23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Prostitusi Mulai Bergeser di Kos-kosan

Satu Rumah Ditempati Tiga sampai Empat Pasangan

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID –  Meski tempat lokalisasi ditutup dan petugas sering melakukan razia, bukan jaminan prostitusi di Lumajang menurun. Diketahui belakangan ini ada pergeseran. Bukan di eks lokalisasi lagi. Data Satpol PP menyebutkan, mulai berpindah ke kos-kosan.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo menceritakan, razia dilakukan hampir setiap hari. Namun, untuk razia resmi baru 3 kali. Pertama, di eks lokalisasi Bebekan, Kecamatan Kunir. Kedua dan ketiga berada di rumah-rumah warga di sekitar eks lokalisasi tersebut.

Menurutnya, pada awal tahun 2021 ini prostitusi di Lumajang mulai ada pergeseran. Pola pergerakannya lebih sulit dideteksi. Sebab, salah satu tempatnya di kos-kosan yang ada di Lumajang. “Kami hampir setiap hari operasi prostitusi yang ada di Lumajang. Hasilnya cukup banyak yang ditemukan di kos-kosan dan rumah-rumah warga,” ucapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia menyatakan, prostitusi model kos-kosan banyak dilakukan kalangan menengah ke atas. Sementara, prostitusi di eks lokalisasi biasanya hanya dilakukan kelompok menengah ke bawah. Tarif kos-kosan, menurut dia, lebih mahal. “Karena masuk dalam pembayaran tempatnya juga,” katanya.

Hampir semua temuan Satpol PP Lumajang dalam operasi prostitusi yang tertangkap adalah para pelajar di Lumajang. “Umurnya masih muda-muda. Rata-rata masih SMA dan SMP. Ada sih yang sudah bekerja seperti sales dan sebagainya,” ucapnya.

Kriteria yang selalu digelandang ke markas Satpol PP adalah mereka yang tertangkap basah berduaan di dalam kamar. Sedangkan pasangan yang belum masuk kamar tidak diangkut, hanya diberi  arahan. “Sering kali satu rumah ada yang empat pasangan. Kadang juga ada yang tiga pasangan,” pungkasnya.

 

Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID –  Meski tempat lokalisasi ditutup dan petugas sering melakukan razia, bukan jaminan prostitusi di Lumajang menurun. Diketahui belakangan ini ada pergeseran. Bukan di eks lokalisasi lagi. Data Satpol PP menyebutkan, mulai berpindah ke kos-kosan.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo menceritakan, razia dilakukan hampir setiap hari. Namun, untuk razia resmi baru 3 kali. Pertama, di eks lokalisasi Bebekan, Kecamatan Kunir. Kedua dan ketiga berada di rumah-rumah warga di sekitar eks lokalisasi tersebut.

Menurutnya, pada awal tahun 2021 ini prostitusi di Lumajang mulai ada pergeseran. Pola pergerakannya lebih sulit dideteksi. Sebab, salah satu tempatnya di kos-kosan yang ada di Lumajang. “Kami hampir setiap hari operasi prostitusi yang ada di Lumajang. Hasilnya cukup banyak yang ditemukan di kos-kosan dan rumah-rumah warga,” ucapnya.

Dia menyatakan, prostitusi model kos-kosan banyak dilakukan kalangan menengah ke atas. Sementara, prostitusi di eks lokalisasi biasanya hanya dilakukan kelompok menengah ke bawah. Tarif kos-kosan, menurut dia, lebih mahal. “Karena masuk dalam pembayaran tempatnya juga,” katanya.

Hampir semua temuan Satpol PP Lumajang dalam operasi prostitusi yang tertangkap adalah para pelajar di Lumajang. “Umurnya masih muda-muda. Rata-rata masih SMA dan SMP. Ada sih yang sudah bekerja seperti sales dan sebagainya,” ucapnya.

Kriteria yang selalu digelandang ke markas Satpol PP adalah mereka yang tertangkap basah berduaan di dalam kamar. Sedangkan pasangan yang belum masuk kamar tidak diangkut, hanya diberi  arahan. “Sering kali satu rumah ada yang empat pasangan. Kadang juga ada yang tiga pasangan,” pungkasnya.

 

Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID –  Meski tempat lokalisasi ditutup dan petugas sering melakukan razia, bukan jaminan prostitusi di Lumajang menurun. Diketahui belakangan ini ada pergeseran. Bukan di eks lokalisasi lagi. Data Satpol PP menyebutkan, mulai berpindah ke kos-kosan.

Kasatpol PP Lumajang Matali Bilogo menceritakan, razia dilakukan hampir setiap hari. Namun, untuk razia resmi baru 3 kali. Pertama, di eks lokalisasi Bebekan, Kecamatan Kunir. Kedua dan ketiga berada di rumah-rumah warga di sekitar eks lokalisasi tersebut.

Menurutnya, pada awal tahun 2021 ini prostitusi di Lumajang mulai ada pergeseran. Pola pergerakannya lebih sulit dideteksi. Sebab, salah satu tempatnya di kos-kosan yang ada di Lumajang. “Kami hampir setiap hari operasi prostitusi yang ada di Lumajang. Hasilnya cukup banyak yang ditemukan di kos-kosan dan rumah-rumah warga,” ucapnya.

Dia menyatakan, prostitusi model kos-kosan banyak dilakukan kalangan menengah ke atas. Sementara, prostitusi di eks lokalisasi biasanya hanya dilakukan kelompok menengah ke bawah. Tarif kos-kosan, menurut dia, lebih mahal. “Karena masuk dalam pembayaran tempatnya juga,” katanya.

Hampir semua temuan Satpol PP Lumajang dalam operasi prostitusi yang tertangkap adalah para pelajar di Lumajang. “Umurnya masih muda-muda. Rata-rata masih SMA dan SMP. Ada sih yang sudah bekerja seperti sales dan sebagainya,” ucapnya.

Kriteria yang selalu digelandang ke markas Satpol PP adalah mereka yang tertangkap basah berduaan di dalam kamar. Sedangkan pasangan yang belum masuk kamar tidak diangkut, hanya diberi  arahan. “Sering kali satu rumah ada yang empat pasangan. Kadang juga ada yang tiga pasangan,” pungkasnya.

 

Jurnalis : Ridho Abdullah Akbar
Fotografer : Ridho Abdullah Akbar
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca