26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Karya Lukisan Anak Semeru Dilelang

Mobile_AP_Rectangle 1

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Optimisme pasca bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terus ditunjukkan masyarakat Lumajang. Lebih khusus warga terdampak di sekitar Gunung Semeru mulai bangkit. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga terlihat mulai pulih.

Hal itu dibuktikan dengan semangat anak-anak lereng Gunung Semeru menjalani hari-hari dengan belajar dan bermain. Tidak terkecuali aktivitas yang menyenangkan seperti melukis dan mewarnai. Baru-baru ini, anak-anak itu mengikuti lomba melukis. Lukisan mereka beragam. Yang pasti optimisme pasca bencana itu terselip dalam setiap goresan tinta hingga cat di atas kertas dan kanvas.

Sedikitnya 74 karya berhasil memikat hati para perupa Lumajang. Karya itu berasal dari anak-anak lereng Gunung Semeru dan sekitarnya. Namun, setelah penilaian beberapa kriteria, 33 lukisan anak-anak usia di bawah 15 tahun terpilih. Lukisan itu dipamerkan di Gedung Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang mulai kemarin hingga akhir pekan ini.

Mobile_AP_Rectangle 2

Praktis, masyarakat bisa melihat langsung karya itu. Tidak sedikit dari mereka ikut membawa anak-anaknya melihat puluhan lukisan. “Saya ajak anak saya agar tahu hasil lukisan anak-anak lainnya. Menurut saya ini cara belajar yang efektif. Karena anak bisa melihat langsung lukisan dan bisa termotivasi melakukan hal kreatif seperti melukis,” ungkap Ayuk, Warga Ditrotrunan, Kecamatan Lumajang.

Sementara itu, koordinator pameran lukisan anak Lugito mengatakan, lukisan itu tidak hanya dilombakan dan dipamerkan. Pemilik lukisan yang terpilih juga diberikan hadiah. Tidak cukup itu saja, sejumlah lukisan juga dilelang secara terbuka. Seperti salah satu lukisan yang memikat hati Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat mengunjungi hasil karya itu, kemarin.

“Bu Wabup tadi juga hendak membeli salah satu lukisan. Tetapi karena lukisan yang ingin dibeli masuk dalam daftar lelang, Bu Wabup juga akan ikut proses lelangnya. Besarannya nanti antara pelelang dengan pemilik karya. Dan pastinya, hasil lelang itu sepenuhnya milik anak-anak yang sudah bersusah payah melukisnya,” jelasnya.(kin/fid)

- Advertisement -

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Optimisme pasca bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terus ditunjukkan masyarakat Lumajang. Lebih khusus warga terdampak di sekitar Gunung Semeru mulai bangkit. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga terlihat mulai pulih.

Hal itu dibuktikan dengan semangat anak-anak lereng Gunung Semeru menjalani hari-hari dengan belajar dan bermain. Tidak terkecuali aktivitas yang menyenangkan seperti melukis dan mewarnai. Baru-baru ini, anak-anak itu mengikuti lomba melukis. Lukisan mereka beragam. Yang pasti optimisme pasca bencana itu terselip dalam setiap goresan tinta hingga cat di atas kertas dan kanvas.

Sedikitnya 74 karya berhasil memikat hati para perupa Lumajang. Karya itu berasal dari anak-anak lereng Gunung Semeru dan sekitarnya. Namun, setelah penilaian beberapa kriteria, 33 lukisan anak-anak usia di bawah 15 tahun terpilih. Lukisan itu dipamerkan di Gedung Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang mulai kemarin hingga akhir pekan ini.

Praktis, masyarakat bisa melihat langsung karya itu. Tidak sedikit dari mereka ikut membawa anak-anaknya melihat puluhan lukisan. “Saya ajak anak saya agar tahu hasil lukisan anak-anak lainnya. Menurut saya ini cara belajar yang efektif. Karena anak bisa melihat langsung lukisan dan bisa termotivasi melakukan hal kreatif seperti melukis,” ungkap Ayuk, Warga Ditrotrunan, Kecamatan Lumajang.

Sementara itu, koordinator pameran lukisan anak Lugito mengatakan, lukisan itu tidak hanya dilombakan dan dipamerkan. Pemilik lukisan yang terpilih juga diberikan hadiah. Tidak cukup itu saja, sejumlah lukisan juga dilelang secara terbuka. Seperti salah satu lukisan yang memikat hati Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat mengunjungi hasil karya itu, kemarin.

“Bu Wabup tadi juga hendak membeli salah satu lukisan. Tetapi karena lukisan yang ingin dibeli masuk dalam daftar lelang, Bu Wabup juga akan ikut proses lelangnya. Besarannya nanti antara pelelang dengan pemilik karya. Dan pastinya, hasil lelang itu sepenuhnya milik anak-anak yang sudah bersusah payah melukisnya,” jelasnya.(kin/fid)

ROGOTRUNAN, Radar Semeru – Optimisme pasca bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terus ditunjukkan masyarakat Lumajang. Lebih khusus warga terdampak di sekitar Gunung Semeru mulai bangkit. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga terlihat mulai pulih.

Hal itu dibuktikan dengan semangat anak-anak lereng Gunung Semeru menjalani hari-hari dengan belajar dan bermain. Tidak terkecuali aktivitas yang menyenangkan seperti melukis dan mewarnai. Baru-baru ini, anak-anak itu mengikuti lomba melukis. Lukisan mereka beragam. Yang pasti optimisme pasca bencana itu terselip dalam setiap goresan tinta hingga cat di atas kertas dan kanvas.

Sedikitnya 74 karya berhasil memikat hati para perupa Lumajang. Karya itu berasal dari anak-anak lereng Gunung Semeru dan sekitarnya. Namun, setelah penilaian beberapa kriteria, 33 lukisan anak-anak usia di bawah 15 tahun terpilih. Lukisan itu dipamerkan di Gedung Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang mulai kemarin hingga akhir pekan ini.

Praktis, masyarakat bisa melihat langsung karya itu. Tidak sedikit dari mereka ikut membawa anak-anaknya melihat puluhan lukisan. “Saya ajak anak saya agar tahu hasil lukisan anak-anak lainnya. Menurut saya ini cara belajar yang efektif. Karena anak bisa melihat langsung lukisan dan bisa termotivasi melakukan hal kreatif seperti melukis,” ungkap Ayuk, Warga Ditrotrunan, Kecamatan Lumajang.

Sementara itu, koordinator pameran lukisan anak Lugito mengatakan, lukisan itu tidak hanya dilombakan dan dipamerkan. Pemilik lukisan yang terpilih juga diberikan hadiah. Tidak cukup itu saja, sejumlah lukisan juga dilelang secara terbuka. Seperti salah satu lukisan yang memikat hati Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat mengunjungi hasil karya itu, kemarin.

“Bu Wabup tadi juga hendak membeli salah satu lukisan. Tetapi karena lukisan yang ingin dibeli masuk dalam daftar lelang, Bu Wabup juga akan ikut proses lelangnya. Besarannya nanti antara pelelang dengan pemilik karya. Dan pastinya, hasil lelang itu sepenuhnya milik anak-anak yang sudah bersusah payah melukisnya,” jelasnya.(kin/fid)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca