Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tensi politik di desa Sumberejo memang sempat dikabarkan memanas. Namun, jelang pelaksanaan, laporan panitia dan intelejensi kepolisian menyebutkan landai-landai saja. Bahkan upaya penggembosan penundaan mulai terkuak. Bupati sampai menyentil dukungan 900 KTP yang dipakai di PTUN bisa berujung pidana.
Hal itu dipertegas bupati saat mengunjungi desa Sumberejo jam 00.11 dini hari sampai jam 01.10 tadi pagi. Setelah mendapat laporan panitia dan aparat keamanan yang disebar, bupati menegaskan pilkades tetap dijalankan.
Bupati yang sudah menerima banyak laporan juga menyindir 900an KTP yang dipakai di PTUN. Sebab, danramil sempat melaporkan ada penggembosan dari bakal calon yang dicoret. “Apakah 900 KTP itu adalah orang yang jafi bagian pernyataan dukungan, atau diambil saja KTP nya utk persoalan personal,” tanya Cak Thoriq.
Mobile_AP_Rectangle 2
Bupati juga sedikit menyentil dengan nada ancaman. “Kalau itu dilakukan ada aspek pemalsuan, ya itulah ada pidana,” ujarnya.
Nantinya, hal itu akan dikaji, didalami, dan ditelaah dari aspek hukum. Cak Thoriq menegaskan, bahwa pemerintah akan menjalankan fungsinya agar semua proses pemerintahan tetap berjalan. “Saya tidak akan diam. Bersama pak Kapolres dan Dandim akan terus memantau. Bahkan siap untuk tidak tidur malam ini sampai Pilkades benar-benar jalan,” pungkasnya
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tensi politik di desa Sumberejo memang sempat dikabarkan memanas. Namun, jelang pelaksanaan, laporan panitia dan intelejensi kepolisian menyebutkan landai-landai saja. Bahkan upaya penggembosan penundaan mulai terkuak. Bupati sampai menyentil dukungan 900 KTP yang dipakai di PTUN bisa berujung pidana.
Hal itu dipertegas bupati saat mengunjungi desa Sumberejo jam 00.11 dini hari sampai jam 01.10 tadi pagi. Setelah mendapat laporan panitia dan aparat keamanan yang disebar, bupati menegaskan pilkades tetap dijalankan.
Bupati yang sudah menerima banyak laporan juga menyindir 900an KTP yang dipakai di PTUN. Sebab, danramil sempat melaporkan ada penggembosan dari bakal calon yang dicoret. “Apakah 900 KTP itu adalah orang yang jafi bagian pernyataan dukungan, atau diambil saja KTP nya utk persoalan personal,” tanya Cak Thoriq.
Bupati juga sedikit menyentil dengan nada ancaman. “Kalau itu dilakukan ada aspek pemalsuan, ya itulah ada pidana,” ujarnya.
Nantinya, hal itu akan dikaji, didalami, dan ditelaah dari aspek hukum. Cak Thoriq menegaskan, bahwa pemerintah akan menjalankan fungsinya agar semua proses pemerintahan tetap berjalan. “Saya tidak akan diam. Bersama pak Kapolres dan Dandim akan terus memantau. Bahkan siap untuk tidak tidur malam ini sampai Pilkades benar-benar jalan,” pungkasnya
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tensi politik di desa Sumberejo memang sempat dikabarkan memanas. Namun, jelang pelaksanaan, laporan panitia dan intelejensi kepolisian menyebutkan landai-landai saja. Bahkan upaya penggembosan penundaan mulai terkuak. Bupati sampai menyentil dukungan 900 KTP yang dipakai di PTUN bisa berujung pidana.
Hal itu dipertegas bupati saat mengunjungi desa Sumberejo jam 00.11 dini hari sampai jam 01.10 tadi pagi. Setelah mendapat laporan panitia dan aparat keamanan yang disebar, bupati menegaskan pilkades tetap dijalankan.
Bupati yang sudah menerima banyak laporan juga menyindir 900an KTP yang dipakai di PTUN. Sebab, danramil sempat melaporkan ada penggembosan dari bakal calon yang dicoret. “Apakah 900 KTP itu adalah orang yang jafi bagian pernyataan dukungan, atau diambil saja KTP nya utk persoalan personal,” tanya Cak Thoriq.
Bupati juga sedikit menyentil dengan nada ancaman. “Kalau itu dilakukan ada aspek pemalsuan, ya itulah ada pidana,” ujarnya.
Nantinya, hal itu akan dikaji, didalami, dan ditelaah dari aspek hukum. Cak Thoriq menegaskan, bahwa pemerintah akan menjalankan fungsinya agar semua proses pemerintahan tetap berjalan. “Saya tidak akan diam. Bersama pak Kapolres dan Dandim akan terus memantau. Bahkan siap untuk tidak tidur malam ini sampai Pilkades benar-benar jalan,” pungkasnya