Mobile_AP_Rectangle 1
“Kalau sekarang terkadang hujan, terkadang cerah. Tidak menentu kan, tapi kebanyakan hujan terus. Jadi, kalau mau ajak anak pergi wisata itu nanti dulu, deh. Biasanya nunggu cuaca cerah. Soalnya kalau hujan gaenak, khawatir juga sama keselamatannya anak-anak,” tuturnya.
Selain itu, menurut pengelola salah satu wisata di Lumajang, sejak bulan Februari jumlah pengunjung mengalami penurunan. Belum bisa dipastikan berapa jumlahnya. Namun, di atas pukul 12.00 WIB pengunjung sudah tidak bisa diharapkan. “Biasanya kalau siang sampai sore pasti hujan, jadi sudah jarang ada pengunjung. Kecuali kalau pagi kebanyakan dari siswa sekolah maupun warga,” pungkas Yani, salah satu pengelola wisata Selokambang. (dea/c2/fid)
- Advertisement -
“Kalau sekarang terkadang hujan, terkadang cerah. Tidak menentu kan, tapi kebanyakan hujan terus. Jadi, kalau mau ajak anak pergi wisata itu nanti dulu, deh. Biasanya nunggu cuaca cerah. Soalnya kalau hujan gaenak, khawatir juga sama keselamatannya anak-anak,” tuturnya.
Selain itu, menurut pengelola salah satu wisata di Lumajang, sejak bulan Februari jumlah pengunjung mengalami penurunan. Belum bisa dipastikan berapa jumlahnya. Namun, di atas pukul 12.00 WIB pengunjung sudah tidak bisa diharapkan. “Biasanya kalau siang sampai sore pasti hujan, jadi sudah jarang ada pengunjung. Kecuali kalau pagi kebanyakan dari siswa sekolah maupun warga,” pungkas Yani, salah satu pengelola wisata Selokambang. (dea/c2/fid)
“Kalau sekarang terkadang hujan, terkadang cerah. Tidak menentu kan, tapi kebanyakan hujan terus. Jadi, kalau mau ajak anak pergi wisata itu nanti dulu, deh. Biasanya nunggu cuaca cerah. Soalnya kalau hujan gaenak, khawatir juga sama keselamatannya anak-anak,” tuturnya.
Selain itu, menurut pengelola salah satu wisata di Lumajang, sejak bulan Februari jumlah pengunjung mengalami penurunan. Belum bisa dipastikan berapa jumlahnya. Namun, di atas pukul 12.00 WIB pengunjung sudah tidak bisa diharapkan. “Biasanya kalau siang sampai sore pasti hujan, jadi sudah jarang ada pengunjung. Kecuali kalau pagi kebanyakan dari siswa sekolah maupun warga,” pungkas Yani, salah satu pengelola wisata Selokambang. (dea/c2/fid)
