaan. Kapan kira-kira terakhir kali mengeksplorasi keindahan Gunung Semeru gaes?
Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Bagi yang meragukan keindahan Gunung Semeru, sepertinya harus berpikir ulang. Sebab, tidak harus mendaki, dari jarak jauh saja, jika cuacanya cerah dan mendukung, gunung tersebut sudah terlihat begitu indah. Bahkan, suasananya di perdesaan bikin perantau kangen.
Kondisi itu tergambar dalam jepretan pemilik akun Tien yang diunggah dalam grup Facebook Lumajang. Foto yang menunjukkan begitu cerahnya Gunung Semeru dengan sedikit dipayungi kabut, ditambah pemandangan desa dengan jalan yang bersih mengarah ke sisi gunung.
Postingan itu direspons menakjubkan oleh sejumlah pemilik akun lainnya. “Ya Allah, dulu sempat nyasar ke sana mau cari spot foto tengah sawah yang viral itu masih muter-muter dek situ. Tapi gak ketemu. Alhamdulillah warga Supiturang baik-baik. Jadi kangen ingin ke situ lagi,” tulis Aminchairul berkomentar. Begitu juga dengan pemilik akun bernama Yunanik Nanik. “Ya Allah cek apik’e pemandangane yoh,” komentarnya takjub.
Selain kangen, ada juga yang bernostalgia dengan foto unggahan Tien tersebut. Niniek Oemi Soelasmiani mengutarakan bahwa dirinya pernah mengungsi di sana. “Prono Jiwa dulu tempat kami mengungsi th 1946,” tulisnya. Tentu seorang nenek yang masih sehat ini punya kenangan panjang dalam pengungsian di sana.
Betul kan? Semeru dilihat dari sisi Lumajang jauh lebih molek. Jauh lebih ngangenin dan bisa digunakan untuk mencuci mata yang sepet akibat ingar bingar suasana perkotaan. Kapan kira-kira terakhir kali mengeksplorasi keindahan Gunung Semeru gaes?
Jurnalis : mg2
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan