LUMAJANG RADAR JEMBER.ID – Bukan hanya penyerapan anggaran saja yang lemah. Tetapi sektor pendapatan asli daerah (PAD) yang jadi lumbung utama juga terancam devisit. Terutama pendapatan dari tempat wisata. Potensi kebocorannya bisa dibilang menganga.
Hal ini disinggung dalam pembinaan PPK dan PPTK se-Kabupaten Lumajang, kemarin. Pada acara itu, terungkap bahwa soal potensi pemasukan PAD 2019 masih belum maksimal. Bahkan, begitu rentan terjadinya devisit.
PJs Sekda Pemkab Lumajang Drs Agus Triyono MSi menegaskan, potensi pemasukan PAD tahun ini memang sangat rawan. “Rawan terjadi devisit murni, terutama dari sektor pariwisata. Hal itu yang sudah mulai kami antisipasi,” jelasnya.
Agus yang juga Kepala BKD Lumajang ini mengungkapkan objek wisata andalan Kabupaten Lumajang adalah pemandian alam Selokambang dan Water Park. Dia menilai, ada kekhawatiran dua objek wisata itu tidak dapat memberikan pemasukan PAD secara maksimal pada liburan Lebaran 1440 H/ 2019 M.
Setelah ditelisik, ternyata Agus menyimpulkan penyebabnya bukan karena pada time schedule yang tidak tepat saja, melainkan ada faktor lain. Karena itu, potensi pemasukan PAD dari karcis masuk dengan tarif khusus di dua objek wisata andalan tersebut agaknya sulit tercapai.
Radarjember.id juga mengamati pendapatan dari sektor wisata lainnya. Dan ternyata juga tidak begitu signifikan hasilnya dibanding dua sektor tersebut. Sebagian ada yang berupa swakelola, ada pula yang berbagi hasil dengan pihak instansi vertikal lainnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Setda Pemkab Lumajang Ir Hairil Diani MSi yang hadir dalam pembinaan tersebut juga mengakui kondisi itu. Menurut dia, segala potensi tersebut direspons dengan pelatihan kemarin.
Dia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyegarkan kembali (refresh) pengetahuan dan tanggung jawab sebagai PPK/PPTK. “Iya, tujuannya itu adalah untuk menyegarkan. Baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan,” jelasnya.
Kegiatan itu kata dia diikuti oleh sebanyak 77 PPK dan ditambah sebanyak 63 PPTK, dengan jumlah total peserta 140 orang peserta yang digelar di lantai 3 Nararya Kirana Lumajang. Targetnya, setelah pembinaan, mereka bisa kembali merampungkan tugas dan pekerjaan mereka dengan tepat dan cepat. (*)