26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Tinggi Banjir Mencapai 80 Sentimeter

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di Kabupaten Lumajang selama sepekan ini sering terjadi hujan ringan hingga deras disertai petir. Sejak Senin (14/03) hujan itu menyebabkan banjir. Ada enam desa yang terdampak. Dampak cukup parah terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung.

Baca Juga : Kuli Bangunan di Jember Cabuli Gadis di Bawah Umur Sampai Enam Kali

Genangan banjir tersebut memenuhi ratusan rumah warga. Total secara keseluruhan sejak awal ada sekitar 500 lebih rumah yang digenangi banjir. Sementara, ada sekitar 600 KK yang terdampak. Tak hanya itu, banjir juga berdampak pada puluhan hektare lahan pertanian milik warga di beberapa tempat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, daerah yang terdampak genangan banjir ini merupakan daerah yang menjadi langganan banjir. Semua titik banjir tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang rawan meluap ketika intensitas hujannya tinggi.

Kemarin, dampak yang terjadi di Desa Wonorejo dan Desa Umbul, Kecamatan Kedungjajang, surut. Termasuk di Desa Munder dan Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. “Tersisa dua desa, di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, dan Persil Banter Desa/Kecamatan Rowokangkung,” katanya.

Rata-rata ketinggian banjir itu sekitar 20 sentimeter hingga 80 sentimeter. Banjir ini membuat aktivitas warga terhambat. Karenanya, Pemkab Lumajang, Selasa (15/03) malam, mendirikan dapur umum untuk penanganan darurat. Dapur umum ini didirikan selama sementara waktu sampai air benar-benar surut.

Patria melanjutkan, selain melakukan penanganan darurat, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur untuk melakukan normalisasi. Sebab, banjir ini membuat warga setempat cemas ketika sedang turun hujan deras.

“Normalisasi Sungai Bondoyudo yang mengarah ke laut itu diperlukan. Tetapi, secara teknis nanti pengairan provinsi yang lebih tahu untuk menganalisis bentuk normalisasinya. Hari ini (kemarin, Red) dibanding kemarin (Rabu siang, Red) sudah ada penurunan debit air, antara 5 sampai 10 sentimeter,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di Kabupaten Lumajang selama sepekan ini sering terjadi hujan ringan hingga deras disertai petir. Sejak Senin (14/03) hujan itu menyebabkan banjir. Ada enam desa yang terdampak. Dampak cukup parah terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung.

Baca Juga : Kuli Bangunan di Jember Cabuli Gadis di Bawah Umur Sampai Enam Kali

Genangan banjir tersebut memenuhi ratusan rumah warga. Total secara keseluruhan sejak awal ada sekitar 500 lebih rumah yang digenangi banjir. Sementara, ada sekitar 600 KK yang terdampak. Tak hanya itu, banjir juga berdampak pada puluhan hektare lahan pertanian milik warga di beberapa tempat.

Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, daerah yang terdampak genangan banjir ini merupakan daerah yang menjadi langganan banjir. Semua titik banjir tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang rawan meluap ketika intensitas hujannya tinggi.

Kemarin, dampak yang terjadi di Desa Wonorejo dan Desa Umbul, Kecamatan Kedungjajang, surut. Termasuk di Desa Munder dan Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. “Tersisa dua desa, di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, dan Persil Banter Desa/Kecamatan Rowokangkung,” katanya.

Rata-rata ketinggian banjir itu sekitar 20 sentimeter hingga 80 sentimeter. Banjir ini membuat aktivitas warga terhambat. Karenanya, Pemkab Lumajang, Selasa (15/03) malam, mendirikan dapur umum untuk penanganan darurat. Dapur umum ini didirikan selama sementara waktu sampai air benar-benar surut.

Patria melanjutkan, selain melakukan penanganan darurat, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur untuk melakukan normalisasi. Sebab, banjir ini membuat warga setempat cemas ketika sedang turun hujan deras.

“Normalisasi Sungai Bondoyudo yang mengarah ke laut itu diperlukan. Tetapi, secara teknis nanti pengairan provinsi yang lebih tahu untuk menganalisis bentuk normalisasinya. Hari ini (kemarin, Red) dibanding kemarin (Rabu siang, Red) sudah ada penurunan debit air, antara 5 sampai 10 sentimeter,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Nur Hariri

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di Kabupaten Lumajang selama sepekan ini sering terjadi hujan ringan hingga deras disertai petir. Sejak Senin (14/03) hujan itu menyebabkan banjir. Ada enam desa yang terdampak. Dampak cukup parah terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung.

Baca Juga : Kuli Bangunan di Jember Cabuli Gadis di Bawah Umur Sampai Enam Kali

Genangan banjir tersebut memenuhi ratusan rumah warga. Total secara keseluruhan sejak awal ada sekitar 500 lebih rumah yang digenangi banjir. Sementara, ada sekitar 600 KK yang terdampak. Tak hanya itu, banjir juga berdampak pada puluhan hektare lahan pertanian milik warga di beberapa tempat.

Kalaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, daerah yang terdampak genangan banjir ini merupakan daerah yang menjadi langganan banjir. Semua titik banjir tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang rawan meluap ketika intensitas hujannya tinggi.

Kemarin, dampak yang terjadi di Desa Wonorejo dan Desa Umbul, Kecamatan Kedungjajang, surut. Termasuk di Desa Munder dan Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun. “Tersisa dua desa, di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, dan Persil Banter Desa/Kecamatan Rowokangkung,” katanya.

Rata-rata ketinggian banjir itu sekitar 20 sentimeter hingga 80 sentimeter. Banjir ini membuat aktivitas warga terhambat. Karenanya, Pemkab Lumajang, Selasa (15/03) malam, mendirikan dapur umum untuk penanganan darurat. Dapur umum ini didirikan selama sementara waktu sampai air benar-benar surut.

Patria melanjutkan, selain melakukan penanganan darurat, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur untuk melakukan normalisasi. Sebab, banjir ini membuat warga setempat cemas ketika sedang turun hujan deras.

“Normalisasi Sungai Bondoyudo yang mengarah ke laut itu diperlukan. Tetapi, secara teknis nanti pengairan provinsi yang lebih tahu untuk menganalisis bentuk normalisasinya. Hari ini (kemarin, Red) dibanding kemarin (Rabu siang, Red) sudah ada penurunan debit air, antara 5 sampai 10 sentimeter,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Atieqson Mar Iqbal
Fotografer : Atieqson Mar Iqbal
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca