Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tidak pernah ada yang menyangka, aliran sungai yang penuh dengan sampah itu mendatangkan berkah. Iya, aliran sungai yang berada di Dusun Darungan, Purwosono, tersebut kini ramai didatangi pengunjung. Padahal, dulunya masyarakat enggan untuk mendatanginya. Sebab, selain tidak enak dilihat, tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma tidak sedap.
Namun, hal tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Pemerintah desa melihat kondisi tersebut sebagai sebuah peluang. Program Berlian (Bersih Kali dan Bantaran) dijalankan. Aliran sungai yang kotor disulap menjadi jernih dan bersih. “Banyak yang bilang Kali Sejuk itu disulap. Padahal, kami gotong royong membersihkannya hingga sebulan,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya berkomitmen open defecation free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan (BABS). Akan tetapi, setelah dilakukan pembersihan, peluang pemberdayaan masyarakat terpampang. Aliran sungai bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar dan desa.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Awalnya, ini komitmen ODF di momen Hari Sampah Nasional. Kami ada greget untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai di Dusun Darungan. Setelah dibersihkan, ternyata kami melihat ada potensi besar jika bisa dikelola dengan benar. Akhirnya, kami lakukan pemberdayaan untuk ekonomi masyarakat sekitar dengan mendirikan warung di sekitar sungai,” jelasnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tidak pernah ada yang menyangka, aliran sungai yang penuh dengan sampah itu mendatangkan berkah. Iya, aliran sungai yang berada di Dusun Darungan, Purwosono, tersebut kini ramai didatangi pengunjung. Padahal, dulunya masyarakat enggan untuk mendatanginya. Sebab, selain tidak enak dilihat, tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma tidak sedap.
Namun, hal tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Pemerintah desa melihat kondisi tersebut sebagai sebuah peluang. Program Berlian (Bersih Kali dan Bantaran) dijalankan. Aliran sungai yang kotor disulap menjadi jernih dan bersih. “Banyak yang bilang Kali Sejuk itu disulap. Padahal, kami gotong royong membersihkannya hingga sebulan,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya berkomitmen open defecation free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan (BABS). Akan tetapi, setelah dilakukan pembersihan, peluang pemberdayaan masyarakat terpampang. Aliran sungai bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar dan desa.
“Awalnya, ini komitmen ODF di momen Hari Sampah Nasional. Kami ada greget untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai di Dusun Darungan. Setelah dibersihkan, ternyata kami melihat ada potensi besar jika bisa dikelola dengan benar. Akhirnya, kami lakukan pemberdayaan untuk ekonomi masyarakat sekitar dengan mendirikan warung di sekitar sungai,” jelasnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tidak pernah ada yang menyangka, aliran sungai yang penuh dengan sampah itu mendatangkan berkah. Iya, aliran sungai yang berada di Dusun Darungan, Purwosono, tersebut kini ramai didatangi pengunjung. Padahal, dulunya masyarakat enggan untuk mendatanginya. Sebab, selain tidak enak dilihat, tumpukan sampah tersebut menimbulkan aroma tidak sedap.
Namun, hal tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Pemerintah desa melihat kondisi tersebut sebagai sebuah peluang. Program Berlian (Bersih Kali dan Bantaran) dijalankan. Aliran sungai yang kotor disulap menjadi jernih dan bersih. “Banyak yang bilang Kali Sejuk itu disulap. Padahal, kami gotong royong membersihkannya hingga sebulan,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya berkomitmen open defecation free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan (BABS). Akan tetapi, setelah dilakukan pembersihan, peluang pemberdayaan masyarakat terpampang. Aliran sungai bisa mendatangkan pendapatan bagi masyarakat sekitar dan desa.
“Awalnya, ini komitmen ODF di momen Hari Sampah Nasional. Kami ada greget untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di aliran sungai di Dusun Darungan. Setelah dibersihkan, ternyata kami melihat ada potensi besar jika bisa dikelola dengan benar. Akhirnya, kami lakukan pemberdayaan untuk ekonomi masyarakat sekitar dengan mendirikan warung di sekitar sungai,” jelasnya.