29.7 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Tanah Goyang Ternyata Bekas Kubangan

Mobile_AP_Rectangle 1

BADES, Radar Semeru – Fenomena tanah bergoyang saat diinjak di salah satu petak kecil lahan di Kecamatan Pasirian jadi perbincangan hangat. Beberapa hari terakhir, tak sedikit masyarakat mengunggahnya di media sosial berkali-kali. Bahkan ada juga yang datang langsung ke lokasi.

BACA JUGA : Terpaksa Seleksi Mandiri untuk Porprov

Tanah bergoyang atau tidak stabil itu terletak di Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Banyaknya warga yang datang membuat perangkat desa setempat bersama muspika mengambil langkah. Area tanah yang goyang saat diinjak itu dipasang garis pembatas polisi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pantauan di lapangan, Camat, kapolsek dan personel koramil mencoba menginjak tanah itu, kemarin. Ternyata, tanah berukuran 3×3 meter itu tidak padat. Artinya, saat berdiri dan menginjak tanah, rasanya bergoyang atau bergerak. Oleh sebab itu, garis pembatas dipasang mengelilingi kawasan tanah tersebut.

Kapolsek Pasirian AKP Agus Sugiarto mengatakan, pemasangan itu bertujuan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, beberapa hari terakhir lokasi itu menjadi jujukan warga setelah viral. Menurut Agus, pemasangan itu juga menghindari masyarakat melintas maupun menginjak tanah tersebut. Termasuk menjauhi lokasi yang dipasang garis pembatas.

- Advertisement -

BADES, Radar Semeru – Fenomena tanah bergoyang saat diinjak di salah satu petak kecil lahan di Kecamatan Pasirian jadi perbincangan hangat. Beberapa hari terakhir, tak sedikit masyarakat mengunggahnya di media sosial berkali-kali. Bahkan ada juga yang datang langsung ke lokasi.

BACA JUGA : Terpaksa Seleksi Mandiri untuk Porprov

Tanah bergoyang atau tidak stabil itu terletak di Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Banyaknya warga yang datang membuat perangkat desa setempat bersama muspika mengambil langkah. Area tanah yang goyang saat diinjak itu dipasang garis pembatas polisi.

Pantauan di lapangan, Camat, kapolsek dan personel koramil mencoba menginjak tanah itu, kemarin. Ternyata, tanah berukuran 3×3 meter itu tidak padat. Artinya, saat berdiri dan menginjak tanah, rasanya bergoyang atau bergerak. Oleh sebab itu, garis pembatas dipasang mengelilingi kawasan tanah tersebut.

Kapolsek Pasirian AKP Agus Sugiarto mengatakan, pemasangan itu bertujuan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, beberapa hari terakhir lokasi itu menjadi jujukan warga setelah viral. Menurut Agus, pemasangan itu juga menghindari masyarakat melintas maupun menginjak tanah tersebut. Termasuk menjauhi lokasi yang dipasang garis pembatas.

BADES, Radar Semeru – Fenomena tanah bergoyang saat diinjak di salah satu petak kecil lahan di Kecamatan Pasirian jadi perbincangan hangat. Beberapa hari terakhir, tak sedikit masyarakat mengunggahnya di media sosial berkali-kali. Bahkan ada juga yang datang langsung ke lokasi.

BACA JUGA : Terpaksa Seleksi Mandiri untuk Porprov

Tanah bergoyang atau tidak stabil itu terletak di Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Banyaknya warga yang datang membuat perangkat desa setempat bersama muspika mengambil langkah. Area tanah yang goyang saat diinjak itu dipasang garis pembatas polisi.

Pantauan di lapangan, Camat, kapolsek dan personel koramil mencoba menginjak tanah itu, kemarin. Ternyata, tanah berukuran 3×3 meter itu tidak padat. Artinya, saat berdiri dan menginjak tanah, rasanya bergoyang atau bergerak. Oleh sebab itu, garis pembatas dipasang mengelilingi kawasan tanah tersebut.

Kapolsek Pasirian AKP Agus Sugiarto mengatakan, pemasangan itu bertujuan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, beberapa hari terakhir lokasi itu menjadi jujukan warga setelah viral. Menurut Agus, pemasangan itu juga menghindari masyarakat melintas maupun menginjak tanah tersebut. Termasuk menjauhi lokasi yang dipasang garis pembatas.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca