24.6 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Pengunjung Perpustakaan di Lumajang Menurun Drastis

Lebih Dua Tahun Tidak Ada Pengadaan Buku

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Kantor pelayanan perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Lumajang berpindah tempat sejak sebulan yang lalu. Sebab, di kantor lama barat Alun-Alun Lumajang tersebut sedang dilakukan renovasi. Kini, pelayanan dilakukan di kantor lama BNN Kabupaten Lumajang di Desa Karangsari, Sukodono. Di tempat yang baru ini, jumlah pengunjung perpus justru menurun drastis.

Tutik Endriyani, pustakawan Disarpus Lumajang, mengungkapkan, jumlah pengunjung per harinya tidak lebih dari sepuluh orang. Tentu jumlah tersebut jauh berbeda dibandingkan sebelum pindah. Praktis, memasuki pekan ketiga, jumlahnya sangat sedikit. “Kalau di kantor lama dalam sehari bisa sampai 20 pengunjung, bahkan lebih. Sedangkan, di sini (kantor sementara, Red) di bawah sepuluh orang,” ungkapnya.

Tutik mengatakan, banyak faktor menyebabkan jumlah pengunjung menurun. Selain pandemi korona, aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan jam pelayanan terbatas, koleksi buku juga tidak lengkap. Sebab, selama dua tahun tidak ada pengadaan buku.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kalau dulu, pelayanan hingga pukul delapan malam. Sekarang, maksimal pukul dua siang sudah harus tutup pelayanannya. Koleksi buku yang ada juga masih kurang lengkap. Karena selama dua tahun ini tidak ada pengadaan buku. Banyak pengunjung yang datang tidak mendapatkan buku yang diinginkan. Koleksi yang ada adalah koleksi lama. Padahal, mereka mencari buku-buku terbaru dan perpus belum bisa menyediakan,” jelasnya.

Awal PPKM, para pengunjung hanya bisa mengembalikan buku. Namun, beberapa pekan lalu, pihaknya sudah membuka pelayanan peminjaman kembali. Namun, tak jarang mereka hanya datang untuk mengembalikan. Praktis, kondisi perpustakaan sangat sepi. “Tempatnya juga tidak seluas di kantor lama. Jadi, koleksi buku yang disediakan juga terbatas. Sebulan sekali baru kami ganti dengan koleksi buku lainnya,” tambahnya

Ke depan, pihaknya akan memulai sosialisasi ke masyarakat kembali. Terutama anak-anak sekolah. Sebab, selama pandemi ini, pengunjung dari kalangan siswa masih sangat minim. “Anak-anak memang ada, tetapi mereka didampingi orang tuanya. Hanya satu atau dua anak. Ke depan, kami akan optimalkan kembali kunjungan terjadwal anak sekolah jika level PPKM terus membaik,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Kantor pelayanan perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Lumajang berpindah tempat sejak sebulan yang lalu. Sebab, di kantor lama barat Alun-Alun Lumajang tersebut sedang dilakukan renovasi. Kini, pelayanan dilakukan di kantor lama BNN Kabupaten Lumajang di Desa Karangsari, Sukodono. Di tempat yang baru ini, jumlah pengunjung perpus justru menurun drastis.

Tutik Endriyani, pustakawan Disarpus Lumajang, mengungkapkan, jumlah pengunjung per harinya tidak lebih dari sepuluh orang. Tentu jumlah tersebut jauh berbeda dibandingkan sebelum pindah. Praktis, memasuki pekan ketiga, jumlahnya sangat sedikit. “Kalau di kantor lama dalam sehari bisa sampai 20 pengunjung, bahkan lebih. Sedangkan, di sini (kantor sementara, Red) di bawah sepuluh orang,” ungkapnya.

Tutik mengatakan, banyak faktor menyebabkan jumlah pengunjung menurun. Selain pandemi korona, aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan jam pelayanan terbatas, koleksi buku juga tidak lengkap. Sebab, selama dua tahun tidak ada pengadaan buku.

“Kalau dulu, pelayanan hingga pukul delapan malam. Sekarang, maksimal pukul dua siang sudah harus tutup pelayanannya. Koleksi buku yang ada juga masih kurang lengkap. Karena selama dua tahun ini tidak ada pengadaan buku. Banyak pengunjung yang datang tidak mendapatkan buku yang diinginkan. Koleksi yang ada adalah koleksi lama. Padahal, mereka mencari buku-buku terbaru dan perpus belum bisa menyediakan,” jelasnya.

Awal PPKM, para pengunjung hanya bisa mengembalikan buku. Namun, beberapa pekan lalu, pihaknya sudah membuka pelayanan peminjaman kembali. Namun, tak jarang mereka hanya datang untuk mengembalikan. Praktis, kondisi perpustakaan sangat sepi. “Tempatnya juga tidak seluas di kantor lama. Jadi, koleksi buku yang disediakan juga terbatas. Sebulan sekali baru kami ganti dengan koleksi buku lainnya,” tambahnya

Ke depan, pihaknya akan memulai sosialisasi ke masyarakat kembali. Terutama anak-anak sekolah. Sebab, selama pandemi ini, pengunjung dari kalangan siswa masih sangat minim. “Anak-anak memang ada, tetapi mereka didampingi orang tuanya. Hanya satu atau dua anak. Ke depan, kami akan optimalkan kembali kunjungan terjadwal anak sekolah jika level PPKM terus membaik,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Kantor pelayanan perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Lumajang berpindah tempat sejak sebulan yang lalu. Sebab, di kantor lama barat Alun-Alun Lumajang tersebut sedang dilakukan renovasi. Kini, pelayanan dilakukan di kantor lama BNN Kabupaten Lumajang di Desa Karangsari, Sukodono. Di tempat yang baru ini, jumlah pengunjung perpus justru menurun drastis.

Tutik Endriyani, pustakawan Disarpus Lumajang, mengungkapkan, jumlah pengunjung per harinya tidak lebih dari sepuluh orang. Tentu jumlah tersebut jauh berbeda dibandingkan sebelum pindah. Praktis, memasuki pekan ketiga, jumlahnya sangat sedikit. “Kalau di kantor lama dalam sehari bisa sampai 20 pengunjung, bahkan lebih. Sedangkan, di sini (kantor sementara, Red) di bawah sepuluh orang,” ungkapnya.

Tutik mengatakan, banyak faktor menyebabkan jumlah pengunjung menurun. Selain pandemi korona, aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan jam pelayanan terbatas, koleksi buku juga tidak lengkap. Sebab, selama dua tahun tidak ada pengadaan buku.

“Kalau dulu, pelayanan hingga pukul delapan malam. Sekarang, maksimal pukul dua siang sudah harus tutup pelayanannya. Koleksi buku yang ada juga masih kurang lengkap. Karena selama dua tahun ini tidak ada pengadaan buku. Banyak pengunjung yang datang tidak mendapatkan buku yang diinginkan. Koleksi yang ada adalah koleksi lama. Padahal, mereka mencari buku-buku terbaru dan perpus belum bisa menyediakan,” jelasnya.

Awal PPKM, para pengunjung hanya bisa mengembalikan buku. Namun, beberapa pekan lalu, pihaknya sudah membuka pelayanan peminjaman kembali. Namun, tak jarang mereka hanya datang untuk mengembalikan. Praktis, kondisi perpustakaan sangat sepi. “Tempatnya juga tidak seluas di kantor lama. Jadi, koleksi buku yang disediakan juga terbatas. Sebulan sekali baru kami ganti dengan koleksi buku lainnya,” tambahnya

Ke depan, pihaknya akan memulai sosialisasi ke masyarakat kembali. Terutama anak-anak sekolah. Sebab, selama pandemi ini, pengunjung dari kalangan siswa masih sangat minim. “Anak-anak memang ada, tetapi mereka didampingi orang tuanya. Hanya satu atau dua anak. Ke depan, kami akan optimalkan kembali kunjungan terjadwal anak sekolah jika level PPKM terus membaik,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muhammad Sidkin Ali
Fotografer : Muhammad Sidkin Ali
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/