27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Pelihara Puluhan Kucing Liar

Kalau Ada Job di Luar Kota Selalu Kepikiran

Mobile_AP_Rectangle 1

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tyas Widarsih, warga Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, ini memelihara beragam jenis dan ras kucing di rumahnya. Perempuan berumur 36 tahun tersebut kerap kali membawa pulang setiap menemui kucing jalanan yang telantar dibuang pemiliknya.

Kini, ada sekitar 25 kucing yang dipelihara di rumahnya. Bahkan, untuk menampung puluhan hewan itu, dia membuatkan kandang berukuran 3×4 meter. “Tidak tega kalau lihat kucing itu sakit-sakit di jalanan,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos Radar Semeru, kemarin.

Sambil duduk di sekitar kandang, perempuan yang mengibaratkan sebagai Mak Kucing ini menceritakan kecintaannya pada hewan itu. Sejak 9 tahun silam, saat itu dia yang masih tinggal di Kecamatan Klakah, sering menjumpai anak kucing telantar di jalanan. Sampai suatu ketika dia bertemu kucing pincang karena kakinya terluka.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tak bawa pulang, tak kasih obat lukanya. Terus saya pelihara di rumah sampai beberapa tahun,” katanya. Setelah menyelamatkan satu kucing itulah, kesukaan pada hewan berbulu itu semakin tebal. Bahkan, kata empus-empus yang kerap dilontarkan untuk memanggil kucing-kucingnya membuat perasaannya semakin senang.

Akhirnya, beberapa tahun kemudian kucing di rumahnya terus bertambah. Sampai-sampai dia mulai mendedikasikan diri untuk mengadopsi kucing-kucing liar yang telantar. Bahkan, saking cintanya, sampai-sampai si kucing mendekati rumahnya untuk meminta perawatan.

“Mungkin saking perhatiannya, jadi kayak mereka feeling begitu. Tiba-tiba datang ke rumah karena luka-luka habis bertengkar dengan kucing lainnya atau mungkin habis dibuang sama pemiliknya yang lama, makanya terus ke saya. Makanya sekarang saya lebih ke rescue begitu,” tambahnya.

Dia mengibaratkan dirinya sebagai ibu dan si kucing sebagai anak. Karenanya, kadang perempuan yang berprofesi sebagai cosplayer tersebut tidak tega meninggalkan kucing ketika dapat job ke luar kota. “Sehari tanpa si empus ini rasanya sepi kosong. Mungkin ini seperti perasaan ibu ke anak,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

- Advertisement -

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tyas Widarsih, warga Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, ini memelihara beragam jenis dan ras kucing di rumahnya. Perempuan berumur 36 tahun tersebut kerap kali membawa pulang setiap menemui kucing jalanan yang telantar dibuang pemiliknya.

Kini, ada sekitar 25 kucing yang dipelihara di rumahnya. Bahkan, untuk menampung puluhan hewan itu, dia membuatkan kandang berukuran 3×4 meter. “Tidak tega kalau lihat kucing itu sakit-sakit di jalanan,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos Radar Semeru, kemarin.

Sambil duduk di sekitar kandang, perempuan yang mengibaratkan sebagai Mak Kucing ini menceritakan kecintaannya pada hewan itu. Sejak 9 tahun silam, saat itu dia yang masih tinggal di Kecamatan Klakah, sering menjumpai anak kucing telantar di jalanan. Sampai suatu ketika dia bertemu kucing pincang karena kakinya terluka.

Tak bawa pulang, tak kasih obat lukanya. Terus saya pelihara di rumah sampai beberapa tahun,” katanya. Setelah menyelamatkan satu kucing itulah, kesukaan pada hewan berbulu itu semakin tebal. Bahkan, kata empus-empus yang kerap dilontarkan untuk memanggil kucing-kucingnya membuat perasaannya semakin senang.

Akhirnya, beberapa tahun kemudian kucing di rumahnya terus bertambah. Sampai-sampai dia mulai mendedikasikan diri untuk mengadopsi kucing-kucing liar yang telantar. Bahkan, saking cintanya, sampai-sampai si kucing mendekati rumahnya untuk meminta perawatan.

“Mungkin saking perhatiannya, jadi kayak mereka feeling begitu. Tiba-tiba datang ke rumah karena luka-luka habis bertengkar dengan kucing lainnya atau mungkin habis dibuang sama pemiliknya yang lama, makanya terus ke saya. Makanya sekarang saya lebih ke rescue begitu,” tambahnya.

Dia mengibaratkan dirinya sebagai ibu dan si kucing sebagai anak. Karenanya, kadang perempuan yang berprofesi sebagai cosplayer tersebut tidak tega meninggalkan kucing ketika dapat job ke luar kota. “Sehari tanpa si empus ini rasanya sepi kosong. Mungkin ini seperti perasaan ibu ke anak,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Tyas Widarsih, warga Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, ini memelihara beragam jenis dan ras kucing di rumahnya. Perempuan berumur 36 tahun tersebut kerap kali membawa pulang setiap menemui kucing jalanan yang telantar dibuang pemiliknya.

Kini, ada sekitar 25 kucing yang dipelihara di rumahnya. Bahkan, untuk menampung puluhan hewan itu, dia membuatkan kandang berukuran 3×4 meter. “Tidak tega kalau lihat kucing itu sakit-sakit di jalanan,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos Radar Semeru, kemarin.

Sambil duduk di sekitar kandang, perempuan yang mengibaratkan sebagai Mak Kucing ini menceritakan kecintaannya pada hewan itu. Sejak 9 tahun silam, saat itu dia yang masih tinggal di Kecamatan Klakah, sering menjumpai anak kucing telantar di jalanan. Sampai suatu ketika dia bertemu kucing pincang karena kakinya terluka.

Tak bawa pulang, tak kasih obat lukanya. Terus saya pelihara di rumah sampai beberapa tahun,” katanya. Setelah menyelamatkan satu kucing itulah, kesukaan pada hewan berbulu itu semakin tebal. Bahkan, kata empus-empus yang kerap dilontarkan untuk memanggil kucing-kucingnya membuat perasaannya semakin senang.

Akhirnya, beberapa tahun kemudian kucing di rumahnya terus bertambah. Sampai-sampai dia mulai mendedikasikan diri untuk mengadopsi kucing-kucing liar yang telantar. Bahkan, saking cintanya, sampai-sampai si kucing mendekati rumahnya untuk meminta perawatan.

“Mungkin saking perhatiannya, jadi kayak mereka feeling begitu. Tiba-tiba datang ke rumah karena luka-luka habis bertengkar dengan kucing lainnya atau mungkin habis dibuang sama pemiliknya yang lama, makanya terus ke saya. Makanya sekarang saya lebih ke rescue begitu,” tambahnya.

Dia mengibaratkan dirinya sebagai ibu dan si kucing sebagai anak. Karenanya, kadang perempuan yang berprofesi sebagai cosplayer tersebut tidak tega meninggalkan kucing ketika dapat job ke luar kota. “Sehari tanpa si empus ini rasanya sepi kosong. Mungkin ini seperti perasaan ibu ke anak,” pungkasnya.

Jurnalis: Atieqson Mar Iqbal
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca