LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Sudah sepekan lebih dampak bencana gempa bumi dirasakan masyarakat Lumajang. Terutama bagi 28 desa yang terdampak. Setiap keluarga sudah menerima bantuan. Baik dari pemerintah, organisasi, ataupun masyarakat. Namun, hal tersebut masih belum cukup. Sebab, pembersihan rumah masih menjadi hal yang harus segera diselesaikan.
Sesuai prosedur, tahapan tanggap darurat terhitung 14 hari sejak bencana terjadi. Ada ribuan bangunan yang rusak. Hal tersebut harus segera diselesaikan dengan pembersihan. “Fokus utama kami saat ini adalah pembersihan bangunan. Karena ini termasuk dalam masa tanggap darurat. Terhitung mulai tanggal 10 hingga 23 mendatang,” kata Wawan Hadi Siswoyo, Kepala bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang.
Wawan menjelaskan, TNI, Polri, BPBD, dan para relawan bersinergi untuk melakukan pembersihan. “Kami masih terus melakukan pembersihan. Komando tetap ada di Dandim. Saya pastikan semua berkolaborasi secara maksimal untuk segera menyelesaikan hal ini. Dari BPBD sendiri, kami menerjunkan semua tim di lapangan. Terutama di Kaliuling, Tempursari,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, ada tambahan alat berat jenis ekskavator yang didatangkan dari Surabaya. Hal itu akan mempercepat proses pembersihan. “Pihak Telkom Surabaya mengonfirmasi siap membantu dengan alat berat jenis ekskavator. Namun, tidak ekskavator besar. Sebab, aksesnya sulit dan hanya bisa dilalui ekskavator kecil,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga masih menerima bantuan kebutuhan dasar seperti sembako dari masyarakat. “Sembako masih diterima, tetapi tidak bisa langsung kami distribusikan. Karena kami akan terus memantau titik mana yang belum mendapat bantuan melalui data yang kami himpun. Kami tidak ingin ada warga yang belum mendapatkan bantuan atau justru mereka mendapatkan bantuan dobel,” tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya menerapkan sistem blocking dalam pendistribusian bantuan. “Secara umum, kebutuhan dasar warga yang terdampak sudah terpenuhi. Kami terapkan sistem blocking agar bantuan merata,” tambahnya.
Ke depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar bencana seperti ini tidak berdampak parah bagi masyarakat. “Hasil pertemuan dengan BMKG, mereka menyarankan agar masyarakat membangun rumah yang tahan gempa. Oleh sebab itu, kami akan terus berkoordinasi. Yang pasti, sosialisasi mitigasi bencana akan digalakkan,” harapnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Istimewa
Editor: Hafid Asnan