22.5 C
Jember
Saturday, 3 June 2023

Ra Husni Kembali Jadi Rais Syuriah dalam Konfernsi Cabang NU Lumajang 2018

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG-KH Husni Zuhri kembali diaulat sebagai rais syuriah dalam Konfernsi Cabang NU Lumajang 2018 kemarin. Ini kali ketiga dia didapuk, setelah dua periode sebelumnya juga menjadi jabatan tertinggi NU tingkat cabang di Lumajang itu.

Kyai Husni dipilih melalui sidang ahlul halli wal aqli (ahwa). Lima anggota ahwa, yang terdiri dari KH Husni Zuhri sendiri, KH Mahrus Ali, KH Khozin Barizi, KH Fanandri Abdussalam, serta KH Abdul Kafi, bersidang sejak pukul 14.33, yang berlangsung tertutup untuk memutuskan rais syuriyah lima tahun ke depan.

Kabarnya, proses pemilihan berlangsung alot,  lantaran tokoh NU yang karib disapa Ra Husni itu pada awalnya tidak bersedia ditunjuk lagi sebagai rais syuriah. Namun, setelah sekitar satu jam jalannya sidang ahwa yang dipimpin KH Fanandri Abdusaalam itu, pada akhirnya Ra Husni menyanggupi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pengumumam rais syuriah baru oleh utusan PW NU Jawa Timur, Miftahul Munir, langsung dilanjutkan dengan pernyataan sikap oleh Ra Husni. Dalam pernyataannya di hadapan 209 delegasi ranting dan MWC yang hadir, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul itu menyatakan kesediannya ditunjuk lagi.”Saya bersedia, dan akan mematuhi tata tertib yang berlaku,” tuturnya.

Yang beda dari dua keterpilihannya sebelumnya, kali ini Ra Husni dipilih sebagi rais syuriah dengan menggunakan sistem ahwa. Sementara sebelumnya masih menggunakan pemilihan terbuka. Penerapan sistem ahwa seiring keluarnya aturan baru hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang. Di dalamnya diatur, rais syuriah dipilih secara tertutup oleh dewan ahwa. (was/sh)

- Advertisement -

LUMAJANG-KH Husni Zuhri kembali diaulat sebagai rais syuriah dalam Konfernsi Cabang NU Lumajang 2018 kemarin. Ini kali ketiga dia didapuk, setelah dua periode sebelumnya juga menjadi jabatan tertinggi NU tingkat cabang di Lumajang itu.

Kyai Husni dipilih melalui sidang ahlul halli wal aqli (ahwa). Lima anggota ahwa, yang terdiri dari KH Husni Zuhri sendiri, KH Mahrus Ali, KH Khozin Barizi, KH Fanandri Abdussalam, serta KH Abdul Kafi, bersidang sejak pukul 14.33, yang berlangsung tertutup untuk memutuskan rais syuriyah lima tahun ke depan.

Kabarnya, proses pemilihan berlangsung alot,  lantaran tokoh NU yang karib disapa Ra Husni itu pada awalnya tidak bersedia ditunjuk lagi sebagai rais syuriah. Namun, setelah sekitar satu jam jalannya sidang ahwa yang dipimpin KH Fanandri Abdusaalam itu, pada akhirnya Ra Husni menyanggupi.

Pengumumam rais syuriah baru oleh utusan PW NU Jawa Timur, Miftahul Munir, langsung dilanjutkan dengan pernyataan sikap oleh Ra Husni. Dalam pernyataannya di hadapan 209 delegasi ranting dan MWC yang hadir, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul itu menyatakan kesediannya ditunjuk lagi.”Saya bersedia, dan akan mematuhi tata tertib yang berlaku,” tuturnya.

Yang beda dari dua keterpilihannya sebelumnya, kali ini Ra Husni dipilih sebagi rais syuriah dengan menggunakan sistem ahwa. Sementara sebelumnya masih menggunakan pemilihan terbuka. Penerapan sistem ahwa seiring keluarnya aturan baru hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang. Di dalamnya diatur, rais syuriah dipilih secara tertutup oleh dewan ahwa. (was/sh)

LUMAJANG-KH Husni Zuhri kembali diaulat sebagai rais syuriah dalam Konfernsi Cabang NU Lumajang 2018 kemarin. Ini kali ketiga dia didapuk, setelah dua periode sebelumnya juga menjadi jabatan tertinggi NU tingkat cabang di Lumajang itu.

Kyai Husni dipilih melalui sidang ahlul halli wal aqli (ahwa). Lima anggota ahwa, yang terdiri dari KH Husni Zuhri sendiri, KH Mahrus Ali, KH Khozin Barizi, KH Fanandri Abdussalam, serta KH Abdul Kafi, bersidang sejak pukul 14.33, yang berlangsung tertutup untuk memutuskan rais syuriyah lima tahun ke depan.

Kabarnya, proses pemilihan berlangsung alot,  lantaran tokoh NU yang karib disapa Ra Husni itu pada awalnya tidak bersedia ditunjuk lagi sebagai rais syuriah. Namun, setelah sekitar satu jam jalannya sidang ahwa yang dipimpin KH Fanandri Abdusaalam itu, pada akhirnya Ra Husni menyanggupi.

Pengumumam rais syuriah baru oleh utusan PW NU Jawa Timur, Miftahul Munir, langsung dilanjutkan dengan pernyataan sikap oleh Ra Husni. Dalam pernyataannya di hadapan 209 delegasi ranting dan MWC yang hadir, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul itu menyatakan kesediannya ditunjuk lagi.”Saya bersedia, dan akan mematuhi tata tertib yang berlaku,” tuturnya.

Yang beda dari dua keterpilihannya sebelumnya, kali ini Ra Husni dipilih sebagi rais syuriah dengan menggunakan sistem ahwa. Sementara sebelumnya masih menggunakan pemilihan terbuka. Penerapan sistem ahwa seiring keluarnya aturan baru hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang. Di dalamnya diatur, rais syuriah dipilih secara tertutup oleh dewan ahwa. (was/sh)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca