TOMPOKERSAN, Radar Semeru – Puluhan ekor ular kobra meneror warga. Hal itu setelah ditemukannya ular berbisa di kompleks Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Lumajang. Sontak, warga khawatir mengetahui penemuan itu. Sebab, ular ini termasuk salah satu jenis hewan yang berbahaya.
BACA JUGA : Kesiapan Lumajang Jelang Popda Jatim 2022
Ular itu kali pertama ditemukan oleh Joko Purnomo, staf kebersihan rusunawa. Joko mengungkapkan, ular itu ditemukan di sekitar ruang panel rusunawa tower B. Ular tersebut keluar dari ruangan. Pagi harinya, empat ekor ular juga ditemukan di ruang kantor samping panel.
“Ularnya bergerombol di bawah komputer. Karena cukup banyak, akhirnya dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran (damkar) Satpol PP Lumajang. Setelah itu, dilakukan penyisiran dan pencarian ular,” katanya.
Tak berselang lama, dia dan petugas kembali menemukan ular di belakang gedung. Tepatnya di saluran air tower B. Setelah memperluas pencarian, belasan ekor ditemukan hingga Rabu siang (14/9). Hal itu membuat penghuni rusunawa dan pegawai dinas semakin waswas.
Tidak hanya itu, selama hampir tiga hari, total ada 22 ekor ular yang ditemukan. Rencananya hari ini bakal dilakukan pencarian kembali agar ular kobra tidak lagi bersarang di kompleks rusunawa. Sebab, hingga kini induk ular belum berhasil ditemukan.
“Ukurannya kecil. Seukuran jari orang dewasa. Sedangkan panjangnya sekitar 20 hingga 30 sentimeter. Meski kecil, ularnya sudah berdiri dengan melebarkan lehernya mirip sendok, dan berbisa,” jelasnya.
Selain itu, Purnomo sempat terkena gigitan di jari telunjuk tangan kirinya. Gigitan bermula ketika dia menemukan ular di dalam kotak panel. “Saya pikir sudah mati. Tapi, setelah saya pegang, langsung digigit. Saya obati dan sempat merasa demam semalam. Tapi langsung sembuh,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Lumajang Imam Chomsani menjelaskan, antisipasi sudah dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan damkar Satpol PP bakal secara intens melakukan pencarian. Khususnya induk kobra yang disinyalir masih berada di rusunawa. (kin/c2/fid)