Mobile_AP_Rectangle 1
Dugaan sementara, tanah yang bergoyang itu bukanlah fenomena aneh. Sebab, dulunya lokasi itu merupakan kubangan yang biasa digunakan kerbau. “Kami lakukan pengecekan lokasi tanah bergoyang. Hasil pemeriksaan kami, bisa disimpulkan bahwa lokasi ini dulunya ada kubangan tempat kerbau,” katanya.
Namun, lanjutnya, setelah ada awan panas guguran yang membawa material melalui banjir lahar, material itu meluber hingga lokasi tanah bergoyang. Sehingga tanah yang dulunya sebagai tempat kubangan kerbau tertimbun material. “Jadi, di bawahnya itu masih ada kandungan air. Tetapi, di atasnya mengeras. Sehingga, ketika diinjak tanahnya masih bergoyang,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat melintas. Terutama bagi para sopir armada truk pasir yang biasa melintasi jalur di dekat tanah tersebut. “Waspada agar tidak terperosok,” pungkasnya. (kin/c2/fid)
Mobile_AP_Rectangle 2
- Advertisement -
Dugaan sementara, tanah yang bergoyang itu bukanlah fenomena aneh. Sebab, dulunya lokasi itu merupakan kubangan yang biasa digunakan kerbau. “Kami lakukan pengecekan lokasi tanah bergoyang. Hasil pemeriksaan kami, bisa disimpulkan bahwa lokasi ini dulunya ada kubangan tempat kerbau,” katanya.
Namun, lanjutnya, setelah ada awan panas guguran yang membawa material melalui banjir lahar, material itu meluber hingga lokasi tanah bergoyang. Sehingga tanah yang dulunya sebagai tempat kubangan kerbau tertimbun material. “Jadi, di bawahnya itu masih ada kandungan air. Tetapi, di atasnya mengeras. Sehingga, ketika diinjak tanahnya masih bergoyang,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat melintas. Terutama bagi para sopir armada truk pasir yang biasa melintasi jalur di dekat tanah tersebut. “Waspada agar tidak terperosok,” pungkasnya. (kin/c2/fid)
Dugaan sementara, tanah yang bergoyang itu bukanlah fenomena aneh. Sebab, dulunya lokasi itu merupakan kubangan yang biasa digunakan kerbau. “Kami lakukan pengecekan lokasi tanah bergoyang. Hasil pemeriksaan kami, bisa disimpulkan bahwa lokasi ini dulunya ada kubangan tempat kerbau,” katanya.
Namun, lanjutnya, setelah ada awan panas guguran yang membawa material melalui banjir lahar, material itu meluber hingga lokasi tanah bergoyang. Sehingga tanah yang dulunya sebagai tempat kubangan kerbau tertimbun material. “Jadi, di bawahnya itu masih ada kandungan air. Tetapi, di atasnya mengeras. Sehingga, ketika diinjak tanahnya masih bergoyang,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati saat melintas. Terutama bagi para sopir armada truk pasir yang biasa melintasi jalur di dekat tanah tersebut. “Waspada agar tidak terperosok,” pungkasnya. (kin/c2/fid)