22.4 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Banjir Lahar Jadi Ancaman, BPBD Lumajang Imbau Jauhi Aliran Sungai

Mobile_AP_Rectangle 1

JUGOSARI, Radar Semeru – Meski status Gunung Semeru kembali level III siaga, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Sebab, potensi bencana lainnya masih bisa terjadi. Salah satunya banjir lahar dingin maupun panas.

BACA JUGA : Geliat Industri Seni Aktif Lagi, Tak Boleh Pudar di Mata Masyarakat

Banjir lahar masih jadi ancaman. Terutama bagi warga yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru. Seperti Dusun Sumberkajar dan Sumberlangsep. Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selama beberapa hari terakhir, masyarakat di dua dusun tersebut belum tenang. Sebab, saat hujan deras terjadi di puncak Gunung Semeru, aliran sungai akan penuh dengan material. Tak hanya pasir dan air, tetapi juga bebatuan besar. Hal itulah yang membuat jalur penyeberangan melalui jembatan limpas sering kali tidak bisa diakses.

“Tiap hujan deras, alirannya mengarah ke sini. Kalau kecil tidak masalah. Tetapi, sudah hampir sepekan ini debitnya besar. Kemarin saja, jalan yang sudah dibangun menuju Dusun Sumberlangsep tergerus lahar dingin,” ungkap Siswanto, salah satu warga dusun setempat.

- Advertisement -

JUGOSARI, Radar Semeru – Meski status Gunung Semeru kembali level III siaga, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Sebab, potensi bencana lainnya masih bisa terjadi. Salah satunya banjir lahar dingin maupun panas.

BACA JUGA : Geliat Industri Seni Aktif Lagi, Tak Boleh Pudar di Mata Masyarakat

Banjir lahar masih jadi ancaman. Terutama bagi warga yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru. Seperti Dusun Sumberkajar dan Sumberlangsep. Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Selama beberapa hari terakhir, masyarakat di dua dusun tersebut belum tenang. Sebab, saat hujan deras terjadi di puncak Gunung Semeru, aliran sungai akan penuh dengan material. Tak hanya pasir dan air, tetapi juga bebatuan besar. Hal itulah yang membuat jalur penyeberangan melalui jembatan limpas sering kali tidak bisa diakses.

“Tiap hujan deras, alirannya mengarah ke sini. Kalau kecil tidak masalah. Tetapi, sudah hampir sepekan ini debitnya besar. Kemarin saja, jalan yang sudah dibangun menuju Dusun Sumberlangsep tergerus lahar dingin,” ungkap Siswanto, salah satu warga dusun setempat.

JUGOSARI, Radar Semeru – Meski status Gunung Semeru kembali level III siaga, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Sebab, potensi bencana lainnya masih bisa terjadi. Salah satunya banjir lahar dingin maupun panas.

BACA JUGA : Geliat Industri Seni Aktif Lagi, Tak Boleh Pudar di Mata Masyarakat

Banjir lahar masih jadi ancaman. Terutama bagi warga yang tinggal di dekat daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru. Seperti Dusun Sumberkajar dan Sumberlangsep. Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.

Selama beberapa hari terakhir, masyarakat di dua dusun tersebut belum tenang. Sebab, saat hujan deras terjadi di puncak Gunung Semeru, aliran sungai akan penuh dengan material. Tak hanya pasir dan air, tetapi juga bebatuan besar. Hal itulah yang membuat jalur penyeberangan melalui jembatan limpas sering kali tidak bisa diakses.

“Tiap hujan deras, alirannya mengarah ke sini. Kalau kecil tidak masalah. Tetapi, sudah hampir sepekan ini debitnya besar. Kemarin saja, jalan yang sudah dibangun menuju Dusun Sumberlangsep tergerus lahar dingin,” ungkap Siswanto, salah satu warga dusun setempat.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca