24.9 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Perketat Lalu Lintas Ternak, Cegah LSD Masuk Lumajang

Mobile_AP_Rectangle 1

JOGOTRUNAN, Radar Semeru – Penyakit lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi dan kerbau makin merebak di Jawa Timur. Namun, di Lumajang belum ada laporan temuan kasus pada dua jenis hewan ternak tersebut.

BACA JUGA : PMB Tahun Akademik 2023-2024 STAI Miftahul Ulum Lumajang

Meski belum ada, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang terus berupaya melakukan pencegahan. Salah satunya yakni menggalakkan vaksinasi LSD pada hewan ternak. “Ini terus kami lakukan setiap hari melalui petugas kesehatan hewan atau keswan yang ada di masing-masing UPT Keswan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang Siswanto.

Mobile_AP_Rectangle 2

Penyakit ini, lanjutnya, memiliki gejala yang mencolok. Yakni nodul-nodul yang keras atau kulit berbenjol pada hampir seluruh bagian tubuh. Terutama di bagian leher, punggung, dan perut.

Siswanto menjelaskan, sebelumnya ada hewan yang bergejala LSD. Itu dilaporkan terjadi pada sapi di Kecamatan Pasirian dan Klakah. Namun, setelah diperiksa secara menyeluruh, gejala itu tidak mengarah pada penyakit LSD. “Dicurigai ada yang terpapar. Jadi, kami ambil sampel darah dan mengerok benjolannya. Setelah itu, kami kirim ke laboratorium untuk memeriksakan itu. Hasilnya, sampel dari dua sapi itu bukan terkena LSD. Akan tetapi, hanya sakit benjolan biasa,” jelasnya.

- Advertisement -

JOGOTRUNAN, Radar Semeru – Penyakit lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi dan kerbau makin merebak di Jawa Timur. Namun, di Lumajang belum ada laporan temuan kasus pada dua jenis hewan ternak tersebut.

BACA JUGA : PMB Tahun Akademik 2023-2024 STAI Miftahul Ulum Lumajang

Meski belum ada, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang terus berupaya melakukan pencegahan. Salah satunya yakni menggalakkan vaksinasi LSD pada hewan ternak. “Ini terus kami lakukan setiap hari melalui petugas kesehatan hewan atau keswan yang ada di masing-masing UPT Keswan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang Siswanto.

Penyakit ini, lanjutnya, memiliki gejala yang mencolok. Yakni nodul-nodul yang keras atau kulit berbenjol pada hampir seluruh bagian tubuh. Terutama di bagian leher, punggung, dan perut.

Siswanto menjelaskan, sebelumnya ada hewan yang bergejala LSD. Itu dilaporkan terjadi pada sapi di Kecamatan Pasirian dan Klakah. Namun, setelah diperiksa secara menyeluruh, gejala itu tidak mengarah pada penyakit LSD. “Dicurigai ada yang terpapar. Jadi, kami ambil sampel darah dan mengerok benjolannya. Setelah itu, kami kirim ke laboratorium untuk memeriksakan itu. Hasilnya, sampel dari dua sapi itu bukan terkena LSD. Akan tetapi, hanya sakit benjolan biasa,” jelasnya.

JOGOTRUNAN, Radar Semeru – Penyakit lumpy skin disease (LSD) pada ternak sapi dan kerbau makin merebak di Jawa Timur. Namun, di Lumajang belum ada laporan temuan kasus pada dua jenis hewan ternak tersebut.

BACA JUGA : PMB Tahun Akademik 2023-2024 STAI Miftahul Ulum Lumajang

Meski belum ada, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang terus berupaya melakukan pencegahan. Salah satunya yakni menggalakkan vaksinasi LSD pada hewan ternak. “Ini terus kami lakukan setiap hari melalui petugas kesehatan hewan atau keswan yang ada di masing-masing UPT Keswan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang Siswanto.

Penyakit ini, lanjutnya, memiliki gejala yang mencolok. Yakni nodul-nodul yang keras atau kulit berbenjol pada hampir seluruh bagian tubuh. Terutama di bagian leher, punggung, dan perut.

Siswanto menjelaskan, sebelumnya ada hewan yang bergejala LSD. Itu dilaporkan terjadi pada sapi di Kecamatan Pasirian dan Klakah. Namun, setelah diperiksa secara menyeluruh, gejala itu tidak mengarah pada penyakit LSD. “Dicurigai ada yang terpapar. Jadi, kami ambil sampel darah dan mengerok benjolannya. Setelah itu, kami kirim ke laboratorium untuk memeriksakan itu. Hasilnya, sampel dari dua sapi itu bukan terkena LSD. Akan tetapi, hanya sakit benjolan biasa,” jelasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca