LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Dalam sepekan pascagempa bumi, tim verifikatur melakukan survei pada seluruh rumah yang mengalami kerusakan. Baik itu kerusakan berat, sedang, maupun ringan, semua dicatat. Kini survei seluruh lokasi telah selesai. Karena itu, warga yang masih melaporkan kerusakan rumahnya bakal ditolak.
Sebelumnya, tim verifikatur atau tim teknik dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Lumajang melakukan survei perhitungan kerusakan rumah yang didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dan TNI. Seluruh rumah dilakukan survei untuk memastikan tingkat kerusakannya.
Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Lumajang Joko Sambang mengatakan, target verifikasi rumah warga yang rusak ditarget selesai pada 19 April 2021. Lebih dari itu, seluruh laporan kerusakan rumah bakal ditolak. Sebab, perhitungan tingkat kerusakan rumah telah selesai.
“Setelah warga mendengar informasi kalau ada rumah yang mengalami kerusakan akan menerima bantuan rekonstruksi, ya banyak yang lapor. Sebetulnya kami bukan menolak, tetapi kami tahan dulu. Laporan akan dicocokkan dengan data awal, dan dipertimbangkan jika memang terkena gempa susulan,” jelasnya.
Diakuinya, setelah gempa yang terjadi Sabtu (10/04), gempa susulan masih terjadi di beberapa hari berikutnya. Magnitudonya memang terus menurun. Namun, rumah warga yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa pertama, diguncang gempa susulan berubah menjadi rusak sedang hingga berat.
Saat ini, total kerusakan rumah mencapai 1.362 rumah yang mengalami rusak ringan, 616 rusak sedang, dan 548 yang mengalami rusak berat. Total kurang lebih sekitar 2.526 rumah. Kerusakan ini menyebar di 11 kecamatan di Lumajang. Kerusakan paling berat di Desa Kaliuling, mencapai 706 rumah.
Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan