LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tidak pernah ada yang menyangka, aliran sungai yang penuh dengan sampah itu mendatangkan berkah. Iya, aliran sungai yang berada di Dusun Darungan, Purwosono, tersebut kini ramai didatangi pengunjung. Padahal, dulunya masyarakat enggan untuk mendatanginya. Sebab, selain tidak enak dilihat, tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma tidak sedap.
Namun, hal tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Pemerintah desa melihat kondisi tersebut sebagai sebuah peluang. Program Berlian (Bersih Kali dan Bantaran) dijalankan. Aliran sungai yang kotor disulap menjadi jernih dan bersih. “Banyak yang bilang Kali Sejuk itu disulap. Padahal, kami gotong royong membersihkannya hingga sebulan,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya berkomitmen open defecation free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan (BABS). Akan tetapi, setelah dilakukan pembersihan, peluang pemberdayaan masyarakat terpampang. Aliran sungai bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar dan desa.
“Awalnya, ini komitmen ODF di momen Hari Sampah Nasional. Kami ada greget untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai di Dusun Darungan. Setelah dibersihkan, ternyata kami melihat ada potensi besar jika bisa dikelola dengan benar. Akhirnya, kami lakukan pemberdayaan untuk ekonomi masyarakat sekitar dengan mendirikan warung di sekitar sungai,” jelasnya.
Memang, ide tersebut tidak selalu disambut baik. Masyarakat menentang hal tersebut. Sebab, mereka tidak percaya warung yang berdiri akan mendatangkan keuntungan. “Banyak yang tidak percaya. Karena sungainya bekas orang BAB. Menurut mereka juga tidak akan ada orang yang membeli. Apalagi lokasinya yang berada di tengah dan jauh dari jalan raya. Tapi, kami yakinkan, ini bisa menjadi peluang yang patut kita syukuri,” tambahnya.
Di luar dugaan, animo masyarakat begitu tinggi. Dari satu warung yang dibangun, kini sudah berdiri sejumlah warung. Tempat yang dulu ditentang dan tidak dipercaya, sekarang menjadi salah satu tempat tujuan orang liburan. “Dulu tempat orang membuang hajat, sekarang menjadi orang punya hajat. Tidak hanya itu, kedatangan masyarakat menimbulkan ekonomi kreatif di desa ini,” katanya.
Dia berharap, perputaran ekonomi di Kali Sejuk dapat memberdayakan masyarakat. “Pemberdayaan masyarakat ini berubah menjadi kekuatan pasar yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Ini sangat baik bagi ekonomi masyarakat sekitar,” harapnya.
Jurnalis: mg2
Fotografer: Muhammad Sidikin Ali
Editor: Hafid Asnan