Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pengamat vulkanologi Pos Pantau Sawur, Dedy Yuliadi menyatakan, hingga kemarin kondisi Gunung Semeru cukup stabil. Tidak ada aktivitas yang menonjol. Kondisinya tertutup kabut. Aktivitas kegempaan juga normal terjadi sembilan kali.
Aktivitas kegempaan yang terjadi sembilan kali itu terjadi dengan gempa guguran amplitudo 3 milimeter dan gempa sepanjang 175 detik. Sedangkan 3 kali hermonik dengan lama waktu 645 detik. Sedangkan kondisi cuacanya sangat sulit ditebak. Kondisi badan gunung kemarin dalam sehari, hanya terlihat hitungan menit. Selebihnya tertutup kabut.
Yuliadi menyebutkan, warga perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan. “Mengingat banyaknya material yang sudah terbentuk di aliran sungai tersebut,” ucapnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Potensi yang cukup diwaspadai selain awan panas guguran (APG) yakni banjir lahar. Sebab, hujan terus mengguyur. Berpotensi memunculkan adanya banjir lahar dingin dengan kapasitas besar. “Itu membahayakan warga, terutama penambang pasir. Radius yang kita sarankan adalah 4 kilometer,” pungkasnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pengamat vulkanologi Pos Pantau Sawur, Dedy Yuliadi menyatakan, hingga kemarin kondisi Gunung Semeru cukup stabil. Tidak ada aktivitas yang menonjol. Kondisinya tertutup kabut. Aktivitas kegempaan juga normal terjadi sembilan kali.
Aktivitas kegempaan yang terjadi sembilan kali itu terjadi dengan gempa guguran amplitudo 3 milimeter dan gempa sepanjang 175 detik. Sedangkan 3 kali hermonik dengan lama waktu 645 detik. Sedangkan kondisi cuacanya sangat sulit ditebak. Kondisi badan gunung kemarin dalam sehari, hanya terlihat hitungan menit. Selebihnya tertutup kabut.
Yuliadi menyebutkan, warga perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan. “Mengingat banyaknya material yang sudah terbentuk di aliran sungai tersebut,” ucapnya.
Potensi yang cukup diwaspadai selain awan panas guguran (APG) yakni banjir lahar. Sebab, hujan terus mengguyur. Berpotensi memunculkan adanya banjir lahar dingin dengan kapasitas besar. “Itu membahayakan warga, terutama penambang pasir. Radius yang kita sarankan adalah 4 kilometer,” pungkasnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Pengamat vulkanologi Pos Pantau Sawur, Dedy Yuliadi menyatakan, hingga kemarin kondisi Gunung Semeru cukup stabil. Tidak ada aktivitas yang menonjol. Kondisinya tertutup kabut. Aktivitas kegempaan juga normal terjadi sembilan kali.
Aktivitas kegempaan yang terjadi sembilan kali itu terjadi dengan gempa guguran amplitudo 3 milimeter dan gempa sepanjang 175 detik. Sedangkan 3 kali hermonik dengan lama waktu 645 detik. Sedangkan kondisi cuacanya sangat sulit ditebak. Kondisi badan gunung kemarin dalam sehari, hanya terlihat hitungan menit. Selebihnya tertutup kabut.
Yuliadi menyebutkan, warga perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas yang mengarah ke Besuk Kobokan. “Mengingat banyaknya material yang sudah terbentuk di aliran sungai tersebut,” ucapnya.
Potensi yang cukup diwaspadai selain awan panas guguran (APG) yakni banjir lahar. Sebab, hujan terus mengguyur. Berpotensi memunculkan adanya banjir lahar dingin dengan kapasitas besar. “Itu membahayakan warga, terutama penambang pasir. Radius yang kita sarankan adalah 4 kilometer,” pungkasnya.