LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Kebijakan mengembalikan harga minyak goreng (migor) kemasan ke mekanisme pasar membuat harganya belum stabil. Akibatnya, ketika terdapat pasar migor murah, masyarakat sangat antusias. Saking antusiasnya, salah satu warga sempat pingsan saat mengantre di GOR Wira Bhakti Lumajang, kemarin.
Baca Juga : Minyak Goreng Kemasan di Lumajang Tembus Rp 25 Ribu per Liter
Sekitar pukul 07.30, ratusan warga mendatangi lokasi pasar murah yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lumajang. Meskipun petugas telah mengatur dan menjaga tempat antrean, warga tetap berdesakan. Maklum saja, harga migor kemasan dua liter di pasaran saat ini hampir tembus Rp 50 ribu.
Diketahui bahwa warga yang pingsan tersebut bernama Titik, perempuan asal Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. Dia tiba-tiba pingsan saat mengantre untuk mendapatkan jatah pembelian dua liter migor yang dijual dengan harga Rp 25 ribu. “Tidak apa-apa antre, karena di toko Rp 49 ribu lebih. Di sini murah,” kata Zulfia, warga lainnya.
Ketua Kadin Lumajang Agus Setiawan mengatakan, setidaknya ada 4.000 liter migor yang dijual dalam pasar murah tersebut. Migor tersebut diperoleh dari sejumlah tempat produksi migor langsung. Langkah ini dianggap menjadi pertolongan pertama dalam menyediakan kebutuhan warga, sambil menunggu stok di pasar kembali melimpah. “Kami harap dalam satu dua hari ini, ketika HET (harga eceran tertinggi) sudah dicabut, stok yang masih terbatas di pasaran harus kembali stabil,” katanya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq, yang juga meninjau lokasi pasar murah, mengatakan, keberadaan pasar murah atau dadakan ini untuk mengurangi kepanikan warga. Sebab, sekalipun harga migor kemasan sudah dikembalikan ke mekanisme pasar, namun ketersediaannya masih sangat minim. Harapannya, stok tersebut segera terjamin supaya harganya kembali stabil. “Stok di pasar harus ada. Kalau misal itu tidak ada, kondisinya akan begini terus,” pungkas Cak Thoriq, sapaan akrabnya.
Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Mahrus Sholih